17. Kencan?

935 94 1
                                    

Eliot POV

Hanya di sini aku bisa bebas melakukan apa pun, walau tidak mengenakan topeng tidak akan ada yang mengenal ku.

Sebagai putra mahkota ada saja hal yang membuat ku ingin melepaskan apa yang aku miliki, tapi jika aku melakukannya akan terjadi hal yang  buruk.

Sudahlah untuk saat ini lebih baik aku menikmati waktu ku yang berharga.

Dia sedikit terlambat, apakah Dexter melarang dia pergi lagi seperti tahun lalu.

Terkadang sisi posesif Dexter dan Duke Nixon sangat luar biasa menyebalkan.

Tahun lalu saat aku mengajak Rin berkeliling melihat festival Dexter mengikuti kami dan tidak membiarkan ku terlalu dekat dengan Rin.

Walaupun sisi posesif mereka membuat Rin tidak di dekati oleh laki-laki lain.

"Maaf aku terlambat"

Sepertinya dia berlari untuk sampai kesini. Aku melihat ke belakang dari arah dia datang, tidak ada siapa pun yang menemani Rin.

Ini hal yang tidak biasa terjadi, apa yang sebenarnya terjadi dengan Dexter dan Duke.

"Tidak Rin aku juga baru saja sampai"

"Syukurlah aku kira membuat mu lama menunggu"

Walau sebenarnya aku sudah menunggu dia lebih dari 1 jam. Aku tidak sabar ingin bertemu dengan nya hingga datang lebih cepat dari waktu yang di janjikan.

"Hari ini Dexter tidak ikut?"

"Tidak, dia dan ayah mendapat panggilan untuk ke ibukota"

"Baiklah apa kau ingin melihat matahari terbenam sebelumnya berkeliling melihat festival?"

"Ide bagus, aku juga sudah lama tidak pernah kesana lagi"

"Ayo"

Kami berjalan menyusuri jalan setapak yang dikelilingi oleh pepohonan yang cukup rindang.

Kami duduk disebuah batu yang berada di sana.

"Rin...." panggil ku

"Ya?"

"Hmm, tidak jadi hehehe" ucap ku

Aku rasa belum saat nya, aku tidak boleh terburu-buru dan nantinya nya malah membuat Rin mendapatkan masalah.

"Kalo bicara tidak perlu setengah-setengah nanti kalo jodohnya setengah-setengah baru tau rasa" ucap nya

"Mana ada yang seperti itu" ucap ku sambil sedikit tertawa

"Ada Eliot ajah yang belum tau"

"Oh iya Rin, Ivory menitipkan sesuatu untuk mu, aku sudah mengirimkan ke mansion mu"

"Tolong sampaikan terima kasih ku pada nya"

"Aku juga mempunyai sesuatu untuk mu"

"Apa ini?"

"Buka lah"

"Buka lah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The New LIfe Of an Antagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang