10. Testpack

223 24 9
                                    

Pagi ini di sebuah hutan yang lebat terdapat beberapa orang tengah duduk di tanah dengan kondisi yang lemah. Beberapa dari mereka menunggu seseorang untuk menyelamatkan mereka.

"Apa kita semua akan selamat?" tanya salah satu tentara

"Percaya, pasti bantuan akan segara datang" ucap salah satu tentara yakin

Rey dan Zidan kini tengah terus berjalan mencari jalan menuju arah belakang bukit. Siapa sangka ternyata musuh lebih banyak disana. Zidan dan Rey ditugaskan mencari jalan cepat ke arah belakang bukit sementara yang lain nya akan melumpuhkan semua musuh.

"YaAllah, banyak banget mereka" ucap Rey sembari bersembunyi di balik semak semak

"Sttt"

Rey dan Zidan kini menebak satu satu musuh yang menghalangi mereka.

"Sebelum matahari terbenam kita harus cepat menemukan mereka" ujar Zidan memberitahu. Rey menganggukkan kepala nya cepat

"Zidan, disana" tunjuk Rey kearah belakang bukit yang terlihat bendera dengan sebuah baju berwarna hitam

"Apa mereka disana?" gumam Zidan pelan. Rey dan Zidan bergegas kebelakang bukit ternyata memang benar teman teman nya berada disana

"Apa kalian baik baik saja?" tanya Zidan membuat semua mata tertuju padanya

"Zidan" panggil mereka secara bersamaan

Nek. Mia kini membersihan rumah. Sementara Syaqila sibuk memasak.

"Nek. Mia, saya kangen sama Mas Zidan. Apa dia akan cepat kembali?" tanya Syaqila

Nek. Mia mengangguk "dia pasti kembali" ucap Nek. Mia

Syaqila menatap kearah pintu masuk rumah nya menunggu dan berharap suami nya kembali seketika pandangan nya menjadi blur.

Brukk

"Syaqila" teriak Nek. Mia yang melihat Syaqila pingsan

"Gak perlu ada yang dikhawatirkan" ucap dokter yang baru saja memeriksa Syaqila

"Terus dok, kenapa Syaqila pingsan?" tanya Nek. Mia khawatir

"Selamat ya, dia sedang hamil" jelas dokter membuat Nek. Mia menatap Syaqila lalu mengelus lembut kepala nya

"Benar kah?" tanya Nek. Mia memastikan

"Iya, dia hamil sudah menginjak 2 bulan" ucap dokter

"Makasih dok" Nek. Mia kini terus menatap Syaqila sesekali menatap foto Zidan yang berada di samping nya

"Akan ada suara bayi dirumah ini, saya senang" Ujar Nek. Mia

Syaqila terbangun karna tetesan air mata Nek. Mia mengenai pipi nya.

"Nek. Mia kenapa nangis?" tanya Syaqila

Nek. Mia langsung memeluk Syaqila membuat Syaqila terheran-heran.

"Nek. Mia?" panggil Syaqila

"Selamat ya qila sekarang qila mau jadi orang tua" ucap Nek. Mia

Syaqila melepas pelukan Nek. Mia memegang perut nya.

"Maksudnya? Saya hamil?" ucap Syaqila tak percaya. Nek. Mia menganggukkan kepala nya

Syaqila berdiri di kasur kegirangan lalu melompat lompat.

"Syaqila mau jadi bunda?" Syaqila meloncat loncat senang, sementara Nek. Mia menatap Syaqila khawatir

"Syaqila turun, udah jangan loncat loncat" ujar Nek. Mia memberitahu

Imam Ku Mas Zidan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang