10

3 1 0
                                    

Karena hari ini Genta disuruh pulang ke rumah karena terlambat, Genta memilih nongkrong disalah satu cafe dekat dengan Dipo Harapan intinya sih sekalian modus modus dengan Livia. Melihat ke arloji Genta langsung bergegas keluar cafe untuk menunggu livia keluar gerbang, dari hasil kulik kulik informasi sih Genta mengetahui Livia tidak selalu di antar jemput.

Beberapa murid mulai keluar gerbang tentu saja dari orang orang itu ada yang memperhatikan Genta yang memakai seragam berbeda dari yang lain, Genta hanya bersikap sok cool dengan semua tatapan yang didapat.

"Alivia" Genta memanggil Livia dengan lantang dan suara itu membuat Livia menoleh kepada Genta, perlahan Livia mendekat.

"Loh Lo kenapa ke sini ?" Tanya Livia

"Gapapa gue cuman mau ngecek keadaan Lo udah mendingan belom" jawab Genta cengengesan.

"Udah gapapa" Livia menjawab dengan singkat

"Ayo gue anter pulang kasian kaki Lo pasti masih sakit kan" Genta mencoba mengajak Livia pulang bersama

"Gausah makasih'' Livia menolak dengan halus, kebetulan ia akan pergi ke perpustakaan kelana (perpus kecil) dekat dengan sekolah.

"Yang bener ?" Tanya Genta sekali lagi

"Iya bener dah, Uda ya gue duluan bay" ucap Livia meninggalkan Genta sambil melambaikan tangan.

"Oke Genta mungkin Next time" Genta mulai menjalankan motor miliknya di lain sisi ada seseorang yang sedang tersenyum karena Genta tidak jadi pulang bersama Livia.

"Bang Genta Lo ngapain disini ? Mana muka Lo kek mo ngajak gelud lagi" tanya Chiko

"Mau ngajak tawuran!" Genta menjawab dengan tegas

"Waduhh waduhhh bang kita ma anak baik baik" ucap Chiko sok bijak

"Tai" Genta muka berlalu pergi meninggalkan Chiko

(⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ

Livia pergi ke perpustakaan dengan berjalan kaki, perpustakaan tersebut cukup terpencil letak nya ada dalam komplek perumahan (bukan rpetra ) perpustakaan ini menyediakan banyak sekali jenis buku misalanya buku non fiksi (biologi, kimia, komunikasi dan lainnya) buku fiksi (novel, komik, cerpen) ada juga mainan untuk anak anak.  Selain itu ruangan perpustakaan cukup nyaman dengan AC dan wifi yang di sediakan, untuk mendaftar member perpustakaan cukup mudah hanya perlu menunjukkan kartu pelajar.

Sesampainya di perpustakaan Livia mencari buku buku yang menarik disini Livia mengambilnya 6 buku yang menarik untuk ia baca dari 6 buku tersebut 2 diantaranya adalah komik, memilih ruangan kosong yang ada di perpustakaan Livia duduk lesehan dan dia meletakkan buku buku tersebut disebuah meja kecil.

Ruangan ini memang cukup sempit namun nyaman bau buku membuat beberapa orang akan tenang salahsatunya Livia, beberapa jam telah di lewati Livia. Livia berencana pulang setelah membaca satu komik yang ia pinjam, disela sela membaca Livia menahan tawa karena banyak part yang lucu dan meggelikan.

Pintu ruangan di ketuk tiba tiba seseorang masuk atensi Livia pun beralih pada orang yang masuk tadi, " maaf kak perpustakaan nya 5 menit lagi tutup" penjaga perpustakaan mengingat Livia, benar juga sekarang sudah pukul 7 kurang 5 menit tidak heran perpus akan tutup.

"Oiyaaa sebentar saya bereskan buku dulu" Livia cepat cepat membereskan buku cukup brantakan karena Livia keasikan membaca.

"Iya kak"

Selesai membereskan buku Livia berjalan kaki menyusuri kompleks yang cukup sepi, ada beberapa orang yang lewat beberapa remaja berpakaian seragam terlihat nongkrong dipinggir lapangan yang agak gelap. Livia bukan anak yang polos polos banget, Livia tau beberapa botol yang remaja remaja itu pegang minuman beralkohol dengan jenis berbeda beda ada juga yang di plastik Livia menebak "njir miras oplosan" .  Karena sedikit ketakutan Livia berjalan cepat agar remaja remaja salah pergaulan tersebut tidak macam macam.

Sialnya ada satu remaja yang sadar dengan kehadiran Livia, remaja dengan tubuh tinggi agak berisi itu menahan tangan Livia "mau kemana ga join dulu cantik?" Tanyanya sambil menoel dagu Livia

"Lepas, anying" Livia berusaha melepaskan tangan kekar milik remaja tersebut.

"Idih gausah so jual mahal Lo juga ga cantik cantik amat"

"Emang iya kenapa Lo! lepas" Livia akhirnya terlepas dengan mengunakan tenaga yang kuat, Livia menendang aset milik remaja itu.

"Mampus" Livia lari terbirit-birit sampai didepan gerbang komplek "manusia manusia minus akhlak BAJINGAN" kata terakhir adalah sebuah teriakan

"Eh buset neng santai" satpam komplek yang baru datang langsung mengelus dada, "si eneg kenapa ngos ngosan amat kek nya abis di kejar anjing neng ? Emang neng anjing disini rada galak tapi sebenarnya baik kok neng" bapak satpam terus nyerocos tanpa henti.

" Bukan anjing pak itu mah yg Deket lapangan komplek lebih kek anjing babi bangsat" Livia kesal "ettt dah di eneg lengkap amat, perasaan di sini ga ada yg melihara babi neng".

Menarik nafas dalam-dalam "bapak satpam, nih ya pak di Deket lapangan tengah ada berudak mabok mabokan bawa Amer bawa Ka*a ka*a ada juga yg bawa miras oplosan, kata saya bapak cepet kesana dah keburu pada kesurupan jurig pak"

"Si eneg kagak bilang dari tadi saya kesana dah" satpam langsung bergegas pergi ke lapangan tanpa memperdulikan Livia.

"Aduh aduh kaki gue jadi sakit lagi aduh" Livia terduduk di bangku pos satpam, memijat kaki perlahan Livia mulai mengeluarkan ponselnya.

Baru saja ingin memesan ojek online Livia sudah di kejutkan dengan Kaka pertamanya Alvito yang berhenti tepat di depan pos satpam "ngapain malem malem disini ?" Tanya Alvito

"Mo pesen ojek online, tadi abis ke perpus"

"Udah bareng gue aja cepet naik"

Tanpa penolakan Livia langsung naik motor Alvito"Alhamdulillah lumayan duitnya buat beli Seblak" . Ucap Livia dalam hati "Lo ngapain keluar malem malem bang ?" Tanya Livia

"Laper" jawab Alvito Livia hanya membentuk huruf o di mulutnya, setelah jawaban Alvito suasana sangat hening tidak ada perbincangan antara mereka berdua Sampai di rumah.

Baru memasuki pintu depan ponsel Livia mulai bergetar menandakan ada telfon, Livia mengangkat telpon tersebut "halo kenapa ?"

(Pengen main ke rumah Lo gue lagi galau)

"Emmm yaudah tar gue Sherlock deh"

(Okeyyy cintahhhhh gue siap siap ya)

"Iyaaa, tiati"

Telpon tersebut terputus langsung, Livia pergi ke dapur mengambil air dingin dan beberapa cemilan yang tersisa kemarin. Livia sengaja duduk diruang tamu untuk menunggu Marisa, 20 menit berlalu Marisa tak kunjung datang "ni anak kemana dah" Livia mulai mengerutu tiba tiba ada telepon dari Marisa lagi.

(Gue dah didepan gerbang rumah Lo ni)

"Iyaa bentar" Telpon di matikan Livia

"HEH ROMO GW KEBURU LUMUTAN INI" Marisa mengeluh

"Kenapa kagak panggil gue anjir" Livia keheranan

"Malu gue tadi ada cogan" Marisa senyum senyum sendiri "idih matacoganan Lo"

"Kek Lo enga aja weellllll" Marisa meledek Livia

"Idih idih mendingan masuk aja cepetan keburu ujan"

"Syappppp tuan rumah eh nyonya rumah"

Mereka berdua masuk ke rumah Livia mengajak Marisa langsung ke kamar agar tidak diganggu orang orang rumah contohnya sella dan Alvian.













Baru sempet uppp oiya kalo kalian suka lihat yang kek au au Ig kalian bisa mampir ke Ig @ ibukostboncaa nahhh di situ ada percakapan yang ga ku tulis di wattpad ya manteman silahkan mampir semoga suka sama cerita ku yg ke 3 ini (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Panacea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang