Chapter 3

592 59 50
                                    

Disclaimer :

Bleach : Tite Kubo

Happy Reading 🤗





Sudah setengah tahun berlalu semenjak Orihime pergi meninggalkan kota Karakura secara diam-diam, menjalani kehidupan barunya di kota Okinawa jauh dari teman-temannya sekaligus pemuda bersurai oranye yang menjadi alasan utama kepergiannya dari Karakura.

Wanita cantik bersurai oranye kecokelatan ini masih ingat jelas di benaknya saat pertama kali menginjakkan kakinya di Okinawa, dimana tak ada seorang-pun yang dikenal atau sanak saudara yang dimiliki di kota ini karena datang hanya bermodal nekat sekaligus tekat yang kuat untuk memulai kehidupan barunya bersama sang buah hati.

Dengan tabungan miliknya hasil bekerja part time juga uang peninggalan mendiang sang kakak, Sora Inoue untuk biaya kuliahnya kelak, Orihime menyewa apartemen kecil sementara untuk membiayai kehidupan sehari-hari Orihime berusaha melamar pekerjaan keberbagai tempat namun karena hanya lulusan SMP membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

"Mohon maaf saat ini, kedai kami tidak sedang membutuhkan pegawai baru." Tolak seorang wanita tua dengan sopan.

"Terimakasih." Orihime membungkukkan tubuh lalu pergi dengan perasaan sedih dan penuh kecewa karena ini sudah ke enam kalinya di tolak melamar pekerjaan.

Orihime merasa mulai putus asa karena semua tempat yang didatangi menolak karena hanya lulusan SMP, andai saja dia mau bersabar menunggu hari kelulusan pasti saat ini dirinya memiliki ijasah SMA-nya dan bisa bekerja disalah satu kedai atau cafe disini.

Akan tetapi jika tak segera pergi takut nantinya pemuda bersurai orange itu akan mengetahui tentang kehamilannya karena semakin hari janin di dalam rahimnya terus tumbuh dan berkembang.

Dirinya memilih pergi tanpa mengatakan mengenai kehamilannya karena yakin dan percaya kalau pemuda bermata madu itu pasti akan bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi Orihime sekalipun tidak mencintai dirinya dan dia tidak pernah mengharapkan pernikahan seperti itu karena sebuah pernikahan adalah membentuk sebuah keluarga dengan dilandasi perasaan saling mencintai dan menyangi satu sama lain bukan keterpaksaan terlebih rasa bersalah.

Di usapnya lembut perutnya yang masih datar. "Maafkan ibu, karena mengajakmu berjalan-jalan seharian." Lirihnya sedih.

Wanita cantik bermata abu-abu ini duduk disebuah taman kota untuk beristirahat sejenak setelah berjalan-jalan kemana-mana mencari pekerjaan walau harus menelan kekecewaan karena semua tempat yang di datangi menolaknya.

"Haah~~" Helanya seraya mengelap keringat di wajah yang menetes, rasa pegal mulai terasa di kedua kaki karena terus berjalan mendatangi setiap restaurant, minimarket, kedai, cafe atau tempat-tempat yang mungkin bisa memberinya pekerjaan.

Sudah lebih dari lima jam berjalan kaki mencari pekerjaan akan tetapi hasilnya nihil. Orihime bisa saja tidak merasa kelelahan dan kakinya tidak merasa pegal juga sakit jika menaiki bus atau kereta, namun gadis cantik bermata abu-abu ini harus menekan seminim mungkin pengeluaran mengingat setiap minggu angka di buku tabungan terus berkurang bukannya bertambah.

Perut Orihime berbunyi keras, dirinya baru ingat kalau ini sudah waktunya jam makan siang.

"Maafkan ibu karena tidak mempedulikanmu, kau pasti lapar." Orihime mengelus lembut perutnya kembali menyalurkan perasaan sayang.

Heart And SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang