2 🦋

5K 334 34
                                    

Laki-laki yang bernama Arjeka Najeon atau bisa juga di panggil dengan sebutan Jungkook itu mengusap lengannya yang terasa kebas akibat terlalu lelah menandatangani berkas-berkas yang di berikan oleh sekretarisnya.

"Papa sama Mama masih berusaha ngejodohin gue ngga, ya." Ucap Jungkook yang bermonolog.

Ia tiba-tiba saja teringat ucapan Ayahnya dua hari lalu untuk menjodohkannya dengan anak temannya. Sumpah demi apapun Jungkook sudah menolaknya dengan keras, Jungkook tidak ingin hidupnya di atur apalagi sampai jodohkan dengan orang yang tidak dia kenali sama sekali.

Flashback

Jungkook yang pulang kerja itu memilih melewati ayah dan ibunya yang sedang menonton, hari ini ia lelah sekali dan hanya ingin sampai di kamarnya dan langsung beristirahat.

"Arjeka."

Langkah Jungkook berhenti dan menoleh kearah ayahnya yang memanggilnya.

"Iya Pa, kenapa?" Tanya Jungkook dan menghampiri ayahnya.

"Duduk dulu Jeka kamu ini ya. "Omel ibunya yang Bernama Aera Najeon.

Tanpa banyak berbicara Jungkook pun duduk di depan ayah dan ibunya bersiap mendengar apa yang akan di ucapkan oleh mereka.

"Kamu Papa Jodohin sama anak temen Papa." Laki-laki yang bernama Bobby Najeon berucap demikian yang mengundang banyak pertanyaan dari anaknya.

Dahi Jungkook mengerut, apa katanya? Di Jodohin? Yang benar saja. Ini sebenarnya di zaman apa, apa masih ada orang tua yang menjodohkan anak mereka.

"Di Jodohin?" Tanya Jungkook mengulang ucapan Ayahnya.

Kedua orangtuanya mengangguk.

Bahkan ibunya juga mendukung perjodohan konyol ini?

"Apalagi imbalannya kali ini?" Tanya Jungkook dengan wajah yang merah padam menahan kesal.

Bagaimana tidak kesal ini bukan pertama kali ia di jodohkan oleh orangtuanya dengan embel-embel ingin membuat bisnis ayahnya semakin tinggi.

"Gaada imbalan apa-apa kalo kamu mau nerima. Ini murni kamu Papa Jodohin sama anak temen Papa."

"Gak aku nolak, aku mau istirahat." Ucap Jungkook langsung berdiri.

"Arjeka Papa belum selesai bicara." Suara tegas Bobby menginterupsi anaknya yang ingin melangkah.

"Pa, apaan sih aku bukan anak-anak masih di atur juga apalagi soal nikah segala."

"Kamu harus terima, mau sampe kapan kamu mau sendiri mulu?"

Jungkook menatap ayahnya tajam, hanya gara-gara itu ia dijadikan tumbal? Ini yang sangat Jungkook benci ketika ia mengingat hanya ia sendiri anak dirumah ini karena tidak punya kakak tempat berbagi keluh kesah, anak tunggal yang malang.

"Gaada hubungannya aku masih sendiri terus Papa yang ngejodohin aku. Kalo aku mau aku bisa nyari sendiri kok." Ucapnya lagi mencoba menolak.

Bobby menggelengkan kepalanya tanda tida ingin di bantah sekalipun dan membuat Jungkook kesal bukan main.

"Intinya, mau gamau kamu harus setuju dan lusa kamu harus ikut ke acara pertemuan keluarga disana kamu bisa ketemu sama calon kamu." Setelah mengatakan itu ayahnya itu kembali memfokuskan diri menonton film Action yang tengah tayang itu.

Jungkook kontan mengumpat dalam hati mendengar persetujuan sepihak dari ayahnya setelah itu ia memilih pergi ke kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, sedih, marah, kesal, jadi satu.

Di Jodohin (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang