Sejak pagi mood sasuke sangat jelek. Suasana hatinya menggelap seperti malam tanpa bulan. Moodnya merosot jatuh terpental seperti selembar tisu dibagi menjadi seratus bagian.
Sasuke dengan raut wajah datar andalannya. Meminum kopinya dengan ogah-ogahan. Bila saja bukan karena kopi buatan istri tercintanya ia akan melempar kopi itu ke wajah seseorang.
"Sayang?"
Sakura menegur sasuke yang berlipat dada dengan aura kegelapan yang sangat ketara. Sakura yang melihatnya terkekeh gemas. Apa ini karena suaminya baru saja mendapatkan kabar bahwa putri bungsu mereka memiliki pacar? Suaminya langsung tidak mood sejak semalaman. Terbukti dengan suaminya yang tidak bisa tidur. Bahkan membuat sakura harus ekstra sabar menidurkann sasuke yang gelisah.
Sasuke membalas tatapan istrinya sejenak lalu beralih pada putrinya yang makan dengan hikmat. Aura berbunga-bunga yang sangat kontras dengan aura hitam dari sang ayah.
Si sulung. Shun menggeleng pelan namun mengambil kesempatan bermanja-manja dengan sang ibunda dikala sang ayah dalam suasana hati yang buruk mengetahui adik perempuan mereka memiliki pacar. Tetapi shun juga sebal dengan shin yang cari perhatian dengan ibunya.
"Makasih sarapannya ya mamaku sayang. Abang ada kuliah pagi. Abang berangkat ke kampus dulu ya." Shun berlari setelah mendapat delikan tajam dari sang ayah karena mencuri ciuman di pipi sang ibunda. Ckck dasar pria tua tukang cemburu.
"Papa kurang apa buat kamu? Papa kurang ganteng? Kurang kaya? Bisa-bisanya adek punya pacar. Sedangkan papa lagi kerja banting tulang biar adek bisa beli boneka barbie tiap weekend."
"Hayoloh adek gak ngehargain papa." Ujar shin mengompori. Lekas menyimpan alat makannya setelah selesai makan.
"Udah dong pa. Jangan marah-marah terus." Sakura mengelus dada suaminya. Tak ingin memperparah mood sasuke. Suaminya itu tidak akan fokus bekerja bila seperti ini nanti.
"Enggak kok. Papa ganteng. Uang papa juga banyak. Boneka adek juga banyak banget. Adek sayang banget tau sama papa." Ucap sarada mencium pipi papanya tetapi sasuke masih berasakan ketegangan, masiih syok mengetahui sarada punya pacar.
"Ya terus ngapain punya pacar?"
"Papa kan nitipin adek ke sekolah. Adek kesepian tau pa. Terus kata abang kalau punya pacar bisa main terus kalau di sekolah."
"Papa gak nitipin adek. Adek katanya mau jadi dokter. Ya harus sekolah dong."
"Papa bawel banget ih. Adek sebel."
Shin yang melihatnya mendegus. Ada saja drama di keluarganya. Meskipun terlihat receh, ini menjadi hiburan pagi bagi shin.
"Ma nanti siang biar shin yang nemanin mama belanja. Jangan pergi sendirian ya."
Sakura mengangguk mencium pelipis anak tengahnya. Merapikan kerah beserta dasi shin yang miring.
"Makasih sayang. Adek, siangnya biar abang shun yang jemput ya. Bekal jangan lupa dibawa ya sayang. Kamu jangan ngebut-ngebut boncengin adekmu."
"Iya ma. Ayo dek. Nanti telat sekolah. Pacarmu nanti nunggu loh di gerbang."
Sarada mengangguk antusias. Anak kelas 2 sd itu mengangguk bersemangat. Mengambil tasnya. Mendekati shin yang bertugas mengantarnya ke sekolah.
"Hari ini ayah yang ngantar adek ke sekolah."
Tuhkan. Cemburu buta memang tidak memandang umur. Baru juga dikomporin sedikit.
"Beneran pa?"
Tatapan mata polos yang tadinya kesal itu mendadak bersinar membuat mood sasuke sedikit membaik. Tadinya ia sudah jengah beradu mulut dengan putrinya, sekarang sasuke merasa waspada.
Tidak tau saja sarada bahwa sasuke memiliki niat terselubung ingin mengetaui pacar anaknya yang baru kelas 2 sd. Bocah ingusan mana berani-beraninya mencemari otak anaknya dengan pacaran tidak jelas.
"Mama! Adek sekolah dulu ya. Makasih bekalnya ma, nanti adek bagiin sama pacar adek."
Sakura dan shin saling berpandangan. Lalu tertawa diam-diam melihat sasuke yang posesif menggendong sarada. Dan memasukkannya ke kursi depan. Saat masuk ke kursi kemudi sasuke berbalik lagi mendekati istrinya.
"Aku pergi kerja dulu ya ma. Shin nanti siang jemput mama dari kantor papa saja. Mama makan siang di kantor bareng papa. Setelah belanja balikin mama ke kantor papa lagi."
Shin mengangguk malas. Papanya itu jika sedang tidak mood pasti maunya mama dibawa kemana-mana.
"Sayang.. tolong cepat datang ke kantor. Aku butuh kamu. Energiku bakal habis lihat pacar sarada." Sasuke mencium kening sakura, berterus terang akan suasana hatinya. Sampai shin pun pergi dari sana, tidak tahan aksi lovey dovey orangtuanya. Sudah biasa tetapi tetap saja tidak terbiasa.
"Hati-hati sayang."
Sakura memberangkatkan suami dan anak-anaknya. Sakura gemas melihat wajah sasuke yang terbakar api cemburu mengetahui putri mereka memiliki pacar. Tapi sakura juga kasihan dengan wajah sunfuk suaminya yang tertekan. Tidak bisa merelakan sang anak yang sudah beranjak dewasa.
Sakura menyadari kekhawatiran sasuke. Anak mereka berlahan-lahan semakin bertumbuh dewasa. Sedangkan di mata mereka, ketiga anaknya terasa baru kemarin lahir. Masih kecil. Maka dari itu sakura merasakan ke khawatirann sasuke yang berlebihan. Apalagi suaminya hidup sebatang kara. Mereka ada keturunan terakhir uchiha.
***
"Pa ini boruto. Pacarku. Boruto ini papaku."
Sasuke mendegus mendapati bocah berambut kuning dengan wajah bodoh yang menyebalkan. Sasuke mendelik sinis pada anak laki-laki itu. Boruto yang melihatnya beralih bersembunyi dibelakang sarada.
"Pulangnya abang shin yang jemput. Sarada jangan pacaran terus. Belajar yang rajin. Papa kerja dulu."
Sasuke mencium pelipis anaknya sayang lalu menatap tajam boruto sebelum memasuki mobilnya dan melaju pergi.
"Sarada, papa kamu serem banget. Aku takut."
"Ihhh kenapa takut? Papaku baik tau. Papaku juga banyak uangnya. Kita bisa jajan ice cream."
"Papa aku juga banyak uangnya tapi gak serem." Ucapp boruto polos.
"Kamu kok gitu sih? Yaudah kalo takut sama papaku. Kita putus aja deh. Kamu penakut. Aku gak suka."
Sarada dengan sebal menghentakkan kakinya lalu melenggos dengan wajah datarnya. Wajahnya persis seperti sasuke saat menatap tajam pada boruto.
"Kenapa putus. Aku gak mau putus."
Boruto mengikuti langkah sarada yang berlari memasuki sekolah. Merupaya membujuk sarada agar tidak jadi putus. Masa baru dua hari pacaran sudah putus sih?
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasusaku Sweet Story
Teen FictionTwoshoot/threeshoot Disclaimer : Tokoh milik Masashi Kishimoto Genre : romance,humor Sasuke x Sakura Remake from : FitryFitry9 account oneshoot