Syaqila duduk di sofa kamar dengan menatap ke arah jendela.
"Bunda" lirih Syaqila lalu menundukkan kepala nya mengingat sang bunda
Boom
"Astagfirullah" ucap Syaqila mendengar suara yang membuat hati nya tidak enak, Syaqila dengan cepat keluar kamar lalu menuju sumber suara
"Dapur kok banyak asap?" ujar Syaqila, lalu melihat dikompor ada api yang sedikit membesar
"Nek. Miaaaaa!!!!" Teriak Syaqila
"Iya iya kenapa, Astagfirullah kenapa bisa gini?" Syaqila menggelengkan kepala nya
"Jauh jauh biar saya yang padamkan" ucap Zidan yang sudah membawa kain basah
"Mas kok bisa kebakaran kaya gitu?" Tanya Syaqila saat api nya sudah padam
"Saya lagi masak roti bakar, tapi saya lalai jadi nya kebakaran" Nek. Mia menggelengkan kepala nya
"Gini kalo tentara masak, pasti hancur semua" Ucap Nek. Mia, Zidan hanya bisa tertunduk
"Harusnya mas bilang saya, biar saya yang buatkan" ujar Syaqila
"Saya sengaja buat sendiri, saya buatin roti spesial buat kamu karna saya mau minta maaf" Jelas Zidan membuat Syaqila menatap Zidan tidak percaya
"Maafin saya Syaqila" ucap Zidan menatap istri di depan nya
"Iya mas, maafin saya juga karna saya melawan mas" jawab Syaqila lalu tersenyum tipis
"Baguslah kalian udah baikan, kapan saya dapet denger tangisan bayi di rumah ini" pertanyaan Nek. Mia membuat Zidan dan Syaqila menatap satu sama lain. Bagaimana mereka memiliki seorang bayi, Zidan saja tidak pernah menyentuh Syaqila dan sebaliknya Syaqila belum siap menjadi istri Zidan seutuhnya.
"Nek. Mia saya laper, tolong buatkan saya makanan" ucap Zidan
"Siap seperti biasa ya" Zidan mengangguk
Syaqila berjalan sembari menatap Zidan dan sebaliknya Zidan juga menatap Syaqila
Brukk
"Aduh" rintih Syaqila kesakitan
"ehh kenapa? Hahahahaha" ketawa Nek. Mia pecah melihat tiga orang di depan nya terjatuh dengan bihun bihun mengenai kepala mereka
"Nek.Mia enak sekali mengetawai saya" ucap Mang Irul
"Ehh Syaqila Zidan, kalian kok bisa jatuh?" tanya Nek. Mia heran
"Jelas lah jatuh, mereka gak liat jalan malah liat liatan satu sama lain" jawab Mang Irul lalu membereskan bihun bihun yang berserakan
Hahahahaha
Ketawa Syaqila pecah melihat wajahnya Zidan yang tertutup banyak sekali bihun dilanjutkan ketawa Nek. Mia
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Ku Mas Zidan [END]
Short StorySaya Syaqila Putrinisa saya alumni pesantren,Al-Faqih, kembali nya saya dari pesantren membuat kerinduan yang mendalam hilang untuk keluarga, saya anak yang sejak kecil kehilangan sosok ayah dalam hidup saya, saya sendiri saja tidak tahu siapa ayah...