BAB 19 : MAAF
Alysha masih duduk termenung di dalam mobilnya, ia belum juga beranjak pergi dari parkiran apartement Bara.Ia masih merutuki dirinya yang mempermalukan Hanan tadi."Astaga, sadar dong lo sha!"
Setelah sudah cukup tenang Alysha pergi meninggal area apartment Bara.Ia akan pergi ke rumah Jihan, ia butuh teman curhat sekarang!Tapi sebelum itu menghubungi Jihan, apakah temannya itu ada rumah atau tidak.
Ternyata Jihan sedang pergi karena ada urusan penting.Merasa tidak ada teman, Alysha pergi ke cafe langgannya dengan Hanan.Setelah memesan minuman dan snack, Alysha duduk di ujung ruangan cafe.
*
"Loh Alysha?" Sapa Khalisa yang baru mencari tempat duduk."Eh halo Lisa"
Akhirnya Khalisa duduk bersama Alysha, Khalisa menyadari wajah Alysha yang tidak semangat."Kamu kenapa? berantem sama Hanan?"
Alysha mengangguk ragu."Emang Hanan kenapa sha?"
"Aku nuduh Hanan selingkuh"
Khalisa memasang wajah kaget, tentu saja pura-pura."Kok kamu bisa nuduh gitu?"
"Ada pihak restaurant yang telfon Hanan katanya Hanan makan malem sama cewek.Jelas bukan aku tapi Hanan bilang dia oergi ke party Bara dan Bara juga bilang itu bener"
Khalisa mengangguk paham."Trus sekarang gimana?"
"Aku masih belum yakin aja"
"Kenapa gak kamu pergi aja ke restaurant nya tanyain bener atau engga" usul Khalisa, iya tersenyum miring tanpa Alysha ketahui.
"Yauda aku kesana sekarang ya"
*
Alysha tak berhenti-hentinya menangis diruang tamunya.Dadanya amatlah sakit, tenggorokannya terasa seperti di cekik.Ucapan manager restaurant tadi masih teringang oleh Alysha.
"Iya betul bu, ini Bapak Hanan yang booking dan datang kesinj"
"Kalo ceweknya gimana?"
"Haduh saya lupa-lupa ingat karna malam itu restaurant ramai.Tapi saya yakin inj Bapak Hanan"
*
Alysha naik ke kamarnya dengan langkah sempoyongan.Saat sampai di kamarnya ia langsung melempar semua barang di kamar pakaian Hanan dan Alysha tak peduli pakaian itu akan rusak atau kotor.Mata Alysha menatap parfum yang Hanan berikan yang katanya ia beli untuk Alysha yang sempat Alysha curigai.
Pyarrr
Alysha melempar parfum yang ia tahu harganya tidaklah murah.
"BAJINGAN!!"
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
Hanan datang dan mendapati rumahnya dalam keadaan gelap gurita.Setelah mencari saklar lampu dan menyalakan semua lampu, ia naik pergi ke kamar mencari dimana Alysha berada.
"Sayang?"
Saat membuka kamar Hanan melihat Alysha yang tengah duduk di depan meja riasnya.Tubuhnya terbalut dress ketat berwarna hitam.Rambutnya terurai cantik, wajahnya terpoles make up yang membuat makin cantik.
"Kamu mau kemana?"
Alysha menoleh, ia tersenyum lalu bangkit dan mendekati Hanan.Ia mencium bahkan melumat bibir Hanan.Ada rasa manis bercampur anyir darah yang keluar dari bibir Hanan yang sobek.
"Pergi" Kini tatapan Alysha berubah datar.
"Kemana? ini uda malem loh"
"Urusan lo apa?" Ketus Alysha.Hanan menatap istrinya tak percaya, kemana Alysha yang lemah lembut yang ia kenal."Kamu kenapa sih?"
"Daripada lo ngurusin gue, mending urus aja selingkuhan lo..Enak ya dinner mewah haha" Ucap Alysha yang lepaskan genggaman tangan Hanan.
"Maksud kamu apa sih? Kan aku dah bilang kemarin ke party nya Bara"
Alysha mengangguk."Iya party ya, tapi kata manager resto itu lo yang dateng!"
Hanan mendadak gugup, apa Alysha sudah tahu tentang hubungannya dengan Khalisa."Untung Khalisa ngasih ide gue buat cari tau disana.Mungkin kalo enggak gue cuma percaya sama lo kaya orang bodoh!"
Jadi Alysha belum tau Khalisa."Oke aku jujur! aku selingkuh! maaf aku khilaf sayang"
"Khilaf? bullshit!" Alysha menatap Hanan sinis."Sejak awal lo tau gue gak suka cowok tukang selingkuh Hanan!"
"Aku minta maaf "
Alysha tak menjawab ia memilih pergi bersama koper yang sudah ia siapkan sejak tadi."Silahkan hancur dengan wanita jalang itu Nan.Kita selesai"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣 ✓
Short Story"ada dua hal tipe manusia yang aku benci" "apa?" "manusia yang berdusta dan manusia yang berselingkuh" #10 jenbin