BECKY
Aku tersenyum setelah mendapat pesan dari P'Freen yang mengabariku bahwa dia bertemu dengan Irin di ruang UKM Seni. Aku memang sudah merencanakan untuk mempertemukan P'Freen dengan sahabat pertamaku di Thailand itu tapi tidak pernah mendapatkan kesempatan.
Mungkin di lain waktu aku bisa bertemu juga dengan seluruh teman maupun sahabat P'Freen. Aku bahkan belum bertemu dengan orangtua P'Freen kecuali saat P'Freen videocall dengan ibunya saat bersamaku. Padahal P'Freen sudah begitu dekat dengan keluargaku. Huft.
P'Freen. Phi yang sangat baik, manis, lucu, begitu penuh perhatian. Rasanya aku tidak perlu memberitahu apapun padanya jika aku membutuhkan sesuatu karena dia pasti langsung tahu, dia sangat peka. P'Freen sangat lucu, selalu membuatku tertawa. Berada didekatnya selalu membuatku bahagia dan merasa aman.
Belakangan ini aku merasa begitu terikat padanya, seperti aku ingin selalu berada di dekat P'Freen. Ingin selalu tau apa yang dia lakukan, apa yang dia rasakan, bagaimana harinya. Aku sampai tidak mengerti mengapa aku merasakan hal seperti ini.
P'Freen wisuda tahun ini, aku sangat senang tapi juga merasa sedih karena kami pasti akan memiliki waktu yang sedikit untuk dihabiskan bersama. Perbedaan umur kami 4 Tahun. Aku tidak tau apakah P'Freen juga akan merasa sedih ketika tidak menghabiskan waktunya bersamaku?
"Apa yang kamu pikirkan Bec? Keningmu berkerut terlalu dalam. Kamu bisa cepat tua jika terus seperti itu.", Ucap Non teman satu kelas yang duduk disebelahku.
Non memiliki perawakan yang tidak terlalu tinggi, kulitnya putih mulus, rambutnya lurus dan alis matanya tebal. Aku bertemu dengan Non saat Orientasi Fakultas dan sejak itu dia menjadi temanku.
Aku menggelengkan kepalaku menjawab pertanyaannya.
"Kamu selalu bisa untuk bercerita denganku Bec. Aku selalu siap untuk membantu dan mendengarkan seluruh ceritamu. Oh ya, bagaimana kalau kita main hari ini? Ada café yang baru buka, café itu punya milktea boba yang sangat enak. Kamu pasti suka.", ajaknya dengan penuh antusias padaku.
Aku menggelengkan kepalaku lagi kemudian menolak ajakan Non dengan halus, "Irin sedang bersama dengan P'Noey hari ini. Aku juga akan menemani P'Freen ke lokasi galeri seni.", aku tidak mau berjalan berdua saja dengannya.
Non mengerutkan keningnya, "Belakangan ini.. P'Freen selalu memintamu untuk menemaninya ya. Seperti P'Freen tidak bisa melakukannya bersama anak UKM Seni lainnya. Kamu kan bukan anak UKM seni Bec."
Aku kembali mengerutkan keningku, apa yang salah jika aku yang menemani P'Freen? Lagipula aku sendiri yang mau.
"Seharusnya pacarnya P'Freen yang menemaninya.", lanjutnya. Kali ini sukses membuatku kesal. Pacar P'Freen? Omong kosong apa ini?
"P'Freen tidak punya pacar.", balasku dengan nada ketus. Kesal mendengar ucapan Non.
"Ada Bec. P'Saint namanya. Aku bertemu dengannya bersama P'Billy dan P'Prise kemarin. P'Saint bilang dia akan membawa P'Freen besok ke festival kampus sebagai pasangannya.", ucap Non.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found Her - freenbecky
FanfictionIni hanya tentang bagaimana mereka menemukan orang yang tepat baginya.