The New LIfe Of an Antagonist

19. Serikat dagang

"Bagaimana menurut mama apakah enak?" Ucap ku

Kami sedang menikmati waktu minum tea bersama setelah selesai sarapan.

"Sangat enak Rin"

"Rasanya mama ingin tinggal dekat dengan mu di sini"

"Ayah akan sedih jika mama tidak berada dekat dengannya"

"Kau benar Rin"

"Aku akan mengirim resep ke mansion utama jika membuat sesuatu yang baru"

"Benarkah?"

"Tentu, aku ingin Ayah dan mama merasakan makanan enak juga"

"Wah senangnya, ngomong-ngomong Rin dress yang kau gunakan berbeda dengan yang di jual di butik"

"Apakah terlihat aneh?"

"Tidak itu sangat bagus dan baru pertama kali mama melihatnya, dimana kau membelinya?"

"Itu tidak di jual di butik, aku meminta desainer membuatnya untuk ku. Aku hanya memberikan gambaran dress yang aku mau"

"Sayang sekali mama ingin membelinya"

"Aku akan meminta membuatkan beberapa untuk mama"

"Terima kasih Rin"

Kami mengobrol hingga siang hari, aku memutuskan kembali ke ruang kerja ku untuk melihat beberapa dokumen.

*****

Semua berjalan seperti biasa, aku yang sibuk dengan pekerjaan ku. Sudah dua minggu berlalu semenjak  ulang tahun ku.

"Bagaimana kak apakah berjalan lancar?"

"Hampir semua sudah berkumpul di Doux Hotel, kita bisa melangsungkan pertemuan" ucap kak Dexter

"Apakah semua yang di undang hadir?"

"Iya, aku tidak menyangka mereka bisa hadir. Kau tau sendiri betapa sibuk nya seorang pengusaha"

"Aku harap berjalan lancar"

"Jika ini berhasil aku yakin akan ada kemajuan di wilayah kita"

"Tentu saja aku juga berharap seperti itu"

"Kau siap Rin?"

"Tentu"

Kak Dexter membuka pintu, semua melihat kerah kami. Aku duduk di tempat ku.

Sepertinya mereka terkejut karena aku yang duduk disini bukannya kak Dexter.

Sudah ku duga mereka akan bereaksi seperti itu.

"Terima kasih telah menyanggupi datang dalam pertemuan hari ini"

"Apa nona yang mengundang kami, bukannya tuan muda Dexter?"

"Ya itu benar"

"Tolong jangan bercanda nona, kami datang jauh-jauh kesini. Memangnya apa yang bisa seorang nona sampaikan?" Ucap seorang yang entah siapa dia

"Jika anda tidak berkenan pintu keluar ada disebelah sana, begitu pun dengan yang lain saya tidak memaksa anda mendengar apa yang akan saya sampaikan"

"Buang-buang waktu saja" ucap beberapa orang

Hampir setengah dari mereka meninggalkan ruangan. Seperti perkiraan ku. Tapi yang tidak ku perkiraan banyak pedangang besar yang tetap bertahan.

"Jadi hal apa yang ingin anda sampaikan nona?"

"Sebelum itu seseorang akan bergabung dalam pembicaraan ini" ucap ku

"Terima kasih sudah mengundang saya nona Feyrin" ucap Aldrik saat menghampiri ku