DUABELAS

17 5 5
                                    

Sesuai janjiku kepada Cakra kali ini aku pergi keluar negeri bersama kk Rajendra dan Kie yang sekian lama aku berhasil membujuknya.

"Kakak ayo." Aku menggandeng Kie dan di ikuti Rajendra dibelakangnya.

"Kalian mau belanja apa." Ujar Rajendra.

"Nanti saja kalau didalam mall, lagian kita kan masih diluar jadi bingung kalau ditanya mau beli apa, biarkan kami para cewek untuk menikmati belanja ini." Celetukku.

"Baiklah tuan putri, sesuai permintaanmu."

Kami bertiga berjalan secara bersama, kemudian aku melihat Cakra dan aku harus segera menghampirihnya. Aku berlari untuk menemui Cakra. "Cakra." Ucapku.

Cakra menatapku dan mengajakku untuk menjauhi kk Rajendra dan Kie. "Kau mau mengajakku kemana?"

"Biarkan mereka mencari orang tua nya sendiri, kita tidak usah ikut campur."

Cakra mengeluarkan sesuatu disaku nya dan menelpon seseorang, iya dia adalah papa nya.

"Hallo papa."

"Iya hallo sayang, papa sudah sampai di London, kamu dimana?"

"Tidak, Tidak, Tidak papa. Papa harus mengasih aku surprise, tidak semudah itu papa harus mencariku."

Cakra menggode ku untuk berteriak.

"Cakra sayang! Ayo kita pergi!" Ucapku.

"Iyaiya baiklah papa, sampai nanti."

Kemudian Cakra menutup ponselnya dan memeluk ku dari samping. "Terimakasih."

•••
Pangestu Family Pov

"Mama cari disana iya, biar saya cari disini." Perintah Tuan Pangestu kepada sang istri.

"Iya."

Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak tuan Pangestu yaitu seorang gadis berambut panjang, tuan Pangestu tidak tau kalau itu adalah anaknya di karenakan si Kie bertabrakan lawan arah.

"Permisi." Ucap tuan Pengestu kepada seorang gadis tersebut.

Cakrapun melihat hal kejadiaan ini, kemudian membalikan badan Kie tepat didepan papa nya. Kie melihat ayahnya lalu menangis dan hampir pergi, akan tetapi ditahan oleh tuan Pangestu.

"Kie." Panggilan dari tuan Pangestu yang tidak terdengar asing ditelinga kie.

"Papa." Kemudian Kie memeluknya.

Akan tetapi tuan Pangestu hanya terdiam dan tidak membalas pelukan Kie, lalu Kie melepaskan pelukannya dan berlari pergi. Disatu sisi Kie melihat sang Mama yang menatap dari kejauhan, kemudian Kie memeluk sang Mama sambil menangis.

"Kie sudah besar, jangan menangis." Ucap Mama sambil menghapus air mataku.

"Mama, Kie baik-baik saja." Senyum Kie yang tak pernah pudar.

"Iya Mama tau."

"Mama, Kie juga dirawat oleh seseorang yaitu..." Kie menunjuk Rajendra dan Rajendra mengucapkan salam kepada Ibu Mertua.

"Nak ayo pulang lah, sudah waktunya kalian pulang."

"Mama aku tidak bisa pulang, ini negaraku, suamiku juga disini untuk apa aku pulang."

"Iya tapi Mama rindu sama kamu dan Cakra."

"Tapi Ma, kalau Mama rindu tinggal telpon saja."

Kie melihat wajah Mama terlihat sangat sedih, mau gimana lagi Papa saja masih belum menerima dirinya dan Rajendra untuk apa Kie pulang nanti mala yang ada aku membuat masalah saja.

Kemudian tuan Pangestu datang menghampiri Istrinya. "Ayo didalam ada yang minta foto, tersenyumlah jangan bersedih."

Kie melihat mereka dari kejauhan dan tersenyum. "Walaupun tidak ada diriku asalkan mereka bahagia."

FOTO ORANG TUA KIE & CAKRA

see you next part, semoga suka iya jangan lupa tinggal kan jejak vote dan komen biar author tambah semangat wkwk✨❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

see you next part, semoga suka iya jangan lupa tinggal kan jejak vote dan komen biar author tambah semangat wkwk✨❤️

DIL MEIN CHANGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang