Part 9

11 11 0
                                        

Haris tengah menunggu Jefry di parkiran sekolah, nampaknya Jefry sangat lama sehingga membuat Harris menunggu begitu lama. Mereka sudah janji sepulang sekolah akan menjenguk Aneisha bersama yang lainnya.

Deru nafas kesal ingin sekali Haris melihat Jefry yang tengah mengobrol dengan Bu Maria entah apa yang mereka bicarakan.

Jefry pun berpamitan kepada gurunya itu, dan bergegas berlari ke arah Haris yang tengah menatap tajam ke arahnya.

"Santai bro, lama ye gue?" Jefry hanya tertawa kecil dan menepuk pundak Haris.

"Nih...lagian ngapain bu Maria ngomong Ama lu?" Haris melempar kan helm kearah Jefry lalu menaiki motornya.

Setelah memakai helm nya, Jefry pun ikut duduk di jok belakang motor temannnya itu.

"Si ibu nitip pesan dan salam ke si Echa, katanya gak bisa ikut buat jenguk, dah buru lu gak kangen apa ama si Echa?gue aja kangen" Jefry melihatkan senyuman jahat nya itu dan memeluk Haris dari belakang.

"Gue biarin lu naik taksi ye, Awas aja lu"
"Lu masih ngomel atau mau berangkat sekarang juga? Haris pacarnya Aneisha!!!"
"Nah gitu dong, kan enak juga dengernya".

Haris dan Jefry meninggalkan sekolah, untung saja hari ini ekskul mereka libur, jadi masih ada waktu buat jenguk Aneisha.

*********

Seruni, Naima, dan Rizky kini berada di kamar Aneisha, mereka bertiga memilih berangkat duluan dengan sopir jemputan milik seruni dan sempat mengambil pesanan buah yang sempat kemarin mereka pesan untuk dibawa kerumah Aneisha.

Seruni duduk disebelah Aneisha yang sedang mengganti perban di lengannya dibantu oleh Tasya.

"Sudah, jangan banyak gerak dulu. Takutnya jahitan nya belum kering".

Aneisha hanya mengangguk dan meringis, lengannya begitu sakit.

Tasya mengusap wajah anaknya itu dan tersenyum.
"Ya udah kalian yang betah ya mainnya, Tante kebawah dulu ya!!".

"Makasih yah Tante jamuannya, ngerepotin banget kita" ujar seruni

Tasya hanya tertawa dan meninggalkan mereka. Tasya meminta cuti ke kantornya karena ia akan menjaga Aneisha untuk beberapa hari ini. Dia juga tidak tahu jika teman-teman Aneisha akan datang.

"Ini beneran ya? Belati nancep disini?" Ujar seruni membuat Naima yang tadi sibuk berbicara dengan Rizky berjalan kearah seruni dan Aneisha.

"Gue meringis banget pas Haris ceritain, tadi? Ujar Naima.

"Iyya, gue bahkan masih ngerasa belati masih nancep dilengan gue" ujar Aneisha.

"Oh udah cukup, ngilu gue dengernya, kita minta maaf karena ninggalin lu" ujar Seruni.
"Maaf ya Echa, kalau aja kita kemarin nungguin lu Ampe dijemput bokap. Pasti enggak bakal kejadian kaya gini" ujar Ami.

Setelah Haris menceritakan kejadian yang dialami oleh Aneisha, Naima merasa bersalah kalau saja ia lebih bersabar untuk menemani Aneisha kemarin mungkin Aneisha akan baik-baik saja sekarang.

"Udah deh kalian kok drama banget, terharu nih gue" Aneisha mengusap pipi, seakan-akan ia tengah menangis. Seruni dan Ami pun memeluk Aneisha.

"Eh lu dari tadi ngunyah aja terus" Naima melemparkan boneka kerah Rizky yang tenga duduk menghadap ke arah jendela.

"Ngunyah juga gue masih bisa denger ye, ini gue lagi nungguin Haris ama si njep lama bener dah"

Aneisha melihat layar handphonenya, bahkan tidak ada pesan dari Haris bahkan jam sudah menunjukkan jam 16.00 hari bahkan sudah sore.

"Gimana nih Yun, mau nunggu mereka?" Naima sudah ada janji dengan kedua orang tua nya untuk kerumah keluarganya nanti malam, jadi ia tidak akan lama dirumah Aneisha.

"Echa, gue kaya nya harus balik sekarang soalnya gue udah ada janji, terus Naima juga " ujar seruni dengan menatap ke arah Ami.

