Gagal itu hal lumrah, yang hancur hanya rencana, bukan masa depan
_____SAMBUNG RASA____Ashila pikir setelah menerima pinangan Sagara, semuanya akan berjalan tanpa hambatan sesuai dengan apa yang pernah dia bayangkan; menemukan jodoh, menikah, and happily ever after. Ternyata tidak sesimpel yang dia rangkum dalam benak. Nyatanya hambatan terbesar justru datang dari dalam dirinya sendiri yang masih dipeluk keraguan. Shila tidak akan menampik semua pesona yang terpancar dari seorang Sagara Dhaniswara. Ganteng, sholeh, sangat menghargai perempuan, kurangnya cuma satu; sampai detik ini Ashila belum merasakan chemistry bersama Sagara.
Pinangan telah diterima. Tanggal pernikahan telah ditentukan. Semua persiapan telah dicicil, tapi justru Ashila dipeluk kegamangan dalam hati. Apa benar dia mau menikah dengan Sagara? Laki-laki yang baru dikenal dalam hitungan bulan lewat perantara papanya.
"Mau cari yang bagaimana lagi Nak? Sagara itu baik, Sholeh, punya pekerjaan tetap. Papa sangat menyukainya sejak pertama mendengar bacaan Alqurannya. Katanya Shila mau belajar hijrah? Sagara adalah laki-laki tepat untuk membimbing Shila nantinya."
Itu adalah kalimat Deas - papa Shila beberapa bulan lalu sebelum mempertemukan Shila dengan Sagara.
Terhimpit keadaan yang memaksa Shila akhirnya mau bertemu dengan Sagara atas saran papanya. Dua kali bertemu di acara pengajian, Shila tersenyum sendiri menyaksikan sosok Sagara ternyata mutlak persis seperti yang papanya jabarkan. Lelaki itu sangat santun dan tuturnya sangat halus. Shila mungkin merasakan debar -debar aneh menjalar di aliran darah, khas perempuan jika sedang terpesona dengan lawan jenis.Pertemuan ketiga Deas langsung menodong Sagara jika serius dengan putrinya, maka lelaki tiga puluh tiga tahun itu dipersilakan datang ke rumah menyambung pembicaraan yang lebih serius. Pintu rumah Deas selalu terbuka kapan pun. Kata papanya.
Shila pikir itu hanya basa-basi biasanya. Nyatanya Sagara menanggapi dengan sangat serius. Lelaki itu datang dan menyatakan ingin meminangnya. Ashila terkejut dengan keberanian Sagara, meski masih kaget dia tidak bisa menampik kekaguman pada laki-laki berkulit putih bersih itu. Ashila menerima, walau hatinya belum sepenuhnya yakin. Dia pikir perasaan cinta akan tumbuh seiring waktu. Begitu yang orang-orang sering bicarakan jika ada pasangan menikah lewat jalur perjodohan.
Ashila juga sudah lelah setiap kali berkumpul dengan keluarga besar dari pihak mama Diandra ataupun mama kandungnya- Rahila, semua orang seakan berpusat padanya dengan memberi banyak rentetan pertanyaan-ah-bukan pertanyaan tapi mirip sebuah cecaran; kapan nikah? Shila sudah 30 tahun kok belum ada tanda-tanda mau sebar undangan?
Pertanyaan itu terus yang merasuki sepasang indera pendengaran Shila. Terganggu? Pasti. Rasanya sangat risih sekali. Seolah-olah dia mendapat cap sebagai perawan tua yang tidak laku. Padahal apa salahnya masih melajang di usia 30 tahun? Shila enjoy menjalaninya. Orang lain saja yang suka usil dan memberi komentar buruk tanpa mereka sadari kalau itu menyakiti mental seseorang.
Shila menatap pantulan dirinya di depan cermin. Dia telah rapi dengan setelan kulot longgar dipadu long tunik toska bermotif horizontal. Rambutnya yang sebahu dikuncir cepol dan tertutup pasmina senada kulotnya. Sudah dua bulan ini Ashila memutuskan memakai hijab, sama seperti sepupunya Azalea. Jika Lea sudah biasa berhijab sejak kecil, Shila justru baru bergerak hatinya baru-baru ini.
Ashila telah siap untuk bertemu Sagara. Bakda magrib ini, keduanya akan mendatangi salah satu mall untuk berburu rangkaian seserahan. Dua kali absen saat fitting baju akad dan saat tasting food vendor katering, kali ini Shila tidak bisa mengelak lagi.
Sebenarnya Shila ingin meminta Lea menggantikannya lagi, tapi Sagara menolak keras. Tidak enak dengan Lea jika direpotkan terus. Lagipula seserahan yang dipilih harus sesuai dengan kemauan Shila sendiri, masa iya harus diwakilkan Lea lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL (Sambung Rasa)
Romance#Atmadja_Series2 Reading list cerita romance pilihan oleh WattpadRomanceID di bulan Juni 2023 __ Rasa yang tepat di waktu yang salah. Mungkin kalimat itu cocok untuk mewakili perasaan Sagara Dhaniswara. Dia pernah jatuh hati pada sosok Azalea. Namun...