*typo jangan lupa dikasih tanda*
"kerumah lu lah" jawab Nalendra "gue antar deh pokoknya" lanjutnya
"be-beneran kerumah gue kan?" tanya reva sedikit takut karna ia memang tidak begitu kenal dengan Nalendra
"iyaa, masa kerumah orang sih" jawab Nalendra heran
"masalah nya gue nggak pernah ikut cowok selain papah" ucap reva sedikit tidak enak
"ou, gapapa sama gue mah" jawab Nalendra meyakinkan reva
reva pun naik dengan sangat hati-hati walau kali ini ia menggunakan celana panjang
"naik aja kali, kok lo kaya takut gitu" ucap Nalendra heran
"motor lo terlalu tinggi njir" jawab reva
Nalendra hanya menggeleng pelan lalu melajukan motornya tanpa peduli dengan reva yang gelagapan di belakangnya karna Nalendra kalo pakai motor kaya balapan
"santai dikit dong!!!!" pinta reva sembari berteriak
"ya ampun, lo pikir gue budek apa!?" kesal Nalendra karna reva berteriak di sebelah telinganya
"hehe sorry sorry" reva cuma nyengir
tak berselang lama, mereka pun sampai di kediaman reva
"omg, rambut gue hancur" keluh reva
"makanya kalo pakai motor itu rambutnya diikat" anjuran dari Nalendra
"hehe, eh btw makasih ya udah mau nganterin gue" ucap reva dan langsung dibalas anggukan dari Nalendra
reva pun masuk kedalam rumah, dan ia tidak mendapati siapa pun dirumah itu
"apa mereka jalan-jalan lagi?" gumam reva sembari berjalan kearah tangga menuju kamarnya yang terletak di lantai dua tepat disebelah kamar adiknya
"huhh" reva menghela nafas beratnya terbesit rasa kesal dan marah dihati nya
karena reva tak mau terbawa suasana yang bisa di bilang menyedihkan, ia pun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu tanpa menunggu ayah, ibu, dan adiknya datang
--------
matahari sudah mulai menunjukkan dirinya tapi tak seperti biasanya
sekarang reva sudah siap untuk pergi kesekolah padahal jam baru menunjukkan pukul 06.16
"gue harus pergi lebih cepat dari biasanya" gumam reva sangat yakin dengan dirinya sendiri "dari pada gue harus ketemu sama mereka" lanjutnya dan pergi dari pekarangan rumahnya dengan menggunakan mobil miliknya yang pernah di berikan sebagai kado ulang tahun dari neneknya
"karna masih pagi, gue harus mampir dulu ke kedai kopi" gumam reva sangat senang karna ini yang sangat ia inginkan, meminum kopi dipagi hari tanpa diganggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama [HIATUS]
Genç Kurgu[Follow sebelum baca!!] ----- menceritakan tentang gadis remaja dan ia menyukai laki-laki yang berbeda agama dengannya walau ia tahu mereka tak akan pernah bersatu karna dinding yang tinggi dan begitu kokoh "gue suka sama lo" "sorry, gue gak suka sa...