1 🦋

14.8K 401 49
                                    

"Lalisa Arkylieeeee."

Teriakan itu berasal dari ibunya yang membangunkan anak bungsunya yang tidak juga bangun padahal hari sudah siang.

"Duh, apasih Ma aku masih ngantuk." Ucap Lisa menjawab teriakan ibunya dan ingin melanjutkan tidurnya terbukti ia tidak terusik sama sekali dan malah menutup diri dengan selimut tebalnya lagi.

Haerin selaku ibu dua anak itu berjalan menuju kasur anaknya dan membuka paksa selimutnya. "Bangun gak, kamu tuh ya anak cewe bangunnya siang mulu."

Lihatlah Lisa masih tidak terusik mendengar omelan ibunya yang setiap hari di dengarnya ketika hari sudah menjelang siang, ceritanya ia sudah kebal sekali.

"Ayo bangun atau Mama siram kamu pake air biar sekalian mandi di atas kasur aja." Ujarnya lagi dan kali ini menarik tangan Lisa agar duduk dan terbukti Lisa langsung terduduk akibat terkejut. Ia tidak menduga sebelumnya bahwa ia akan ditarik ibunya.

"Apasih, Ma. Gabisa apa ya ngeliat anaknya tenang sehari aja, di teriakin muluu mana masih pagi." Ucapnya dan menatap ibunya malas sembari merapikan rambutnya yang berantakan.

"Masih pagi ndas mu, liat noh jam berapa. Mentang-mentang udah lulus S1 males-malesan mulu."

Lisa memutar bola matanya malas. "Refreshing otak dulu, Ma. Yakali langsung kerja." Ucapnya membela diri.

"Mama, gamau tau kamu mandi sekarang awas aja kalo kamu lanjut tidur lagi Mama kandangin kamu." Setelah mengucapkan itu Haerin keluar dari kamar anak bungsunya.

"Anceman itu mulu tapi gapernah jadi nyata." Ucap Lisa mencebikan bibirnya kesal dan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

20 menit kemudian.....

Lisa sudah selesai dengan Style rumahannya dengan rambut panjangnya yang masih basah itu ia biarkan di gerai begitu saja dan ia keluar dari kamarnya membiarkan kamarnya berantakan toh juga akan di bersihkan oleh pelayan di rumahnya.

"Pagi Mama aku yang paling cantik walaupun cantikan aku." Sapa Lisa dengan heboh saat mendapati Mamanya dengan melewati tangga.

"Pagi-pagi liat tuh jam berapa." Omel Mamanya.

Lisa melirik jarum jam yang menunjukkan pukul 12 siang, sial pantas saja ibunya itu tidak ada berhentinya mengomelinya.

Setelah melihat itu Lisa kembali menatap ibunya dan menyengir lucu. "Oh iya udah siang hehe. Yaudah deh aku makan dulu sekalian makan siang juga." Ucapnya dan cepat-cepat melewati ibunya takut kena geplak tiba-tiba.

Bagaimana tidak telat bangun, salahkan saja drama yang ia tonton itu mengapa membuat cerita seseru itu sehingga ia tidak ingin meninggalkannya barang sedetikpun.

Haerin yang melihat tingkah anaknya itu pun hanya geleng-geleng kepala saja.

"Punya anak nguji emosi banget emang." Ucapnya dan berjalan menuju meja makan.

"Eh, bi beresin kamar Lisa ya. Tuh anak baru bangun." Ujarnya saat maid dirumahnya melewatinya.

Pelayan itu mengangguk. "Baik Nyonya." Jawabnya dengan sopan dan segera berlalu menuju belakang untuk mengambil alatnya untuk membersihkan kamar Nonanya.

Haerin kembali melanjutkan jalannya dan melihat Lisa yang sudah makan, dengan lahap, terlihat kelaparan sekali setelah begadang semalam dan terbangun siang ini.

"Laper banget kayaknya." Sindir Haerin menatap anaknya.

Lisa menoleh kemudian menyengir lagi, duh kalo sudah dalam mode menyeramkan begini Lisa juga takut dengan ibunya ini. "Iya, Ma. Eh btw ini enak banget loh Mama gamau nyobain nih?" Tanya Lisa mencoba bernegosiasi kepada ibunya.

Di Jodohin (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang