Selamat membaca ❤️
Hari sudah menjelang siang dan gadis yang bernama Lalisa itu masih setia menggulung tubuhnya dibawah selimut mengabaikan notifikasi yang selalu berbunyi itu walaupun ia tidak terusik sama sekali.
"Woi, Sa lo yakin nih jam segini belum bangun juga?" Tanya Jisoo saat melihat adiknya masih tidur.
Lisa tidak menjawab.
"Jungkook dibawah njir lo yakin gak bangun?" Tanya Jisoo lagi dan menggoyangkan lengan adiknya.
"Brisik." Jawab Lisa dan menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut tebalnya.
Lisa jelas tidak percaya kalau Jungkook benar-benar akan dirumahnya, paling itu hanya pancingan untuknya agar segera bangun.
Jisoo memutar bola matanya malas kemudian memilih berdiri mengadu pada ibunya bahwa ia yang di suruh membangunkan Lisa tadi karena ibunya di bawah menemani Jungkook berbicara tapi adiknya ini malah tidak peduli.
"Ma, Lisa gak mau bangun." Ucap Jisoo yang sudah duduk di samping ibunya.
Keduanya menoleh.
"Astaga bener-bener ya tuh anak." Sahut Haerin tidak habis pikir.
Jisoo hanya mengedikan bahunya tanda tidak tahu.
"Emang kamu gak bilang Arjeka disini?" Tanya Haerin menatap anak sulungnya.
"Udah kok tapi dia bilang aku brisik yaudah aku turun aja."
"Duh Jeka kamu udah nunggu 15 menit tapi dia gak mau bangun, gimana dong?" Tanya Haerin tidak enak hati.
Memang anak bungsunya itu selalu membuatnya pening.
Jungkook berdehem. "Aku yang bangunin boleh gak, Tan?" Tanya Jungkook yang tidak ingin berbasa-basi.
Bagaimana tidak ia sudah menunggu dan sekarang akan pergi dengan tangan kosong? Yang benar saja, karena ia tidak ingin kedatangannya kemari menjadi sia-sia jadi ia yang memilih membangunkan Lisa dan kalaupun itu juga di bolehkan oleh ibunya.
Haerin yang mendengar itu mengangguk setuju, toh juga mereka akan menikah juga jadi tidak ada salahnya kalau Jungkook yang membangunkan Lisa, pikirnya. "Boleh kok, kamarnya di atas terus belok kanan ya oh iya pintunya ada namanya kok." Ucap Haerin menjelaskan.
Jungkook mengerti dan langsung berdiri untuk menemui Lisa, anak itu benar-benar. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi tapi Lisa belum bangun juga.
Belum lagi ibunya yang memaksanya untuk menjemput Lisa karena kata ibunya hari ini mereka akan fitting baju, Jungkook sudah menolak kalau mereka pergi pagi ini tapi ibunya itu malah memaksanya untuk pergi pagi-pagi kerumah Lisa untuk menjemputnya tapi yang di jemput bukannya sudah siap-siap paling tidak sudah bangun tapi Lisa sendiri? Jangankan siap-siap bangun saja belum.
Melihat ada nama yang tertulis di pintu itu Jungkook yakin itu kamar Lisa seperti yang dijelaskan ibunya tadi kemudian membuka pintunya pelan.
Tepat seperti yang di katakan Jisoo tadi bahwa Lisa masih tidur bahkan bersembunyi di balik selimutnya. Jungkook memasuki kamar Lisa setelah menutup pintunya.
"Bangun lo ,anak cewe jam segini belum bangun juga." "Ucap Jungkook yang sudah duduk di sisi kasur Lisa dan mencoba membangunkan Lisa.
Tidak ada respon, Jungkook langsung membuka selimut Lisa dan terlihatlah wajah teduh Lisa dengan pipi berisi dan poninya yang menutup dahinya belum lagi rambutnya menutup sebagian wajahnya membuatnya terlihat menggemaskan dua kali lipat seperti pertama mereka bertemu, eh.
Sial, ia memikirkan apa. Barusan ia memuji Lisa, kan?
Jungkook mengusap wajahnya setelah salah fokus melihat wajah cantik Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohin (End) ✓
Fiksi RemajaTentang dua orang yang di Jodohkan oleh orang tua mereka.