05.

6.3K 219 4
                                    

______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________

"Mbak yakin, kalau itu tadi Gus Azmi?" Tanya Jihan, santriwati yang merupakan Abdi Ndalem.

Saat ini ia bersama beberapa Abdi Ndalem lainnya tengah bergosip disamping dapur. Membicarakan tamu yang datang, yang merupakan idola para Mbak-Mbak Santri se-Indonesia.

"Iya Han, Mbak nggak mungkin salah lihat." Jawab Mbak Desy.

"Masya Allah... Jadi calon suaminya Ning Alma, Gus Azmi? Kalau iya, cocok banget! Serasi sama Gus Azmi yang gantengnya poll." Sahut Yati antusias.

"Tapi patah hati banget kalau Gus Azmi secepat ini menikahnya." Sahut Lia.

"Heem, kayanya bakal jadi hari patah hati nasional deh. Kan fansnya Gus Azmi banyak, seluruh Indonesia." Sahut Mbak Desy.

"Tapi kalau nikahnya sama Ning Alma, aku sih ikhlas lahir batin, ridho banget." Sahut Najwa.

"Iya, kan kita udah tau gimana Ning Alma." Sahut Jihan.

"Ya pokoknya, kita doakan saja semoga lancar sampai hari H." Sahut Mbak Desy mengakhiri gosip mereka saat itu.

Beralih ke Ning Alma dan keluarga di Ndalem. Kini mereka sedang makan siang bersama usai sholat Dzuhur bersama di Masjid Pesantren. Sedikit percakapan saat makan siang ini, dan itu hanya obrolan biasa para Kyai.

Usai makan, kembali lanjut berbincang. Ning Alma kini sedang memangku Gus Alvin, mengajaknya bermain. Sementara Mbaknya dan Masnya sedang ada keperluan dibelakang.

"Alma, Nduk, kemarilah!" Panggil Kyai Hafiz.

"Sana Nduk, sini Alvin nya biar sama Umi aja." Suruh Bu Nyai Atiqah yang mengambil alih Gus Alvin.

Ning Alma berjalan dengan lututnya menghampiri Abi-nya dari belakang Umi dan Bu Nyai Annissa yang sedang duduk. Lalu duduk disamping Abi-nya.

"Nduk," panggil Kyai Hafiz.

"Dalem, Abi." Jawab Ning Alma.

"Ini calon suamimu, namanya Gus Azmi. Yang pakai jas hitam, Nduk. Kalau yang pakai kemeja, itu adiknya Gus Azmi, Gus Aldwi." Ucap Kyai Hafiz mengenalkan Ning Alma pada calonnya.

"Loh, kok malah nunduk? Dibawah nggak ada orangnya, Nduk. Angkatlah kepalanya, lihat sebentar saja. Kamu juga Mi, angkat kepalamu, lihat rupa calon istrimu." Sahut Kyai Mustofa kemudian.

"Nggih, Abi." Angguk Gus Azmi yang kini sudah mengangkat kepalanya.

"Lihat ke depan, Nduk." Ucap Bu Nyai Atiqah yang kini duduk disamping Ning Alma.

Dengan perlahan, Ning Alma mengangkat wajahnya. Pandangannya langsung tertuju pada pemuda yang kini juga tengah menoleh ke arahnya. Lalu keduanya kembali lagi menundukkan pandangan. Duh, gemasnya. Buat semua yang disana terkekeh geli sangking gemasnya.

Kidung Surgawi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang