2 | MEETING YOU

1K 293 223
                                    


Tidak ada pertemuan yang sia-sia, karena setiap perjumpaan membawa rahasia dan hikmahnya masing-masing
___SAMBUNG RASA___




"Wa'alaikumussalam ... Lea?"

Nada suara lembut dan tak asing bagi Lea menyapa indera pendengarannya. Dia masih mematung di tempat. Tercengang. Serasa ada kejut di dalam jantung saat kedua manik Lea berserobok dengan sepasang mata teduh bermanik sehitam arang yang hampir lima tahun tak pernah bersemuka dengannya. Sagara Dhaniswara.

"Lea?" Tegur Sagara kembali. Petikan jemarinya menggema tepat di depan wajah Lea.

"Eh, iya. Mas Saga, kok?" Lea balik bertanya. Ekspresinya memancar bingung mendapati laki-laki yang harusnya dia temui sore ini - yang merupakan calon suami kakak sepupunya ternyata adalah Sagara.

"Sepupunya Shila?" Tanya berbalas tanya. Lea mengangguk lemah. 

Batinnya mencelus mendapati kenyataan ternyata Mas S  - inisial yang sering diceritakan Ashila adalah Sagara. Memang selama ini Shila sering curhat padanya tentang laki-laki yang  berhasil menawan hati si kakak sepupu. Namun, Shila selalu menjabarkan dengan inisial S tanpa menyebut nama panjang laki-laki tersebut. Sekarang Lea mengetahui sendiri jika Mas S ternyata adalah Sagara.

"Kaifa haluki (apa kabar)?" Sagara bertanya sopan. Lea sontak tergeragap, tidak siap dengan pertanyaan lelaki yang mengenakan setelan kantoran itu. 

"Umm, Alhamdulillah, baik. Mas Saga sendiri apa kabar?" Lea berusaha bersikap senetral mungkin.

"Alhamdulillah, baik dan sehat. Long time no see, Lea. Kamu banyak berubah, ya. Lebih dewasa." First impresion Sagara pada Azalea setelah sekian lama baru bersua kembali.

Lea tersenyum kikuk. Pasti perubahannya mencolok di mata Sagara. Jika dulu dia masih berusia 20 tahun, masih sibuk kuliah dan tidak terlalu memikirkan penampilan. Asal rapi, bersih dan tertutup. Sekarang tuntutan pekerjaan sebagai wanita karir membuat penampilan Lea berubah drastis. Wajah ayunya dipoles dengan sapuan make up tipis, memakai outfit khas cewe kantoran kekinian. Kaki jenjangnya ditopang heels lima senti serta tangannya menenteng hand-bag.

"Mbak dan Mas, mohon maaf, Ibu Laksmi-nya lagi ada meeting di luar. Menggantikan beliau, saya yang akan menemani Mbak dan Mas untuk fitting baju akadnya. Silakan sudah bisa dicoba bajunya." Pegawai butik memberi informasi. Kontan obrolan Lea dan Sagara terjeda. Keduanya melangkah beriringan menuju ruangan mengekori pegawai butik.

"Mari Mbak, saya bantu memakaikan. Untuk Mas-nya silakan ruang gantinya di sebelah kiri." Pegawai butik menunjuk kamar pas yang ada di sisi kiri. Sagara mengangguk, lantas beranjak.

Lea menatap gaun pengantin syar'i berwarna putih tulang yang masih melekat pada manekin. Cantik. Apalagi saat gaun tertimpa sorot lampu yang menggantung di langit-langit, seketika memancarkan sinar kerlap-kerlip yang memantul dari kristal Swarovski.

"Permisi ya, Mbak." Pegawai butik membantu Lea memakai gaun tersebut. Sesuai prediksi, gaun menempel pas di tubuh ramping Lea. "Cantiknya Mbak, pasti calon suaminya bakal terpesona lihat Mbak habis ini." Celetukan si Mbak pegawai refleks membuat Lea terbatuk kecil. Lea mengamati pantulan dirinya demi depan cermin standing berukuran besar. Sedikit ironi dengan keadaan yang menjepitnya saat ini. Dia memakai gaun pengantin milik Kakak Sepupu, tapi di saat bersamaan laki-laki yang pernah singgah di hati- yang Lea harap bisa bertemu kembali, bukan lagi laki-laki bebas. Dan, ya, Tuhan mengabulkan keinginannya bertemu kembali dengan Sagara Dhaniswara, tapi dengan keadaan yang tak lagi sama. Sagara akan menikah dengan Shila sebentar lagi.

"Sudah Le---a ...." Sagara keluar dari kamar pas, refleksnya memindai ke arah Lea. Sekian detik pandangannya terkunci pada sosok dengan balutan gaun pengantin syar'i yang tengah berjejak di depan cermin. Bohong kalau tidak ada decak kagum saat melihat penampilan Azalea saat ini. Lelaki itu segera memalingkan pandangan ke sisi lain sembari merapal istighfar.

ETHEREAL (Sambung Rasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang