Sudah dua minggu Ilana melaksanakan magang di hotel. Ilana senang dapat ilmu dan pengalaman yang tak bisa di dapatkan dimanapun. Mulai belajar dan beradaptasi dengan dunia kantor dan hubungan antar sesama karyawan. Ilana benar-benar happy magang sebagai trainee marketing komunikasi.
"Baik bu Mira. Ada lagi yang bisa saya bantu bu? Apa sudah paham dengan paket wedding nya?" Tanya Ilana ke ibu Mira seorang client
"Sudah jelas sekali! Nanti saya diskusi dulu sama calon suami saya ya mba untuk pilih vendor vendor nya..." kata ibu Mira.
"Oke baik ini kartu nama nya, beliau yang akan handle acara wedding ibu nanti..."
"Oh bukan mba nya? Saya pikir mba nya yang nanti kita bakalan meeting terus..."
"Mohon maaf sebelumnya saya hanya trainee / magang disini. Dan sebentar saja kok disini..." jawab Ilana dengan sopan.
"Oh gitu okeoke saya paham. Baik terima kasih mba Ilana..." kata ibu Mira sambil salaman.
"Baik sama sama. Kami tunggu kabar baik nya..." jawab Ilana.
David mentornya Ilana memperhatikan dari jauh untuk menilai kinerja Ilana selama magang. David suka dari cara penyampaian baik dan cara bicaranya Ilana ke client. Jadi nilai plus buat Ilana.
"Hey Lana!" Kata David yang lari larian menuju ke arah Ilana.
"Ehiya Pak David... kok lari larian pak?"
"Maaf saya tadi ada meeting jadi gak bisa handle client..."
"Iya pak gak masalah. Untungnya tadi saya bisa jelasin walaupun gak detail sih..."
Sebenarnya ini akal akalan David. Padahal gak ada meeting. Hanya saja David ingin tau gimana anak magang bisa handle client atau tidak.
"Bagus deh kalo gitu... oke dah jam 5 sore. Kamu boleh balik..." kata David.
"Baik pak. Terima kasih..." ujar Ilana.
****
Di kantor magang Derian.
"Dah jam setengah 6. Yes waktunya pulang!" Ujar Derian yang bersemangat.
Saat lift bunyi dan terbukalah pintu lift, munculah Dara di dalam lift tersebut. Dara melihat wajah Derian dan langsung ngajak bareng turun lift. Agak terpaksa juga Derian satu lift bareng dengan Dara.
"Derian, kamu dah selesai kerja nya?" Dara bertanya.
"Udah." Jawab Derian dengan singkat.
"Makan malam bareng yuk. Di depan ada restoran baru buka lho! Kita udah lama gak ngobrol..." kata Dara yang mulai bergeser mengarah ke Derian.
"Ehemm! Enakan masakan buatan istri gua. Sorry!"
"Masa? Enakan masakan nya? Atau enak tubuhnya?" Kata Dara yang mulai godain Derian.
"Mau lo apasih? Jaga tata krama lo!" Jawab Derian udah mulai emosi.
Dara menghela nafas...
"Aku tuh kangen banget sama kamu der. Aku ngebayangin gimana kalo kamu jadi suami aku. Aku pengen banget. Apalagi kita udah sama sama 'pernah', jadi yaa kamu tau lah mau aku apa..." ujar Dara berikan senyuman menggoda.
"Gak dara! Gua udah nikah. Lo lihat kan kemaren ada istri gua di restoran waktu itu. Lo lihat sendiri kan? So please stop it and stay away from us! Gua dah bahagia sekarang! Tolong sekali lagi jangan pernah hancurin gue yang kedua kali nya. Cukup Dara!"
Mendengar kata kata Derian membuat Dara diam terpaku dan mengingat kembali atas apa yang Dara lakukan ke Derian di kala itu.
"Oke gue minta maaf." Kata Dara.
Derian hanya cuek dan langsung keluar dari lift. Derian benar benar gak mau lagi kembali dengan perempuan itu. Dia sadar hanya ada seorang Ilana di hatinya saat ini. Walaupun Ilana dulunya culun dan tidak cantik, Derian sangat menyayangi nya karena hati Ilana yang luar biasa. Fisik boleh berubah. Tapi dalam nya selalu spesial dan cantik.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY NERDY
Teen FictionDerian suka gak suka harus terima perjodohan dari orang tua nya. Ilana cewek berkacamata, culun, cuek dengan penampilan bersedia untuk menikah. Apakah Derian bisa jatuh cinta sama Ilana? Pantauin terus cerita ini :). Author: Aina @mualaina Cover Pic...