Shalya curi-curi pandang pada Laskar yang sedang berdiri di depan kulkas. Dia dapat melihat jakun laki-laki itu naik turun karena menegak air es di pagi ini. Buliran keringat mengalir dari pelipis hingga leher laki-laki itu. Shalya bisa menebak kalau Laskar habis jogging.
Shalya masih saja fokus memperhatikan Laskar. Sampai akhirnya, dia diam-diam mengikuti laki-laki itu. Shalya melangkah pelan-pelan agar sebisa mungkin tidak terdengar langkah kakinya oleh Laskar. Saat hendak naik tangga, Shalya langsung melangkah mundur untuk bersembunyi di balik dinding, karena merasa Laskar akan menoleh ke belakang. Tapi ternyata dugaannya salah. Laki-laki itu justru melakukan push up dengan tangan yang berpegangan pada sisi tangga.
"Di luar nalar BMKG," gumam Shalya heran.
Shalya sedikit melongokkan kepalanya untuk melihat Laskar. Rupanya laki-laki itu kembali turun. Dengan mata melotot, Shalya langsung bergegas pergi dari tempatnya.
Bugh
Karena terlalu bersemangat ingin kabur, Shalya terjatuh mencium lantai dengan posisi tengkurap. Shalya meringis karena dadanya terasa sakit setelah bertubrukan dengan lantai. Ditambah lagi dengan bibirnya yang terasa perih karena tidak sengaja tergigit.
"Lo ngapain?" tanya Laskar saat melihat Shalya tengkurap di lantai.
"Gue... Gue... " Shalya gelagapan menjawab pertanyaan Laskar. Tidak mungkin dia menjawab jatuh karena mengikuti Laskar.
"Gue lagi push up, iya lagi push up," kilah Shalya beralasan. Tak lupa dia langsung mempraktikkan gerakan push up di lantai.
"SATU DUA TIGA EMPAT LIMA ENAM TU... "
Laskar lewat di depan Shalya begitu saja. Tanpa menoleh. Tanpa berbicara. Laki-laki itu sangat tidak peduli dengan keberadaan Shalya di lantai. Laskar berjalan menuju kamarnya.
Sementara Shalya langsung melanjutkan aksinya mengikuti Laskar secara diam-diam. Langkah gadis itu berhenti tepat di depan pintu berwarna putih. Tanpa berpikir lama, dibukanya pintu itu dengan perlahan.
Shalya melongokkan kepalanya ke dalam. Ini kali pertamanya masuk ke kamar Laskar. Untuk ukuran kamar laki-laki seperti Laskar, bagi Shalya termasuk lumayan rapi karena tidak ada baju yang berserakan di lantai. Tapi, bukan itu yang sedang Shalya cari. Melainkan Laskar. Dimana laki-laki itu?
Shalya pun berjalan masuk ke dalam tanpa bersuara. Gadis itu mengernyit heran karena tidak ada tanda-tanda keberadaan Laskar padahal laki-laki itu tadi masuk ke kamar. Saat berbalik, tiba-tiba saja dirinya dibopong oleh seseorang.
"Woyyyy lepasin!" jerit Shalya kaget.
Laskar tidak menggubris jeritan Shalya. Bahkan saat Shalya memukul punggungnya beberapa kali. Setelah di luar kamar barulah laki-laki itu menurunkan Shalya.
"Ngapain sih lo bopong-bopong gue? Emang gue karung beras, hah?" sungut Shalya.
Laskar bersedekap dada. Menatap Shalya dengan raut datar. Namun ujung bibirnya berkedut menahan tawa melihat raut kesal Shalya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ShalyaLaskar (Come back to me)
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA😊] [Update 5 hari sekali dulu] [Prequel NATHANAYLA] Shalya tidak terima dijodohkan oleh sang Ayah dengan anak teman bisnisnya yakni Zayn, teman masa kecil yang tak pernah dianggapnya. Karena penolakan kerasnya itu, Shalya...