SATU

50 10 11
                                    

Pagi hari sudah menembus jendela kaca kamar ku, tapi aku masih tertidur lelap tiba tiba ada yang mengelus rambutku, aku pun terbangun.

"Kakak, ada apa kak?" Pasang wajah yang masih setengah nyawa.

"Bangun cantik, udah pagi ayo ngampus."

"Ah kakak males" Tarik selimutnya dan tidur lagi.

"Ayolah" Duduk di samping nya dan menunggu nya.

Buka selimutnya, lihat ravendra "Kakak ngapain nunggu?"

"Ngampus gak?."

Tiba-tiba ada suara Rajendra yang datang menghampiri kami.

"Ngampus lah kak dia, jangan biarin bermalas - malasan, enak aja."

Aku pun melihat mereka yang sedang asik bicara.

"Gpp dia kan tuan putri ku" Senyum Ravendra ke naya.

"Udah lah ngapain kalian ribut mulu, cepat keluar, nanti aku menyusul." Senyum nya ke semua kakak nya.

"Baiklah nona."

Akhirnya mereka berdua keluar dan menutup kamar naya.

"Aku bersyukur punya kakak seperti mereka." Senyum sendiri lalu pergi bersiap-siap untuk ke kampus.

Setelah beberapa jam aku pun sudah selesai bersiap lalu pergi keluar dan menuju ke dapur.

"Selamat pagi, non." Sapa orang parubaya kepada naya.

"Pagi juga bibi, bibi masak apa hari ini."

"Hari ini bibi masak makanan kesukaan nona."

"Wah terimakasih." Lihat makanan nya dan duduk "mari bibi makan bersama saya."

"Tidak non."

"Ayolah bibi tidak apa, bibi pasti lapar juga." senyum dan ambil sedikit makanan nya di piring dan piring bibi juga.

Ranjendra melihat mereka dan segera menghampiri.

"Wow gak ngajak-ngajak." Kata Rajendra sambil duduk dimeja makan.

"Kakak mau? Ambil saja sendiri kan sudah besar."

Ravendra tersenyum melihat kedua adiknya yang sungguh seperti tom and jerry.

"Sudah ayo makan semua, selamat makan." Pintah Ravendra

"Kakak juga." Sambung naya.

Setelah 5 menit mereka menyelesaikan makanan bersama, akhirnya mereka pergi untuk melaksanakan aktivitas masing masing.

"Kakak, aku berangkat dulu."

"Sama siapa?" Kata Rajendra sambil penasaran.

"Teman."

"Gak usah, kamu di antar sopir saja." Ucap ravendra dengan nada dingin.

"Yasudah." Aku pun terpaksa melaksanakan ucapan perintah kedua kakak ku itu.

***

See next part, semoga suka iya jangan lupa komen, dan vote. Terimakasih✨❤️

DIL MEIN CHANGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang