Chapter 11

339 35 9
                                    

Disclaimer :

Bleach : Tite Kubo

Selamat membaca semuanya

.

.

.

.

.

.

.

.

Hangat dan nyaman itulah yang dirasakan Orihime saat ini.

"Ngh~ lenguh Orihime pelan dalam tidurnya.

Saat kedua matanya terbuka Orihime sudah berada didalam kamar, namun yang membuat lebih kaget lagi adalah keberadaan Ichigo dimana tengah memeluk tubuh Orihime dari belakang mengurung tubuh Orihime dalam pelukkan hangat dan posesif.

Tubuh Orihime menggeliyat pelan berusaha lepas dari kungkungan kedua tangan sang suami namun pergerakkannya dirasa oleh pemuda bersurai oranye itu dan membuatnya terbangun.

"Kau sudah bangun," ujar Ichigo dengan suara serak ciri khas orang bangun tidur.

"Ma-maaf sudah membangunkanmu," wajah Orihime terlihat sedikit murung karena merasa mengganggu waktu tidur sang suami.

"Tidak apa-apa," tangan Ichigo menyentuh kening Orihime memastikan apakah tubuhnya hangat atau tidak karena semalam tubuh Orihime sangat dingin hampir seperti mayat.

Wajah Orihime sedikit merona, "A-aku tak apa Ichigo-kun,"

"Syukurlah kalau begitu, aku sangat mencemaskan keadaanmu juga anak kita," diusapnya pelan perut buncit Orihime menyalurkan perasaan kasih sayang pada sang buah hati.

"Kenapa aku disini dan bagaimana pestanya?" tanya Orihime panik karena menyadari berada didalam kamar.

"Mereka semua pulang setelah tahu kau jatuh pingsan," jelas Ichigo.

Wajah Orihime tampak sedih mendengarnya lagi-lagi dirinya mengacaukan pesta membuat semua orang harus pulang lebih cepat karena dirinya.

"Ma-maaf..." Orihime menundukkan wajah menunjukkan rasa bersalah dan perasaan menyesal pada sang suami.

"Untuk apa?" Ichigo menatap cemas wajah sang istri yang nampak murung.

"Karena aku mengacaukan pesta," lirih Orihime penuh sesal.

Ichigo tersenyum sesaat lalu di angkatnya wajah sang istri untuk menatap kedua mata madu miliknya, "Dirimu jauh lebih penting dari pada pesta, jadi jangan berwajah sedih seperti itu,"

"Tapi, Rukia-chan dan yang lainnya..."

"Aku sudah menjelaskan kondisimu, dan mereka semua mengerti malah Rangiku juga Yoroichi memarahiku agar selalu memberikan perhatian lebih padamu juga anak kita," kekeh Ichigo disertai senyuman kecil.

"Kau tak perlu melakukannya, aku tadi hanya kelelahan saja lagi pula aku tak mau membuatmu repot dan susah,"

Iris madu memandang teduh wajah Orihime yang membuat wanita bersurai oranye kecokelatan itu sedikit tersipu malu, "Aku tak merasa repot ataupun kesusahan untuk menjaga dan memberikan perhatian untukmu, jadi tolong jangan berkata seperti itu karena hatiku sangat sedih mendengarnya,"

Orihime terdiam sesaat, jantungnya berdetak begitu cepat dan serasa ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan diatas perutnya saat, dimana perasaannya begitu senang dan bahagia tapi semuanya seketika sirna saat wajah seorang wanita bersurai hitam bertubuh mungil melintas didalam otak Orihime serta senyuman sang suami yang terlihat begitu bahagia saat berada didekat Rukia.

Heart And SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang