7. 'Some'

225 34 13
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

☆○●♡●○☆










Nomor tidak dikenal


Nomor tidak dikenal
Selamat malam,

Nomor tidak dikenal
Apakah benar ini dengan Danish Calluna Anggara ?

Nomor tidak dikenal
Nama kamu bagus
Mulai sekarang saya akan panggil kamu Luna

Nomor tidak dikenal
Apakah saya mengganggu?

Nomor tidak dikenal
It's okay

Nomor tidak dikenal
Selamat pagi, Luna

Nomor tidak dikenal
Selamat Malam, semoga tidur nyenyak



... dan masih banyak lagi ucapan Selamat Pagi dan Malam, Weekend dan Weekday, Selamat Makan, sampai curhat mengenai apa saja seenak yang ngirim.

Calla bukannya sombong, tapi pasti ini Mamanya berulah lagi deh. Masalahnya Calla mulai dapat chat iseng ini 3 hari setelah terakhir kali dia pulang ke rumah yang Mama bilang mau mengenalkannya pada anak Tante Verda, si Arsitek. Mimpi dia dulu sebelum banting setir jadi penjual baju.

Iih, males banget. Padahal Mamanya tau kalau dia sudah punya pacar meski abal-abal. Nggak jelas dan cuma action jadi pacar kalau diperluin. Singkatnya Calla dan Gavin, pacarnya, cuma komitmen untuk saling mengandalkan.

Mereka sama-sama males diribetin sama keusilan orang yang kayaknya heboh pengen ngenalin mereka ke seluruh sirkel saat tau mereka jomblo.

Hubungan mereka itu apa ya?

Bisa dibilang simbiosis mutualisme, bisa dibilang pacar kontrak, pacar dengan perjanjian, terserah aja. Yang pasti Calla dan Gavin sebisa mungkin saling menghormati dan menghargai. Berjanji akan menyudahi hubungan kalau salah satu diantara mereka menemukan kebahagiaannya. Atau mungkin mereka berdua yang saling nyaman dan memutuskan untuk maju ke jenjang yang lebih lanjut. Mereka mencoba terbuka dengan segala kemungkinan, it's okay. Mereka tidak buru-buru.

Lagipula ini bukan hubungan palsu pertama keduanya. Mereka bertemu di suatu komunitas online kumpulan para orang dewasa yang butuh partner untuk menghindar dari kerumitan pikiran orang-orang. Isi perjanjian? Terserah yang menjalani. Grup itu hanya ada tanpa ada aturan mengikat. Sebagai sarana saja bagi para single untuk mencari pasangan pura-pura yang bisa diajak komitmen.

Gavin menghentikan kegiatan menyeruput jus strawberry dan memandang gadis dengan wajah ditekuk di depannya. "Mood kamu lagi jelek banget ya?"

Calla menggeleng tapi raut wajahnya mengatakan sebaliknya, Gavin mendesah "Kita atur ulang lagi aja ya ketemu Mama aku nya"

"Iih, jangan. Mama kamu sama Bi Nah kan udah masakin aku banyak bangett, nanti mereka kecewa"

Pria itu bangkit dari posisi duduknya yang berhadapan dengan Calla lalu menghampiri gadis itu, menggeser kursi yang ada di sebelah lalu mendudukinya. Gavin meraih tangan mungil Calla, mengelusnya dengan ibu jarinya "Mau peluk?"

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang