Welcome home

3.2K 251 19
                                    




Ini sudah kelima kalinya sasuke berusaha menghibur sang buah hati. Ia sedikit kesulitan mengatasi kebosanan putrinya yang sibuk membuang mainan kesayangannya kesembarang arah, biasanya mainan dinosurus itu efektif dalam menghalau perhatian sarada ketika istrinya akan pergi berbelanja ke pasar.

Sakura tertawa gemas melihat suaminya kelimpungan dengan kebrutalan sarada melempari mainannya tanpa henti.

"Ayolah sarada ada papa disini."

Namun sarada acuh. Hal itu membuat sasuke cemberut. Sarada tidak sulit dibujuk dan lebih lengket padanya. Namun lihatlah putrinya itu malah asik memeluk sakura yang sudah rapi dengan pakaian rumahan dan keranjang belanjaan disampingnya.

Putrinya itu tak ingin beranjak sedikitpun dari sakura. Bisa saja sakura membawanya ke pasar namun sarada baru saja demam. Mereka takut demam sarada semakin parah.

"Bermain bersama papa ya sayang. Papa sudah pulang loh." Bujuk sakura.

Sarada memang sedang masa rewelnya dan tidak ingin ditinggal.

Sarada menggeleng dibahu mamanya. "idak mawuuu.." rengeknya hampir menangis.

Sasuke dibuat resah. Sudah hampir tengah hari. Takutnya sakura jadi tidak punya waktu menemaninya tidur nanti siang. Ia tidak bisa tidur setelah terbiasa selalu memeluk istrinya dikala lelap.

Sasuke sangat mengantuk, ia pulang dari misi dua jam yang lalu. Ia baru saja tidur sepuluh menit sebelum mendengar tangisan sarada.

Sasuke memutar otak. Dengan ide brilian yang tiba saja hinggap di otaknya ia memanggil aoda. Ular kesayangannya. Putrinya itu senang akan hal baru.

Ular hitam dengan lidah yang senantiasa menjulur dari mulutnya akhirnya tiba.

Sarada beringsut melirik aoda sedangkan ular itu kebingungan.

Kepala kecil sarada bertanya-tanya. Jenis mainan apa yang ayahnya berikan kali ini?

Sedangkan aoda tengah menatap linglung pada keluarga kecil tuannya. Mengapa tuannya itu malah menghantarkannya pada sosok bayi? Ia pikir ada sesuatu yang mendesak.

Sarada dan aoda saling bertatapan namun sarada terkejut ketika aoda menjulurkan lidahnya. Gadis kecil itu tersentak lalu merengek kembali kepelukan ibunya menangis ketakutan, membuat aoda kecewa lalu mendesis keluar.

Sakura terkekeh lantas menenangkan sarada. Gemas dengan putrinya yang merengek.

Sasuke berjalan mengikuti aoda dan melihat ular jantan itu menunduk merasa bersalah.

"Saya menakuti putri anda. Maafkan saya. Saya gagal." Ucap aoda menyesal.

"Dia hanya terkejut."

"Apa yang harus saya lakukan?"

Mata sasuke menatap sekitar halaman menemukan potongan bunga matahari milik istrinya. Sasuke mengumpulkan dan membuatnya seperti kalung. Lalu menyematkannya di kepala aoda.

Aoda jadi imut dan menggemaskan.

Aoda mendesis kembali memasuki rumah. Ular jantan itu berkeringat takut misinya mengambil hati putri tuannya kembali gagal.

Sarada meliriknya dengan uraian air mata. Mata hitamnya yang kecilnya mengerjap lucu.

Sasuke menunggu dengan sabar sampai putrinya tertawa dan mencoba menggapai aoda.

"Ucuu...mamma.."

Sakura tertawa melihat putrinya yang berusaha menjangkau oada. Ia bangga melihat kesungguhan sasuke yang berusaha mengambil hati putri mereka.

Sasusaku Sweet StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang