35. It's gonna be okay

77 15 16
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••










Aga masuk lalu berlari dan memeluk Calla saat Ronald dan para bodyguardnya pergi dari apartemennya. "Thanks god," katanya

"Thanks god, you're safe" Aga melepas pelukannya untuk mengamati gadis itu sambil mengelus rambutnya "maaf."

"Maaf belum bisa jujur," Aga menarik adiknya dalam pelukannya "maaf aku terlalu lama nemuin kamu"

Calla diam saja dalam pelukan Aga, menikmati kehangatan dan rasa lega di hatinya, "Maaf juga karena nggak jujur dan nyimpen semuanya sendiri"

"No," Aga menggeleng "pasti sulit buat kamu nerima aku apalagi bilangnya, aku ngerti.

Selama ini kamu bolehin aku ada di sekitar kamu dan nggak benci aku aja udah nunjukin sebaik apa hati kamu.

Aku nggak akan maksa kamu buat nerima aku sebagai kaka kamu. It's okay, pelan-pelan aja" Aga masih mengelus kepala adiknya itu dengan sayang "berat ya selama ini nahan semuanya sendiri?"

Calla mengangguk dalam pelukan Aga, "Hmm,"

"It's okay, it's gonna be okay" Aga menuntun Calla untuk duduk di sofa tanpa melepas pelukan mereka "tenangin dulu aja hati dan emosi kamu. Kalau udah siap cerita, I'm here, all ears. Temen-temen kamu juga."

Tangan Aga turun untuk mengelus punggung Calla "Jangan ditahan. Nangis aja, lampiasin. Keluarin semua kesedihan dan rasa frustasi kamu.

Cuma ada aku di sini. Nggak perlu terus berusaha buat keliatan kuat, hmm?

Apart aku soundproof" Aga sedikit bercanda diakhir

Tenggorokan Calla tercekat mendengar kalimat menenangkan Aga. Didalam pelukan Aga yang hangat disertai elusan dan kata-kata manis, air mata Calla yang selama ini di tahannya tumpah. Dia berteriak untuk menyalurkan seluruh rasa sakit dan frustasinya seperti saran Aga.

"Kaa…," dengan masih tersenggal, Calla melepas pelukan mereka "makasih".

"Nggak apa," Aga menghapus air mata Calla yang masih mengalir lalu menghapus air matanya yang turun mendengar ratapan memilukan Calla tadi. "It's good, aku ambil air hangat dulu ya. Takutnya kamu pusing kebanyakan nangis.

Tunggu ya cantikkk." Aga melap air mata Calla sekali lagi sebelum menuju dapur.








••☆••♡♡♡••☆••








"Mau apel?" Calla duduk di kursi samping ranjang rumah sakit sambil merayu pria yang terus menggerutu karena Calla baru datang dua hari setelah pria itu siuman.

"Hmph!," Bara membuang kepalanya ke arah kiri, tidak mau menatap Calla.

"Pear?"

"Peach?"

"Cilor?"

"JANGAN NGADI-NGADI!!" Winda berteriak dari sofa "Gue gibeng lu kalau ngasih makanan aneh-aneh ke Bara!"

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang