Pagi ini Alivia datang ke sekolah dengan keadaan pincang pincang, hal tersebut tak luput dari pengelihatan beberapa osis yang sedang berjaga. Livia yang anteng berjalan tiba tiba di berhentikan oleh beberapa osis yang berdandan agak menor, "berhenti Lo, itu Lo kenapa pakek sendal mana dandan lagi apus tu alisnya".
Livia berdecak kecil, "Lo buta apa gimana sih, Lo lihat kaki gue luka ga mungkin pakek sepatu lukanya belom kering, and Lo tolong sadar diri dulu ya blush on, bedak yg abu abu jangan lupain alis Sinchan Lo itu hapus.
Fb :
Livia terbangun di pagi hari dengan keadaan cukup brantakan, luka kemarin belum kering. Tak sengaja Livia menyenggol gelas yang ada di meja belajar sampai cangkir itu terjatuh, cangkir tersebut menjadi sebuah kepingan kepingan (cangkir pemberian mantan).
Menghela nafasnya panjang Livia melewati pecahan tersebut, ia berjalan cepat ke kamar mandi jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi, Karena terburu buru Livia tak sengaja menginjak pecahan tersebut berakhir kakinya mengeluarkan banyak darah. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga sudah kejambret nginjek beling pula, inilah penyebab Alivia badmood in the morning.
---Osis yang menegur Alivia langsung terdiam dan memilih pergi, jika badmood Livia akan sangat garang bahkan omongannya terkadang nyelikit maka dari itu Livia lebih memilih diam dan memendam nya sendiri.
Livia menyelusuri lorong sekolah yang cukup ramai hingga tak sengaja ia ditabrak seorang laki laki bertubuh tinggi, Livia lantas menatap tajam laki laki tersebut dengan garang "APA LO LIHAT LIHAT GUE POTONG BURUNG LO"
"Galak banget" lirih laki laki tersebut sambil berusaha menutupi aset nya.
Livia lanjut berjalan sampai di kelas sesampainya di kelas Livia duduk anteng sambil mendengarkan lagu kesukaan sebenar Livia malas untuk berangkat sekolah tapi apa daya sekolah Livia berbayar jadi sayang kalo ga masuk (Livia perhitungan mode on).
Teman teman Livia sedang bergibah ria membahas perselingkuhan tetapi Livia memilih diam karena moodnya belum kembali, merogoh laci Livia menemukan komik yang akhir akhir ini tidak ia baca. Membuka halaman demi halaman Livia asik membaca komik tersebut dan mood nya kembali seperti semula, ini adalah komik chapter 2 oshi noko alurnya menarik menurut Livia.
Ngomong ngomong tentang anime Livia teringat Sabtu Minggu ini ada event di mall dekat rumahnya, Livia berencana datang karena sudah cukup lama tidak ke event. Di bilang wibu Livia bukan wibu Livia hanya anime lovers pokoknya bahkan kategori wibu akut walaupun suka haluin pergepengan.
"WEH LIPONG" Marisa memanggil Livia dengan keras "Lo bengong bengong aje kesambet kunti gw ga tanggung jawab"
"Yeh yang ada Livia sawan Lo panggil panggil" lily membalas perkataan Marisa
"Eh lele goreng gw manggil LIPONG kok bukan Lo malah Lo yang bales bales cih" Marisa mengomel pada Lily
"Brisik Lo ca kek toa Soak" kata Livia sambil menaruh komik ke laci kembali "jahat bet Lo Ama gue" Marisa berpura pura sedih.
"Yehhhh dasar banteng merah mending Lo kampanye dah" Marisa lantas melotot mendengar perkataan Syakila "yeh mending Lo tu urusin osis osis Lo itu yang kurang perhatian" ceplos Marisa dengan sinis.
"Wahh ga ikut ikutan gue" kyana
"Sama gw juga, konci dah" Rania
"Konci" Livia
"Konci selamanya sepanjang masa" Lily
"Lipia kok hp Lo ganti? Pantesan semalem gue chat ga di jawab" Marisa memerhatikan ponsel milik Livia
"Iya gw ganti ca soalnya kemaren abis di jambret, ini ga baru sih ini hp lama gw waktu SMP emang rada jadul" Livia meringis saat ini ia menggunakaan hp jadul, sebenernya ga jadul jadul amat sih tapi yaaa lah.
