Part 19

18 2 0
                                    

Happy reading gais!

GZ-TLF saat ini sedang berjalan kearah kantin. Teman temannya sangat berisik, memikirkan nilai kimia mereka yang tadi sudah dikumpul. Lain halnya dengan Gavin, ia sibuk bertanya dalam dirinya.

"GAVIN!!" teriak Lioni mendekat saat Gavin dan temannya sudah mengambil meja dikantin.

"Gawat!" Lioni ngos ngosan menghirup napasnya dalam.

"Kalian lihat Zavina gak?" tanya nya dengan raut wajah khawatir.

"Gak tuh," jawab Tristan menggeleng mewakili temannya.

"Aneh kan? Padahal sebelum bel aja dia pasti langsung sama Gavin, makanya gue kesini" jelas Lioni.

"Mungkin keruang guru kali," Zayn mencoba berusaha positif thinking.

"Tapi Zayn, gue udah nyari dan dia gak absen hari ini!" pekik Lioni keras menggebrak meja.

"Bentar, lo ngomong kalau Zavina gak absen dimapel pertama gitu maksud lo?" Farhan ikut berkata.

Lioni mengangguk.

"BERARTI DIA HILANG!" tebak mereka serempak.

Sedangkan diseberang meja, tersangka tersenyum miring.

•••

Jam waktunya pulang...

"Zayn bantuin gue nyari Zavina!" ucap Lioni dengan wajah yang memelas.

"Gavin dari tadi diem gak mau gerak," lanjutnya memegang lengan Zayn.

"Ga, kenapa lo diem aja?" paksa Zayn karena Gavin seperti menatap kosong.

"Gue mau pulang, kayak nya si Gavin kena guna guna."

Gavin melemparkan Farhan dengan bola basket yang ingin ia bawa pulang. "Ngomong lagi lo?"

"Gavin, Zavina ngilang.. hikss.." Lioni menangis pasrah saat lelah mencari Zavina.

"Hm, ada yang gak beres."

"Zavina takut gelap Ga!! Ada orang yang ngirimin gue pesan, katanya Zavina disekap diruang gelap." teriak Lioni saat Gavin hanya acuh pada pernyataannya.

Gavin berlari menaiki tangga sekolah kembali. Entah mengapa perasaannya menjadi cemas kala mendengar Zavina memiliki trauma gelap. Gavin merutuki dirinya sendiri, ia menyesal tidak mencari gadis itu sejak jam istirahat.

"Ikutin Gavin woi!" pekik Zayn saat temannya ikut terdiam tidak percaya yang dilakukan Gavin.

"Itu dia kan Le?" lirih Farhan menunjuk punggung Gavin yang menjauh.

Leon ikut mengangguk, bahkan bersandar dibahu Farhan.

"WOI BEGO! SINI LO BERDUA!" teriak Lioni yang berada di tangga ikut naik keatas mencari Zavina.

Farhan dan Leon terlonjak kaget. "E-ehh iya ya, AYOK CEPET FAR!" seru Leon berlari mengikuti Lioni yang disusul Farhan, kembar tapi beda nya.

GAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang