Chapter 2

684 58 27
                                    

Disclaimer  : 

Bleach : Tite Kubo

Happy Reading 🤗

.

.

.

Malam itu setelah menghadiri acara pesta perayaan kemenangan di kediaman Keisuke Urahara sebuah hal tak terduga terjadi antara Orihime juga Ichigo, dan itu semua karena pria bersurai kuning tersebut salah memberikan obat kepada Ichigo yang seharusnya obat penghilang rasa sakit bukan obat perangsang dengan efek kuat.

Tanpa bisa Orihime cegah ataupun lawan, tepat di kediaman Orihime sendiri, pemuda bersurai oranye itu merebut segalanya yang dimiliki Orihime, merampas apa yang seharusnya diberikan kepada suaminya kelak di masa depan.

Rasa sakit di tubuh Orihime karena terjangan brutal yang di lakukan Ichigo tidak sesakit hatinya dimana di setiap desahan pemuda itu selalu menyebut nama gadis lain dan itu bukanlah Orihime. Rasa sakit yang di terimanya menjadi berkali-kali lipat.

Apakah kini pemuda itu sedang membayangkan wajah gadis lain dimana saat ini yang sedang dia gagahi adalah Orihime, gadis yang sedang berada di bawah kungkungan kuatnya dimana tubuh Orihime terus di hujam dalam serta kasar tak mempedulikan tangis serta teriakkan kesakitan darinya.

Dalam hidupnya Orihime tak pernah membenci seseorang namun setelah ini mungkin untuk pertama kalinya dirinya membenci seseorang dan itu adalah pemuda yang dulu sangat di cintainya sepenuh hati serta tulus namun semua perasaannya dibalas begitu kejam juga kasar.

Ke esokkan paginya saat terbangun dari tidur lelapnya pemuda bersurai orange tersebut merasa syok juga panik karena mendapati tidur  bersama Orihime dalam keadaan tanpa busana apalagi di sekujur tubuh Orihime bisa dilihatnya bekas jejak kemerahan buah karya darinya semalam, memberikan tanda kepemilikan hampir di setiap lekuk tubuh Orihime.

“Lupakan saja kejadian tadi malam, Kurosaki-kun. Anggap saja tidak terjadi apa-apa diantara kita.” Ujar Orihime dingin namun raut wajahnya terlihat sendu, menyimpan sejuta kecewa serta kesedihan di hati.

“Mana mungkin bisa aku melupakannya, Inoue.”

“Kau pasti bisa, pikirkan bagaimana perasaan Rukia-san jika dia sampai tahu mengenai masalah ini.” Ujar Orihime yang menyinggung mengenai gadis cantik bersurai hitam tersebut.

Pemuda bernama lengkap Ichigo Kurosaki itu terdiam kaku dengan mulut tertutup rapat bingung harus berkata apa saat Orihime menyinggung mengenai Rukia karena jujur saja perasaannya memang sedang kalut membayangkan wajah Rukia karena kejadian pagi ini yang sungguh membuat syok.

“Anggap saja ini sebagai one night stand, bukankah orang-orang di luar sana banyak melakukannya jadi jangan dijadikan beban.” Ujar Orihime dengan bibir bergetar menahan tangis berusaha tegar dan bersikap biasa saja walau hati sudah hancur.

“Tapi Inoue aku...”

“Turuti saranku Kurosaki-kun jika ingin terus bersama Rukia-san.” Sela Orihime dingin.

“Baiklah.” Sahut Ichigo pasrah menerima saran Orihime walau hatinya merasa sangat bersalah.

“Bagus, kalau begitu aku akan membersihkan diri.” Orihime beranjak bangun setelah memakai kembali pakaiannya lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan bahu sedikit gemetar.

Diam-diam Orihime menitikan air mata namun tak ada suara yang keluar dari bibirnya karena di tahan sekuat mungkin.

Saat sudah berada di dalam kamar mandi Orihime langsung duduk berjongkok sambil menyalakan shower, kepalanya di tenggelamkan ke dalam lipatan kedua lututnya menyembunyikan pipinya yang basah karena air mata serta guyuran air dari shower.

Heart And SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang