21. Possesive

156 21 7
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••














Aga mengamati kedua orang yang sedang asik dengan dunia mereka sambil main air itu dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aga mengamati kedua orang yang sedang asik dengan dunia mereka sambil main air itu dalam diam. Tangan kirinya memegang lighter sedangkan di mulutnya sudah terpasang rokok yang tak kunjung dia nyalakan karena terlalu fokus mengintip.

Shit, ternyata bukan hanya dia yang tidak bisa tidur malam ini.

Pria itu mencengkram pagar pembatas balkon kamarnya yang kebetulan menghadap ke arah kolam renang. Sialan, baru bertemu sudah harus rebutan dengan para serigala.

Selama ini Aga tahu kalau dia mempunyai seorang adik perempuan beda Ibu tapi tidak tahu siapa namanya dan bagaimana wajahnya. Bagaimana mau tahu kalau nama Ayah kandungnya saja baru-baru ini dia ketahui saat mengurus surat-surat peninggalan Bunda.

Yang jelas, Bunda selalu berpesan kalau suatu saat nanti kalau dia bertemu adiknya, Aga harus memperlakukannya dengan baik dan menjaganya sebisa mungkin. Semua adalah salah Bunda, bahwa Aga tidak boleh membenci adik perempuannya.

Waktu itu Aga hanya asal mengiyakan saja perkataan Bunda agar pembahasan berulang itu cepat selesai. Malas juga dia mendengar hal yang sama tapi tidak pernah diberi kejelasan apa-apa tentang identitas Ayah dan adiknya itu. Like, what's the point?? 🤷🏻

Tapi melihat Bunda yang kadang melamun memandang langit sambil tak henti berkata maaf membuatnya agak membenci kedua orang itu. Kenapa hanya Bunda yang menderita?

Aga juga tau kalau Ayah dan Bundanya tidak pernah menikah. Mungkin kerisauan yang sering terlihat pada wajah Bundanya saat melamun salah satunya mengenai hal ini.

Meskipun waktu kecil Aga sering bertanya kenapa dia tidak punya Ayah, tapi dia tidak pernah merasa kurang sedikitpun karena Bunda selalu memastikan dia aman dan tumbuh dengan penuh kasih sayang. Keluarga Bunda pun sangat menyayangi nya, jadi dia sebenarnya tak terlalu peduli tentang keberadaan sosok Ayah. Hanya penasaran saja karena yang lain punya.

Jadi sewaktu tau kalau adik yang selama ini diceritakan Bunda ternyata sudah ada disekitarnya, He just… staring at the air, struck silly.

Dia sebenarnya baru tahu fakta ini kira-kira lima hari yang lalu. Tidak mudah menemukan sejarah yang sengaja dipendam Bunda dan juga semuanya butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Tapi semua itu tak masalah bagi Aga, pesan Bunda untuk menjaga adiknya lebih penting.

Because This Is Our First Life [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang