______________
Usai sarapan, Gus Azmi bersiap untuk mengajar. Ning Alma yang melihatnya langsung menghampiri.
"Mas.. Jenengan mau kemana?" Tanya Ning Alma, sebab tadi Gus Azmi memakai sarung warna putih dan juga kaos putih. Ini sudah ganti pakai kemeja hitam, sarung hijau. Ditambah dengan peci warna hitam. Masya Allah, sungguh tampan suaminya ini.
"Dek, kan Mas kemaren sudah bilang. Hari ini ada jadwal ngajar santri." Sahut Gus Azmi dengan pelan dan mengumbar senyuman ke istrinya.
"Oh iya, Alma lupa, Mas." Sahut Ning Alma tertawa geli.
Gus Azmi melangkah, membawa Ning Alma duduk dipinggir ranjang. Menggenggam tangannya dengan lembut.
"Gimana perutnya? Masih ndak nyaman?" Tanya Gus Azmi kemudian dengan penuh perhatian.
"Emm, Alhamdulillah udah lumayan enakan, Mas. Makasih tadi air hangatnya, Mas." Ucap Ning Alma tersipu malu sambil menunduk.
"Iya, sudah seharusnya Mas lebih memperhatikan kamu disaat begini. Oh iya, biasanya selain minum air hangat, ada obat lain yang bisa di minum untuk meredakan nyeri perutnya?" Tanya Gus Azmi.
"Kalau emang nyeri banget, biasanya Alma cuma minum obat pereda nyeri aja, Mas. Kalau nggak, ya nggak minum apa-apa." Jawab Ning Alma.
Gus Azmi mengangguk, "Lain kali, kalau nyeri lagi, bilang ke Mas ya. Biar Mas bisa carikan obat buat Adek." Ucap Gus Azmi.
"Mm, iya Mas.." angguk Ning Alma.
Gus Azmi kemudian beranjak, mengambil buku agenda miliknya.
"Mas mau berangkat sekarang?" Tanya Ning Alma.
"Iya, sudah waktunya kelas Mas." Jawab Gus Azmi.
Ning Alma berdiri, lalu mencium punggung tangan suaminya. Ia tidak berniat untuk mengantarkan suaminya sampai luar.
"Mas pergi ya, kalau ada apa-apa langsung hubungi Mas ya. Assalamu'alaikum." Salam Gus Azmi yang sebelum pergi mengelus pelan kepala sang istri.
"Nggih, Mas... Wa'alaikumsalam..." Angguk Ning Alma.
Ning Alma memandang kepergian Gus Azmi yang berjalan menuju ruang kelas santri yang tak begitu jauh dari Ndalem. Kemudian Ning Alma masuk ke Ndalem.
"Alma, Nduk!" Panggil Ummah Annissa yang berada di ruang tengah.
"Nggih, Ummah? Ada apa?" Tanya Ning Alma yang langsung menghampiri mertuanya.
"Sini, ada yang mau Ummah bicarakan." Bu Nyai Annissa menyuruh Ning Alma duduk di sampingnya. Ning Alma pun menurut.
"Nduk, Alma kan sekarang sudah jadi istrinya Mas Azmi, artinya sudah jadi bagian dari Ndalem ini. Jadi, Ummah berniat memberikan tanggung jawab ke Alma." Ucap Ummah kemudian mengelus pelan lengan menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidung Surgawi (On Going)
SpiritualFOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️⚠️ _____________________________ "Apa jenengan Ndak apa-apa, Gus?" Tanya Ning Alma sedikit tak enak, takut malah Gus Azmi tak nyaman. "Kenapa? Jenengan takut saya Ndak nyaman?" Tanya Gus Azmi kemudian. Ning Alma hanya menund...