-------
Suho micingin matanya, masih dengan spatula ditangan. Ia mengabsen putra-putranya satu persatu.
"Mark ada, renjun--ada, Jeno, Echan, lele, jisung--" ia menggaruk kepalanya, "ada enam harusnya tujuh, satu lagi siapa?"
Ia mengulanginya sekali lagi mengabaikan tatapan malas dari keenam anak anaknya yang duduk berjejer di meja makan.
"Kak Nana dad, kak Nana.." ujar jisung sambil mutar bola matanya.
"Oh iya! Kemana di--"
"--DAD TELORNYA GOSONG!" Pekik renjun langsung berlari kearah sang Daddy, merebut spatula tangan Suho cepat.
"Gimana sih?" Renjun mendelik kesal, "makannya Gege bilang Daddy istirahat aja, gak usah sok ngide bikin morning breakfast segalak!"
"Kalo udah pake breakfast gak usah pake morning lagi."
"Diem deh bule! Ini bukan kelas bahasa inggris."
Suho ngehela nafasnya panjang, "ya kan udah lama gak makan bareng."
"Aduh, siapa suruh sibuk."
Suho nyentil pelan dahi haechan, "kalo gak sibuk kerja, duit jajan kalian bertujuh dari mana?"
"Oh bener juga, terima kasih sudah bekerja keras bapak Zayn suhofi bismarega. Terima kasih juga Udah ninggalin Echan sendirian di rumah sakit." Haechan tersenyum lebar.
Semua anggota bismarega langsung ngeliatin haechan.
"Nah, soal ini." Suho ngehela nafasnya lagi, "Daddy minta maaf banget Chan, waktu itu perusahaan Daddy disana lagi ancur banget kamu tau?"
"Nee Echan tau kok, hehe."
"Kami juga minta maaf kal, kemaren nenek sakit. Jadi kita harus kesana, tapi Lo tau? Waktu kita nyampe rumah nenek, nenek udah siap dan mau berangkat buat nge-jenguk Lo kesini."
Renjun ngangguk, "iya, tapi gak jadi karena dia tiba tiba pingsan."
"Ceilah, gue bercanda doang ngapain di Bawak serius deh."
"Ya intinya kami minta maaf."
Haechan ketawa doang, "haha, sebelum kalian minta maaf juga udah gue maafin. Santai aja kali"
"Kok malah jadi angst gini sih," renjun matiin kompor lalu bergerak menyiapkan beberapa telur baru, "duduk sana dad, aku aja yang masak."
"Ge gue telor mata sapi!"
"Lele mau omelet!"
"Telor setengah mateng plisss."
"Sunny side up for me!"
Renjun mutar tubuhnya terus ngeliatin saudara saudaranya sinis, "apaan sih? Orang gue mau masak telor buat Daddy sama gue doang."
"Pelit lu"
Renjun menjulurkan lidahnya kearah Jeno, "bodo!"
Suho ngegeleng doang, udah pasrah ngeliatin kelakuan si kembar, "Nana tadi kemana?"
Haechan ngeletakin hp-nya, "Ke rumah bang hendery."
"Anaknya pak Jo?"
"Yoi."
Suho ngerutin keningnya, "emang mereka temenan?"
Chenle nyenggol lengan jisung, "emang mereka gak temenan?"
"Lagi deketin si winter, adek-nya bang Hendery."
"Oh."
Renjun nyerahin satu persatu piring berisi nasi goreng buatan Suho dan telur goreng sesuai pesanan saudaranya satu persatu.