Happy reading gais💌!
Saat ini kelas XII IPA 3 dan XII 1 sedang melakukan kegiatan praktek olahraga basket gabungan. Ada Zavina dan Lioni, serta geng Gavin, Zayn, Tristan, Leon dan Farhan serta siswa siswi lainnya yang termasuk kelas mereka.
"Hari ini hanya perlu latihan saja, minggu depan barulah sesi pengambilan nilai. Disini bapak mau membagi kelompok supaya kalian bisa mendiskusikannya," ucap Pak Bambang.
"Dimulai dari kelompok 1, Zayn, Siska, Lioni, Farel, dan Farhan."
"Kemudian kelompok 2, ada Tristan, Zakia, Wawan, Putri dan Bastian."
"Kelompok 3, Gavin, Zavina, Kristian, Marcel, Gisel,"
"Kelompok 4, Leon, Amy, Karel, Putra, dan Sandra."
"Apakah ada siswa baru dikelas kalian?" tanya Pak Bambang setelah selesai membacakan nama kelompok.
"Ada pak! Dikelas kami" teriak Zayn yang ada dibarisan belakang. Bisa bisanya ketua kelas dibarisan belakang, menyebalkan menurut Zayn.
"Anak baru kedepan!" ucap Pak Bambang.
"Udah lama dia lahir pak, bukan anak baru," sela Farhan.
"Kamu yang baru lahir," balas Pak Bambang.
"Dasar Bambang," ejek Farhan pelan.
"Perkenalkan diri kamu, maju kedepan!"
"Hai, kenalin nama gue Bianca Putrawan! Gue dari kelas XII IPA 1" ucap Bianca dengan wajah yang malas, tak lupa sinisnya pada Zavina.
"Dia kenapa liatin lo kaya gitu?" tanya Lioni tidak suka Zavina ditatap seperti itu.
"Mungkin dia tau disekolah ini kalo gue suka sama Gavin,"
"Tau dari mana?"
"Anak kelas lain lah, kan udah publish banget tuh"
Bianca sudah kembali dibarisannya, masih dengan tatapan sinis nya pada Zavina. Namun, diabaikan Zavina.
"Hati hati Zav, lo bakalan jadi korban bullying nya" ucap salah satu anak IPA 1.
"Gue gak takut. Emangnya kalian lupa siapa ratu bullying DISMA ANGKASAWAN ini?" ucap Zavina menyeringai kearah Bianca yang masih menatapnya penuh kebencian.
"Yah moga aja dia gak main licik, soalnya dia juga suka sama Gavin"
"Mungkin lo bakal jadi saingan,"
"Gue tau dia suka sama Gavin, dan gak ada yang bisa saingin gue buat bisa sama Gavin. Berani bersaing, berani berurusan sama gue!" peringat Zavina memberikan tatapan tajamnya pada Bianca.
"Baiklah anak anak, kalian diskusikan permainan basket ini. Minggu depan nilainya individu, bukan kelompok. Nilainya bapak tetap ambil individu, bapak ada rapat, kalian latihan dulu saja" ucap Pak Bambang, lalu pergi meninggalkan lapangan menuju ruang guru dimana akan dilaksanakan rapat seperti yang dikatakan kepala sekolah.
"Heh! lo suka sama Gavin ya?"
Tiba tiba saja Bianca menyambar bahu Zavina dengan kencang, seakan memang ingin mencari ribut dengannya. Astaga! Masih pagi begini membuat Zavina malas dan sangatlah membosankan. Bianca menatap Zavina dengan tatapan marahnya, sedangkan Zavina melipat kedua tangan didada dan menatap Bianca santai seolah Bianca bukanlah musuhnya. Zavina kali ini ingin diam, anggaplah dia ingin sok cool didepan Gavin. Bianca terus menyambar bahu Zavina.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZA
Teen Fiction"GAVIN!! GUE SUKA SAMA LO!" teriak gadis itu dengan senangnya. "Gue gak suka sama lo, jauhin gue. Ngerti?" ••• "Izinin gue ngasih tau lo, kalo gue gak suka sedikit pun sama apa yang lo lakuin sekarang, karena gue udah mikirin. Ada rasa sakit dihati...