Sepanjang malam Marisa cerita berbagai hal, Livia hanya mendengarkan dan hanya memberi sedikit tanggapan bagi Livia menjadi pendengar yang baik adalah hal terbaik yang dapat dilakukan, jam sudah menunjukkan pukul 1 dinihari Marisa yang hendak pulang di cegah oleh Livia terlalu bahaya bagi gadis mungil untuk keluar malam malam apalagi sendirian.
"Udeh nginep aja sih cong, tar jam 5 gue anterin pulang buat ganti baju sama ambil tas Lo mandi disini aja " Livia melirik jam
"Eh iya juga sih yaudeh gue chat bunda gue dulu"
"Sok mangga deh" Livia berjalan kearah kamar mandi untuk buang air kecil.
"Lip emang gw kagak papa ngindep di rumah Lo ?" Tanya Marisa dengan suara yang agak keras, membuka pintu kamar mandi Livia menjawab "kagak papa".
"Gue dah ngantuk mo tidur Lo kalo mau nonton drakor nonton aja tu laptop nya di meja" Livia menunjuk meja, Marisa mengacungkan jempol tak lama setelah Livia tidur Marisa juga ikut tertidur dengan ponsel yang menyala (abis scroll Tiktok lupa di keluarin)
Beberapa jam berlalu kini sudah pukul 5 pagi Livia terbangun karena alarm yang berbunyi, sedikit mengucek matanya Livia mengumpulkan nyawanya sebentar ia tak sengaja melihat hp Marisa tergeletak dilantai dengan baik hati Livia membenarkan letak ponsel Marisa, tidak sengaja pula Livia melihat notifikasi WhatsApp milik Marisa "sorry ca ga sengaja' cepat cepat Livia menaruh ponsel itu di meja.
Livia keluar kamar rencananya Livia ingin membuat nasi goreng telor sepesial andalannya saat kelaparan melanda, bahan bahan membuat nasi goreng ini cukup simpel hanya perlu menyiapkan:
1. Nasi untuk 4 porsi
2. 6 telur
3. Bumbu nasi goreng (bawang putih merah dan bumbu instan)
4. Kecap manis
5. Daun bawang
6. Penyedap rasa (kaldu jamur/ayam/sapi)
7. Garam
8. Saus cabai (kalo mau opsional bisa di ganti cabe asli)
9. Margarin / minyakPertama tama siapkan nasi di sebuah wadah berukuran sedang masukan telur 2 buah lalu aduk nasi dengan telur usahakan seluruh nasi tercampur rata, panaskan margarin diwajan masukan bawang merah bawang putih (opsional) masukan juga nasi yang sudah di campur.
Aduk nasi hingga tergoreng merata setelah itu masukan bumbu nasi goreng instan dan penyedap rasa aduk hingga rata masukan kecap dan saus sesuai selera adik aduk lagi hingga harum, opsional jika kalian ingin menambah telur mata sapi masak seperti biasa aja bisa Mateng ataupun setengah matang.
Livia menyajikan nasi goreng dipiring piring yang ia siapkan setelah itu Livia langsung bersiap untuk sekolah. Dilihat Marisa masih bergling guling ditempat tidur, "bukanya mandi malah jadi kepong pong" Ica yang mendengar hanya menampilkan sebuah senyuman "heheh males, sebenernya gue pengen bolos, cape tau sekolah" Livia hanya bisa bergeleng di tuhan ia sudah lelah mengahadapi icaa.
"Gw mandi bentar abis itu Lo sarapan Uda gue siapin tar gue bawa ke atas deh" Livia memasuki kamar mandi.
"Lipppp lippppp gue tidur lagi 5 menit ya"
"GA ADA TIDUR TIDUR" Livia berteriak dari kamar mandi
"Ampun makk"
♪ヽ(・ˇ∀ˇ・ゞ)
Beberapa menit berlalu Livia telah rapi mengunakan seragam begitupun Marisa "ca kalo misalnya ada masalah cerita aja, kalo mau nangis nangis aja ada gue di sini gw bakal dengerin semua cerita lo" Livia mengalihkan pandangan nya ke arah cermin.
Marisa pun tersenyum lalu tertawa sebentar "iyaa lipiii emang best dah Lo"
"Ayo makan di bawah aja deh tapi kita makan di ruang tamu aje, di meja makan penuh" Marisa mulai mengikuti Livia
"Wuawwww nasi goreng nasi goreng" Marisa heboh
"Iye nasi goreng, abisin ye gue udah effort ni pagi pagi buta"
"Aaaaaaa lipi mending Lo jadi pacar gw aja"
"Idih najis gue masih lurus makasih" Livia berlari menghindar Marisa yang sedang cengar cengir salting brutal "sumpah ye pii kalo gue cowo ni Udaa gue pacarin, Uda gue cintai Lo secara brutal".
"Yaelahhh gue ga sebaik itu kalik ca ga selayak itu untuk di cintai secara brutal juga, mantan gue aja selingkuh dari gue tandanya gue kurang cakep kurang semuanya dah, lagian yang maha sempurna cuman tuhan"
"Bener banget" marisa menjawab sambil mengunyah nasi
"Tuhan baik banget sama manusia tapi kadang manusia masih banyak yang menyelingkuhi tuhan padahal nikmat yang di kasih Uda banyak dan lebih dari cukup tapi manusia terus aja ngerasa kurang"
"Betul gue juga kadang ngerasa kurang Mulu kek apaan tau kalo lagi inget bersyukur sisanya ngeluh epriday"
"Oiyaa piii gw perhatiin ni sekarang banyak yang demen sama Lo" Marisa memberi tahu Livia
"Kagak mungkin ca lagian gue juga belom tertarik buat jalanin hubungan"
Tak disangka pembicaraan mereka berdua didengar oleh Abang pertama Livia, Alvito berdehem untuk menyadarkan mereka berdua Marisa dan Livia langsung menengok, "eh ganteng" mulut Marisa mulai mengeluarkan gombalan maut.
"pi mau bareng ga ? lagi searah" Alvito menawari Livia
"Ga gue bareng Ica" Livia memandang abangnya malas.
"Oh oke" Alvito pergi meninggalkan dia gadis cantik yang melanjutkan perbincangan.
" ih Uda jam 6 lewat 15 kita belom ke rumah Lo ayo cepetan, bawa motor nya ngebutan dikit ye caa" mereka bergegas meninggalkan rumah Livia.
Perkataan Livia tadi di turuti oleh Marisa, Marisa membawa motor dengan kecepatan tinggi seperti sedang balapan di sirkuit balap dan hanya butuh waktu 5 menit mereka telah sampai di rumah Marisa. Jantung Livia hampir saja copot di sepanjang jalan Livia terus terusan beri istighfar dan mengungkapkan syahadat, tadi Marisa hampir saja menabrak gerobak tukang sayur yang sedang ramai ibu ibu.
"Ayo ayoo cepet kita tar telat ege adohhhh" Marisa mulai menacap gas kembali, rambut yang baru saja Livia rapihkan suda brantakan lagi terlihat sangat gersang dengan beberapa bagian yang kusut.
"Marisa anying ye rambut gue"
"Mangap mangap kita buru buru nih 10 menit lagi kita bel masuk, lipp pegangan kata gue ye" Marisa menjalankan motornya dengan kebut kebutan lagi.
"Anyinggg, astaghfirullah Allahuakbar aaaaaaaaaaaa tulungggg Masi mau hidup tolong"
"Heh heboh amat kagak gue apa apain padahal" Marisa berteriak
"MARISA LO GA PAKEK KACAMATA DI DEPAN ADA GAJLUKAN COK"
"ANJING IYA LAGI MAAP MAAP TERBANG DIKIT GA NGARUH" tidak ada jawaban dari Livia
"LIPIIII LO KAGAK JATOH KAN ?? ANYING GA ADA SUARANYA" Livia tida menjawab namun menepuk punggung Marisa, rasanya Livia ingin memuntahkan isi perutnya jalan yang di lalui Marisa banyak sekali gajlukan a.k.a polisi tidur jalanan nya pun tak rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panacea
أدب المراهقينKisah dua manusia yang belum bisa lepas dengan masa lalunya, Alivia Nawasena gadis manis yang di selingkuhi oleh mantan pacarnya bertemu dengan Genta Aditama Darmawangsa . Apakah mereka bisa melupakan masa lalu atau mereka menjadikan satu sama lain...