BAB 21 : KEBENARAN
Pengadilan resmi memutuskan bahwa Hanan dan Alysha resmi bercerai.Hanan dan Alysha bertatapan untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya Alysha pergi keluar ruangan sidang.Sedangkan Hanan masih duduk disana, entah apa yang sekarang ia rasakan.
Alysha keluar ruangan dengan wajah tersenyum tap senyum itu tak bisa menutupi sedih di hatinya tapi semua memilih tetap diam agar Alysha tidak bersedih terus.
"Alysha!" Alysha menoleh ternyata itu adalah Hanan.
Yang lain tahu kalau mereka mungkin butuh space untuk bicara.Mereka meninggalkan Hanan dan Alysha."Aku tahu aku gak pantes dapet permintaan maaf kamu, tapi aku bener-bener minta maaf uda bikin kamu sedih.Seharusnya aku gak biarin kamu sedih, semoga kamu ketemu yang lebih baik dari aku ya Sha"
Alysha tersenyum yang semakin membuat Hanan menyesal."Uda kejadian juga, sekarang lo fokus aja sama Lisa.. anggep aja gue cuma angin lalu di hidup lo..makasih ya uda sempet bikin gue seneng" Ucap Alysha lalu pergi meninggalkan Hanan.
Kamu bukan angin lalu Sha, kamu orang tulus yang seharusnya gak aku sia-siakan..
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
Khalisa tengah duduk di dalam mobil bersama seorang pria.Tangan pria itu terus menggenggam tangan Khalisa erat."Bar, gue hamil anak Hanan"
Bara menoleh kearah Khalisa."Lo yakin itu bukan anak gue?"
Khalisa mengangguk pelan."Gue yakin ini anak Hanan, emmm gue minum pil tiap main sama lo"
Bara langsung mengeraskan rahangnya.Ia mencengkram wajah Khalisa."Sialan lo, jadi lo manfaatin gue biar bisa balik sama Hanan?"
"Jangan harap lo bisa bahagia sama Hanan, liat aja setelah Hanan tau lo ternyata cuma seorang jalang" Ungkap Bara.
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
Hanan dan Khalisa tengah mengecek kandungan Khalisa yang makin membuncit besar.Mereka sudah menikah, tentu tanpa restu orang tua Hanan yang menentang semua ini.
"Kandungannya baik"
Hanan terus menggenggam tangan Khalisa saat dokter terus menjelaskan bagaimana keadaan bayi mereka.Khalisa melirik Hanan dan tersenyum dan Hanan membalasnya.
Sampai di rumah Hanan, Khalisa dipersilahkan untuk duduk di meja makan oleh Hanan."Aku ambilin minum dulu ya"
"Iya, makasih ya"
Smpai sekarang belum ada tanda-tanda Bara datang ke kehidupannya.Semua masih aman begitu pikir Khalisa.Yang ada malah Bara pergi ke US.Yang sebenarnya terjadi adalah Bara merasa tidak tega dengan wanita yang ternyata mencuri hatinya itu membuatnya memilih pergi.
"Mas?"
"Ya?"
Khalisa malah terdiam."Kenapa? mau makan sesuatu?"
Khalisa menggelengkan kepalanya."Mas sayangkan sama bayi ini?" Hanan mengangguk."Jagain dia ya"
"Pasti, aku bakal jagain kamu dan bayi kita"
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
Khalisa tengah berdiri di hadapan butik milik Alysha.Ia menatap kedalam cukup lama sebelum akhirnya masuk.Jihan menatap Khalisa jijik seperti waktu itu, tapi Alysha malah tersenyum ia mengajak Khalisa ke ruang tunggu.
"Kapan lahiran?"
"Katanya minggu depan, Sha"
"Sha?"
"Ya?"
"Aku minta maaf atas semua yang aku bilang dan lakuin ke kamu, demi Tuhan sampe sekarang aku masih merasa bersalah sama kamu.Maafin aku ya, jangan salahin ini semua ke Hanan karna awalnya emang aku yang bikin hubungan kalian hancur" Ucap Khalisa sambil meraih kedua tangan Alysha.
"Uda Lisa, semua juga uda selesai.Cukup kamu fokus sama keluarga kamu aja.Aku gapapa, gak usah minta maaf..aku uda maafin kalian semua"
Khalisa menatap Alysha dengan wajah nanar.Ternyata ia sudah menyakiti wanita dengan hati tulus itu.Bahkan ia sudah menyakitinya saja dia masih memaafkannya.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙩𝙖𝙠𝙙𝙞𝙧 ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣 ✓
Short Story"ada dua hal tipe manusia yang aku benci" "apa?" "manusia yang berdusta dan manusia yang berselingkuh" #10 jenbin