16. About fate & the secrets behind it

151 25 7
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••













Bara meraba goresan dan sedikit penyok di mobil Max, "Apa kabar?" katanya, membuka percakapan di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara meraba goresan dan sedikit penyok di mobil Max, "Apa kabar?" katanya, membuka percakapan di antara mereka

Daniel tertawa "Lo mau tanya apa?"

Bara menendang sedikit sepatu putih Daniel yang membuat jiwa isengnya meronta ingin menginjak "Gue serius nanyain kabar lo bukan sekedar basa-basi, bang!!"

Max mengacak rambut Bara yang sekarang jauh lebih tinggi darinya itu "Haha, masih setipis tisu kena air ternyata kesabaran lo"

"Anjir lu, Bang. Balik ke N city nggak ngabarin gue. Mana tau-tau jadi 'calon' calonnya sahabat gue"

Max mendecih mendengar kata calon disebut dua kali. Se absurd itu emang statusnya saat ini. Dibilang calon belum, dibilang nggak ada apa-apa juga nggak bisa soalnya sejak semalem Max yakin banget dia pengen lebih dari sekedar kenalan yang belum tentu kelanjutannya bakal gimana. Dia mau gadis itu, dia mau Calla, Dia mau Luna nya yang kadang menemani hari-hari kelabunya walau cuma sebatas di pikirannya. Dia mau maju ke jenjang yang lebih serius sama Calla.

"Se enggak jelas itu ya status gue?" Max terkekeh, mempersilahkan Bara untuk menaiki mobilnya "Mau cari sarapan dimana?"

Bara ngakak "Bang!! Sekarang tuh masih jam 5! tadi gue ngalibi doang, sarapan mah gampang banyak di depan gerbang sama sekitaran sini"

Max menggaruk tengkuknya, malu "How's life?"

Bara malah makin ngakak "Bang, serius lo lucu banget. Salting banget lu ya?" Bara memukul brutal jok mobil Max "Mampus, kocag!!"

"Diem lu" asli, ngobrol sama Bara emang harus banyakin stok sabar. Ada aja tingkah ngeselinnya yang bikin orang pengen lempar granat.

"So, what about Maxident and her?"







☆○●♡●○☆





*flashback on*


7 tahun lalu, (Lanjutan Chapt. FIRST MET)

Max POV




Max samar-samar mendengar percakapan dari Brankar sebelahnya,

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang