Chapter 9

499 40 2
                                    

Disclaimer :

Bleach : Tite Kubo

Selamat membaca semuanya

.

.

.

.

.

.

.

Setelah berusaha mencari kesempatan untuk berbicara pada Orihime, akhirnya Ichigo bisa berbicara dari hati ke hati dan keputusnya pergi mengikuti Orihime malam itu sangatlah tepat.

Sikap Orihime menghangat tidak sedingin pertama kali bertemu.

Sebenarnya ada hal yang membuat hati Orihime luluh yaitu pengorbanan yang dilakukan Ichigo untuknya juga sang anak. Tanpa pernah Orihime duga sama sekali kalau seorang Ichigo Kurosaki rela memberikan lebih dari setengah kekuatan rohnya hanya demi menyelamatkan Orihime dari ambang kematian, akibat perbuatannya itu hampir saja Ichigo kehilangan nyawa beruntung Yoroichi beserta suaminya berhasil menolong.

Rencananya hari ini selesai sarapan pagi Ichigo akan membawa pulang Orihime ke rumahnya, beberapa hari tinggal di kediaman Urahara dan mendapatkan perawatan kondisi Orihime sudah mulai stabil, rasa mual juga pusing yang sering mendera tidak lagi dirasakan, bahkan sekarang nafsu maka Orihime semakin meningkat dan itu hal bagus untuk pemulihan sekaligus perkembangan sang bayi dimana sangat membutuh nutrisi untuk bisa berkembang dengan baik.

"Terima kasih atas bantuannya selama beberapa hari ini," ucap Ichigo penuh rasa terima kasih pada pasangan suami isteri nyentrik tersebut.

"Mulai saat ini kau harus menjaga Orihime dengan baik," ucap Yoroichi menasehati karena tidak mau melihat gadis cantik bersurai oranye kecokelatan itu menangis sedih gara-gara sikap Ichigo.

"Tenang saja, aku akan menjaga dan melindunginya sepenuh jiwa raga," sahut Ichigo disertai senyuman lebar.

"Itu bagus," gumam Yorocihi senang.

Membuka kipas kertas ditangan lalu mengibaskannya ke wajah, "Kami tunggu kabar baik dari kalian berdua," ujar Urahara penuh harap.

Ichigo tersenyum lebar, "Tunggu saja karena tak akan lama lagi,"

"Kami berdua menantikannya, Ichigo,"

"Hari sudah hampir siang, kami berdua pamit," tangan Ichigo meraih tangan Orihime lalu menggenggamnya erat.

"Kami pamit, Urahara-san, Yoroichi-san, terima kasih atas bantuannya," ucap Orihime dengan nada lembut.

"Hati-hati dijalan, jangan lupa beri kabar padaku sebab aku masih harus memantau kondisi Orihime dan bayinya,"

"Aku mengerti, sekali lagi terima kasih," ucap Ichigo lalu keluar meninggalkan kediaman keduanya sambil menggandeng mesra tangan Orihime.

Belakangan ini Orihime tidak bisa berjalan cepat, langkah kakinya sedikit lambat dikarenakan kandungannya sudah semakin besar memasuki minggu ke tiga puluh satu membuatnya sedikit kesulitan berjalan ditambah kedua kakinya juga membengkak, apa yang terjadi pada kaki Orihime bukan hal yang perlu dikhawatirkan, karena memang para ibu hamil kebanyakan mengalaminya dan setelah melahirkan kondisi kedua kakinya yang tadinya bengkak akan kembali normal.

Sebelum Ichigo membawa Orihime untuk diperkenalkan kepada keluarganya secara khusus, sudah sejak awal Ichigo menceritakan perilah mengenai Orihime yang tengah mengandung anaknya, kepada sang ayah Ichigo menceritakan segalanya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Beruntung Ichigo memiliki seorang ayah yang begitu berjiwa besar dan tidak berpikiran sempit.

Bukannya marah atau memaki sang ayah malah meminta Ichigo untuk membawa Orihime ke rumah, sebab anak yang dikandung Orihime adalah cucu pertama keluarga Kurosaki meski sedikit mengejutkan tapi bagi Isshin selaku kepala keluarga berita ini patut disambut gembira.

Heart And SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang