Part 2

18 3 0
                                    

Happy reading gais💌!





"Anterin gue Zayn!" teriak Zavina sembari berlari kecil kearah parkiran.

"Gak bisa Zav, coba aja tadi Gavin belum pergi mungkin bisa, tapi gue bareng temen temen sama Gavin ada urusan juga apalagi Gavin udah duluan perginya gue sama mereka harus nyusul sekarang." jelas Zayn.

"AAAAAA TERUS GUE GIMANA!!!?"

"Duluan Zav," ucap mereka lalu meninggalkan area sekolah.

Zavina yang kesal menendang kecil kearah pasir itu lalu tak sengaja ia menendang batu besar.

"AAKKH, anying sakit bangett tapi lebih sakit ditinggal kaya gini AAAA GAVINNN!!!"

"Pokoknya gue tungguin disini."

Jam 18.00...

Lama menunggu membuat Zavina tak kunjung pulang, sepertinya ia ingin sekali pulang dengan Gavin tapi seperti biasa, Gavin selalu menolak. Karena tidak ada yang bisa dilakukan, Zavina memotret langit sore yang sangat indah ditempat ia sedang menunggu. Setelah mengambil gambar yang cocok, Zavina membuka aplikasi instagram nya dan menambahkan cerita dengan lagu Right Now-One Direction. Lagu itu sengaja Zavina pilih karena itulah perasaan nya sekarang, Zavina selalu memutar lagu sesuai dengan keadaannya.

"Laper bangettt,"

"Mana gak ada Mas' yang lewat lagi aduhh"

"Gavin mana yaaa?"

Zavina selalu seperti itu, ini bukan yang pertama ia menunggu Gavin sampai langit jadi berubah warna, hal ini selalu dia lakukan. Pulang kerumah, hanya membuatnya sakit hati saja.

"Kalo gak makan, magh gue bisa kambuh" ucap Zavina dengan lesu.

•••

Disisi lain seorang anak lelaki sedang selesai dengan mandi nya, ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya sebatas bawah perut menampakkan sixpack nya dan otot pada lengannya, Gavin memang suka berolahraga bahkan sering Gym. Ia mengelap rambutnya dengan handuk kecil lalu berjalan mendekati nakas meja disamping tempat tidurnya.

"Ck, gadis yang menyebalkan." ucap Gavin kelewat kesal karena melihat story instagram Zavina yang menampakkan langit sore. Itu artinya, ia masih berada disana.

"Keras kepala banget,"

Setelah selesai berganti baju, ia mengambil kunci motornya dan jaketnya lalu berjalan menuruni tangga dengan cepat. Ini pertama kalinya Gavin ingin pergi kesana, biasanya ia selalu tidak peduli dengan keadaan Zavina. Tapi, jika tidak sekali, maka Zavina akan seperti itu terus. Mungkin, ini hanya sebuah bentuk kasihan dari Gavin saja. Bukan berarti dia luluh karena ditunggu selama itu.

"Gavin lama banget, udah mau malem gini mana pak supir belum kesini lagi" celetuk Zavina kesal sedari tadi.

Brumm.. brummm.. brum

Suara itu berhenti tepat didepan Zavina yang sedang menunduk. Gavin tak habis pikir dengan jalan pikiran seperti Zavina ini.

"Naik." ucap Gavin tanpa basa basi.

Zavina mendongak dengan wajah cerianya walaupun ada sedikit air mata diwajahnya, mungkin ia baru saja habis menangis. Akhirnya, Gavin menjemputnya setelah sekian lama!

"Gavin lo bener jemput gue!??" tanyanya memastikan dan Zavina benar benar belum bisa percaya, apakah dia berhalusinasi sekarang karena faktor menunggu terlalu lama? Ah tidak mungkin, Gavin jelas jelas berada didepannya sekarang.

GAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang