"Mati! Mati!"
"Rina, berhenti. Lepasin Fajar!" ucap Nindi.
Cengkeramannya semakin menguat. Fajar tak kuasa menahannya. Beberapa orang cowok berusaha melepaskan Rina dari Fajar, tapi tidak ada yang berhasil.
Napas Fajar tersengal-sengal sambil berusaha melepaskan diri dari gadis itu.
"Bismillahirrahmanirrahim!"
Secara misterius, Kevin mampu melepas cengkeraman Rina dari leher Fajar. Ia berusaha menghalau Rina agar tidak semakin parah.
Sementara itu, terlihat Rini menatap kosong sambil berjalan ke arah Nindi. Nindi yang semula memperhatikan Rina kini terkesiap ketika menyadari Rini sudah berada di depannya. Kedua tangannya hendak mencengkeram leher Nindi. Namun, belum sampai menyentuh kulitnya, Rini menjerit kesakitan karena panas yang luar biasa.
"Alhamdulillah, untung tadi aku wudu dulu," ucap Nindi yang kini bersembunyi di balik tubuh Kevin.
Situasi menjadi kacau, terlebih satu per satu siswi di kelas pingsan bergiliran. Ketika mereka terbangun, teriakan dan amukan tak terelakkan lagi.
"Astaghfirullah, ini kenapa pada kerasukan semua?" Rika begitu panik begitu pula dengan Nindi dan Faza.
Nindi membaca doa-doa yang ia bisa sambil terus menenangkan kedua sahabatnya.
"Tenang dulu, ya. Kita sama-sama berdoa aja," ujar Nindi.
"Vin, lo pegang tasbih ini. Gue mau ngelakuin sesuatu."
Setelah menerima tasbih itu, mendadak Kevin bisa melihat sosok hantu yang sedang mengganggu mereka.
Hantu murid SMA yang dirumorkan menatap mereka dari sudut ruangan. Tatapannya yang kosong terarah menuju sosok lain di depannya. Sosok hantu gadis bergaun cokelat dengan rambut panjang sepinggang yang kini menempel pada Rini dan Rina.
"Eva! Berhenti! Sudah cukup Clarin saja yang kau hasut. Jangan coba-coba mengusik teman-temanku lagi!"
Kevin membelalakkan matanya melihat sosok Eva keluar dari tubuh teman-temannya. Mereka pingsan seketika. Sementara Rina masih mengamuk dengan gunting di tangannya.
Ia melangkah menuju ke arah Fajar dengan seringaian dan tatapan marah penuh dendam.
"A'udzubillahi minasy syaitonirrojim.. Bismillahirrahmanirrahim." Fajar melafalkan ayat kursi, al-ikhlas, al-falaq, dan an-naas berulangkali.
Rina nampak kesakitan. Ketua kelas bersama bu Prita dan beberapa guru masuk ke dalam kelas dan terkejut dengan kekacauan ini.
"Astaghfirullah, kenapa semua jadi begini?"
"Nanti saja saya ceritakan, Bu. Sekarang mari kita bawa mereka semua ke UKS. Ayo, Pak."
Satu per satu murid yang pingsan dibawa ke UKS oleh para guru. Sementara Rina, ia masih dikuasai oleh Eva.
Fajar menyiramkan air zamzam yang telah didoakan, Rina menggeram dan berteriak begitu kencang sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
"Rina!" Faza dan Nindi buru-buru menghampirinya. Fajar menggendong Rina ke UKS.
***
Bel istirahat kedua berbunyi. Fajar masuk ke dalam kelas yang separuh kosong. Yang tersisa hanyalah murid laki-laki dan beberapa anak perempuan.
"Gimana keadaan semuanya, Jar?"
Fajar menghela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDIA [SELESAI]
HorrorSelamat membaca. Ini proses revisi, semoga kalian suka🌷 Story by : Lailla Dhina Cover by : Canva Seorang gadis bernama Anindia Lantari dipertemukan dengan sosok pangeran pujaannya yang bernama Kevin Yogaswara di SMA Bumi Pertiwi. Ia juga bertemu d...