"Yah terus gue? Kalau kaya gini tadi gue bareng Ama mereka" ujar Rizky mengambil berjalan kearah mereka.

"Itu sih derita lu, kenapa juga ikut ama kita cewek-cewek?".
"Apasih, ma kek nya lu sensi mulu ama gue, suka lu ye?".

"Isshh Rizky gak banget ihh" ujar naima sedikit bergidik jijik.

Seruni dan aneisha hanya tertawa. Rizky dan Naima selalu saja dijodoh-jodohkan oleh teman mereka disekolah, tapi Rizky maupun Naim tidak ada menunjukkan kalau mereka saling suka.

"Haiii guys, kok pada mau balik"

Rupanya Jefry dan Haris baru saja datang, Seruni melirik kearah Haris dengan malas, alasan Seruni untuk pulang awal agar tidak melihat Haris.

Haris menghiraukan tatapan itu, ia berjalan mendekati Aneisha di tempat tidur dan mengecup kening pacarnya itu.

Ami menatap kearah Seruni, yang ditatap hanya terdiam menatap balik.

"Harus banget lu pada kaya gitu" ujar Rizky.

"Dah lah..gue Ama Seruni pamit ya mau balik, soalna kita punya janji masing-masing ya" ujar Naima.

"Thank banget kalian udah luangin waktu buat jengukin gue, makasih sama buah-buahan juga,ngerepotin banget".

"Enggaklah santai aja, ya udah duluan ya" Baru saja seruni ingin keluar dari kamar tiba-tiba Jefry menahan nya.

"Ini kita yang telat datang atau lu pada yang pengen cepet-cepet pulang?" Ujar Jefry menatap ke arah Seruni.

"Kalian yg dateng nya telat, janjian jam berapa, datangnya jam berapa" celetuk Naima.

"Si njep nih, godaiin bu Maria dulu tadi, kesel gue nunggu di parkiran." Ujar Harris.

"Huff..hahaha harus banget lu godain janda sekolah, padahal Seruni jomblo loh njep"

"Rizky gue habisin lu ye, tau ah males gue mau balik!! Dah Echa". Seruni menarik tangan Naima, tidak tinggal diam Naima melambaikan tangan kepada mereka dan keluar dari kamar Aneisha.

Setelah kepergian Seruni dan Naima, Jefry mengeluarkan dessert box yang hampir saja ia lupa keluarkan dari tasnya.

"Nih buat Echa, semoga cepat sembuh ya Cha,".

Aneisha tidak sungkan untuk menerima dessert box itu dari Jefry.

Perlakuan Jefry membuat Rizky menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Kok lu gak ngomong mau ngasih hadiah" ujar Haris mengambil dessert box itu dari tangan Aneisha.

Jefry mendengus kesal " emang harus banget gue buat laporan dulu ke elu, sini...ini buat Echa jangan ampe habis ama lu" dessert box itu di ambil lagi oleh

Tiba-tiba Rizky mengambilnya dari tangan Jefry "lu suka ya Ama Echa ?". Ujar Rizky sambil menunjuk kearah Jefry.

"Rizky" ujar Aneisha dan Haris secara bersamaan.

"Gak" kali ini Jefry benar-benar mencoba meyakinkan Haris dan Aneisha kalau dia memang tidak menyukai Aneisha.

Suasana dikamar tiba-tiba begitu dingin,Haris masih menatap tajam ke arah Jefry, jangan sampai Jefry mengambil Echa dari dirinya.

Rizky kembali mengembalikan dessert box itu ke Aneisha, dan mengambil tas nya
"Kek nya kita harus balik deh njep, tiba-tiba aja gue panas dingin gini" ujar Rizky dengan menarik lengan Jefry.

"Eh..eh bentar njirr, dah Echa jangan lupa dihabisin ya,cepat sembuh see you". Jefri mengambil tas yang sempat ia simpan dia atas meja, Rizky terus menariknya untuk meninggalkan Haris dan Echa, Jefry melambaikan tangan kepada Aneisha.

Haris ingin sekali melemparkan bantal ke Jefry, "si njep gak liat aku apa, masa sama kamu aja dia pamitnya, aku gak?

Aneisha tersenyum melihat tingkah laku teman-temannya itu.

"Senyumin aja terus, kacangin aja aku"

"Apasih, ululuh marah ya" Aneisha mencubit pipi Haris dengan gemas.

"Njep suka sama kamu deh?".

"Terus aja berpikiran kaya gitu, udah sana pulang aja kamu, sana" .

Never Be The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang