Haris masih saja mengingat kejadian di aula kolam renang tadi, Aneisha mencium bibirnya dan mengatakan kalau dia jatuh cinta kepada Haris. Haris menyentuh bibirnya, ada sedikit senyum diwajahnya, eh, tapi. Kenapa harus Aneisha yang mengambil first kiss nya, kenapa bukan Seruni yang di cintai nya .
Haris keluar dari kamarnya dan berlari menuruni tangga untuk menghampiri Rossa dan Ziva di dapur. Mama dan adiknya sedang sibuk membuat bolu.
"Ma, first kiss mama siapa?"
Ziva langsung menutup kedua telingannya. Rossa tak habis pikir dengan anak bujang ini. Haris masih menunggu jawaban dari Rossa, beralih menatap adiknya, mana mungkin bocah SMP tauhu tentang first kiss.
Rossa tiba-tiba sadar dan menatap Haris " jangan bilang kamu udah cium anak orang, yiisss".
Haris menghela nafas dan duduk di sebelah Rossa " mama percaya gak,kalau yang nyium ayiis itu Echa?".
Seketika, Ziva ingin tertawa, tetapi ditahan sebisa mungkin. Ziva mengamati tubuh Haris dan tersenyum. Mana mungkin Aneisha yang ia kenal mencium manusia konyol sepeti kakaknya ini.
Haris yang menyadari Ziva menertawakan dirinya pun menoleh dan bertanya " kenapa?".
"Enggak"
"Bohong, kamu enggak percaya ?" Haris mendelik tajam ke arah Ziva.
"Lagian percaya sama kak ayiis musyrik, enggak mungkin juga kak Echa mau cium badut Ancol, kaya kak ayiiss" Ziva terkekeh berhasil mengejek Haris."Nzivvv awas ya kamu" Haris bangkit dari duduknya dan mengambil segenggam terigu dan dilemparkan ke wajah Ziva.
"Allahu Akbar" Rossa terbelalak, menggelangkan kepala heran menatap kedua anaknya itu "kalian kapan dewasanya sih?, Mama aduin ya ke papa kalian".
Haris seketika berhenti setelah mendengar ancaman rossa. Dari kejauhan Ziva sudah sangat lelah dan berlari menuju kamarnya di lantai dua. Dia akan membersihkan dirinya setelah itu merapikan kegaduhan yang ia dan kakaknya lakukan.
Haris kembali duduk di sebelah Rossa, akibat Ziva keinginan untuk bercerita kepada Rossa jadi kepotong hanya harus meladeni adiknya itu.
Rossa membersihkan meja setelah menuangkan adonan bolu ke luang yang sudah diolesi butter. Waktu 15 menit untuk menunggu bolu buatan mereka matang.
Disaat Haris mengatakan kepadanya tentang first kiss nya itu, tentu saja Rossa panik. Meskipun tidak menutup kemungkinan Haris pasti akan di fase itu karena anaknya ini sudah beranjak dewasa.
"Kamu pacaran sama Echa?" Rossa merapikan rambut Haris yang penuh dengan tepung. Rossa hanya tersenyum saat Haris kebingungan menjawab pertanyaan nya.
Kenapa Haris gugup seperti ini " Haris sering ceritakan ma, kalau Haris suka sama Seruni, tapi dua hari yang lalu dia nolak ayiis".
Rossa membalas tatapan Haris " kamu suka sama Echa?".
"Aku.." belum sempat menjawab Haris menjawab. Kejadian di kolam tadi kembali muncul. Haris tidak berbohong kalau dirinya tidak bisa jauh dari Aneisha, Haris tidak suka Aneisha di ganggu atau dekat dengan teman cowok yang lain, seperti Jefry yang selalu dekat dengan seruni. Tapi apa selama ini, yang dia suka adalah Echa bukan Seruni.
"Nanti, mungkin sekarang Haris bingung sama perasaan sendiri" Haris beranjak dari duduknya meninggalkan Rossa. Bergegas ke kamarnya.
Dia membuka balkon kamarnya, melihat dari jauh keadaan kamar Aneisha dari sebrang sini. Nampaknya Aneisha belum tidur cahaya lampu masih menerangi kamarnya.
Haris mengambil handphone di atas meja belajarnya, apa ini? Aneisha bahkan tidak membalas pesan dari nya. Apa sekarang Aneisha menjauhi dirinya.
Haris kembali menyimpan handphone-nya, menutup kembali pintu balkon dan yang seharusnya ia lakukan sekarang adalah membersihkan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be The Same
Novela JuvenilApakah waktu bisa kembali berputar di mana aku sangat bahagia di waktu itu. bahkan aku merasa, aku manusia paling bahagia di lautan manusia lainnya. Sepertinya kali ini Tuhan ingin aku menerima semua kesedihan yang tidak pernah aku terima waktu itu...