"Omo Omo kok bisa sih, ini juga tangan sama kaki Lo karena jambret?". Tanya Syakila dengan panik, "bisa di bilang iya sih, kalo tangan sama luka yg di lutut karena jatoh ngejar jambret kalo telapak kaki gue tadi pagi nginjek beling".
"Heh bisa bisanya Lo kek kuda lumping maenya beling beling, sakit kan !" Marisa mengomeli Livia "iya sakit hehe, tapi lebih sakit lagi belom muve on sama mantan brengsek" ucap Livia lanjutan katanya hanya ia ucapkan di dalam hati.
"Eh hari ini main yu main" kyanaa mengajak main teman temanya "sorry tar gue nyusul deh gue mau ke suatu tempat" ucap Livia tak enak hati.
"Yaelah santai aja santai tar kabarin aja kalo bisa nyusul nyusul aja ye mainya di rumah gue aja yok, mumpung sepi ni bokap gue lagi ngurusin kasus" Syakila menenangkan Livia.
"Ayokkk" Jawab mereka kompak, "tar gw kabarin gue DM aja" semua mengacung-acungkan jempolnya Mading masing
(。・//ε//・。)
Bel pulang sekolah berbunyi dengan keras murid murid juga banyak yang berlarian ke arah parkiran motor maupun mobil ada juga yang menunggu jemputan di depan sekolah.
Livia melambaikan tangan pada teman temanya, hari ini Livia berencana ke makam mama nya Livia sudah lama tak mengunjungi makam mama karena sibuk dengan berbagai kegiatan sekolah dan hari ini ia menyempatkan datang ke peristirahatan terakhir mama tercintanya.
Livia menggunakan jasa ojek online untuk ke sana, Samapi di depan pemakaman Livia membeli bunga mawar putih kesukaan mamanya. Sambil bersenandung Livia berusaha tersenyum agar mamanya tidak sedih melihat Livia dari atas "mamaaaaaaa Livia kangen berat sama mama tau, nih Livia bawain bunga mawar putih yang mama suka".
"Oiya mah Livia mau cerita yaaa, akhir akhir ini Livia sedih tau mah semuanya ada ngeselin masa Livia abis kejambret ma, sayang banget hp nya tauuu itu lumayan harganya. Mah Livia pengen jalan jalan sama mama, mama tau ga kemaren Livia masakin Abang spaghetti bolognese loh Livia sekarang jago masak mah ga kaya dulu yang jago makan doang" pertahanan Livia akhirnya runtuh air mata Livia mengalir deras Livia menangis sambil menggenggam mawar putih tersebut.
" Ma kalo Livia nyerah mama marah ga ? Livia cape tau mah Livia sebel Livia gedek livia-" ucapannya terhenti Isak tangis nya begitu pedih
"Maa coba aja mama ga cerai sama papa pasti aku ga bakal dapet ibu tiri yg sukanya nyinyir kaya Tante starla, mama juga harusnya waktu itu jangan keluar malem malem issss. Livia kangen pokoknya kangen berat, mama Livia Uda masuk SMA Livia udah gede kan Livia juga udah ngerasain namanya patah hati dan di selingkuhin sama sahabat sendiri sedih banget tau mah. Ma apa ini karma ya karena papa juga lebih milih Tante starla daripada mama, mama malem ini Livia rencana mau masak makan kesukaan mama loh udang saus mentega hummmm enak banget loh itu, Abang, mama apalagi ku suka banget iya kan ma!"
"Livia pengen bobo bareng mama Livia ga mau pulang mah tapi nanti Livia kehujanan kalo di sini terus, Livia masih kangen tapi cuaca ga bersahabat banget ma besok aku kesini lagi ya ma, Livia sayang mana love u ma love u sekebon buat mama pokoknya Livia pamit ya ma". Livia lalu mengecup batu nisan yang bernama Aggata Nawangsih Livia mengelap sisa air matanya dan bergegas untuk pulang.
Ada bawang nya dikit hihi maaf ya oiya aku berusaha up up up semoga kalian baca terimakasih yang sudah mampir ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Panacea
Teen FictionKisah dua manusia yang belum bisa lepas dengan masa lalunya, Alivia Nawasena gadis manis yang di selingkuhi oleh mantan pacarnya bertemu dengan Genta Aditama Darmawangsa . Apakah mereka bisa melupakan masa lalu atau mereka menjadikan satu sama lain...