EXTRA PART

140 17 7
                                    

Khalisa dan Hanan baru saja pulang dari periksa kandungan.Awalnya Hanan sudah menawari Khalisa untuk makan di luar tapi sang istri menolak, katanya ia ingin bicara hal penting dengan Hanan dirumah.Ia hanya bisa menuruti apa permintaan Khalisa.

Sepulang dari rumah sakit Khalisa hanya diam bahkan didalam mobil ia juga tak banyak bicara.Ia hanya menanggapi Hanan dengan seadanya.

"Aku ambilin minum dulu ya?" Tawar Hanan saat mereka baru saja masuk ke rumah mereka.

Khalisa menggeleng pelan."Gak usah mas, duduk dulu.Aku mau ngomong penting"

Akhirnya Hanan duduk disamping Khalisa dengan wajah yang was-was karena sepertinya Khalisa sedang serius."Mau ngomong apa sih?"

"Kamu sayangkan sama anak ini?" Tanya Khalisa sambil mengusap perutnya.Hanan mengangguk pasti."Iya, kamu kenapa sih tadi kan uda tanya"

Khalisa tersenyum sedikit lega."Kalo sama Alysha?"

Hanan mengerutkan dahinya.Kenapa Alysha?.Hanan memilih tidak menjawabnya.Sayang ya? jawaban iya tapi bukankah itu tidak penting sekarang? ia sekarang punya Khalisa dan akan memiliki seorang anak.Bukankah itu sudah cukup? tapi sayangnya tidak.

Bohong kalau Hanan tidak merasa ada yang kosong di hatinya.Saat orang itu pergi ia baru sadar bahwa orang itu membawa serta hatinya dan meninggalkan kekosongan disana.

"Kalau iya gapapa" Akhirnya Khalisa menarik Hanan dari lamunannya.Hanan mengeleng pelan."Kamu kenapa?"

"Aku mau minta maaf sama kamu buat semua yang uda terjadi, aku salah" Ucap Khalisa sambil menepis pelan tangan Hanan yang hendak meraihnya."Aku salah merebut apa yang bukan ditakdirin buat aku..Aku rebut kebahagiaan Alysha.."

Hanan menggelengkan kepalanya."Semua uda selesai Lisa, uda ya?"

Khalisa menggeleng."Aku emang hamil anak kamu Nan.. tapi semua itu rencana aku buat dapetin kamu" Hanan diam tidak tahu mau merespon apa."Aku gak bisa terima kamu bahagia sama yang lain makanya aku begini" Khalisa mulai menitihkan air mata.

"Sebenernya aku pacaran sama Bara di belakang kamu waktu itu dan akhirnya aku punya rencana ini" lanjut Khalisa.

Hanan masih diam, otaknya masih mencoba mencerna semua yang ia dengar."Bara?"

Khalisa mengangguk."Tapi dia gak salah Nan, aku yang salah.. mulai dari aku bohong orang tua aku ada hutang juga itu rencana aku"

Hanan memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa sakit kepala yang tiba-tiba menyerang."Maafin aku Nan"

"Jadi lo gak sayang sama gue Sha? jadi lo cuma pengen hancurin pernikahan gue? kebahagian yang baru gue mulai?" Suara Hanan meninggi.

Khalisa masih menangis, ia tidak berhenti ngucapkan kata maaf."Jangan bilang sama gue kalo lo juga bohong kalo itu anak gue" tebak Hanan.

"Dia anak kamu, Nan"

"Apa buktinya? bisa aja lo juga tidur sama yang lain"

Khalisa diam, iya dia tidur dengan yang lain alias dengan Bara tapi ia selalu meminum pil kontrasepsi setelahnya."Iya kan?"

"Cuma anak ini Nan yang gak ada kebohongan, Aku juga masih sayang sama kamu tapi aku terlalu egois sampe ngelakuin ini semua"

Hanan mengusap wajahnya kasar.Pikirannya malah memikirkan Alysha yang ternyata orang yang paling tersakiti."Jahat kamu sha!"

Hanan pergi begitu saja dari rumah meninggalkan Khalisa yang masih menangis sambil terus mengucapkan kata maaf yang tidak akan pernah mengubah keadaan.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang