Setelah satu tahun lebih, akhirnya angka terkonfirmasi covid-19 bisa ditekan. Masyarakat sudah bisa beraktifitas diluar rumah dan bertemu dengan yang lain meski masih harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sejujurnya, inilah yang ditunggu oleh para mahasiswa. Mahasiswa sebagai agents of change yang identik dengan bagaimana mereka menyampaikan aspirasi dan keluh kesah masyarakat melalui berbagai cara. Himpunan adalah salah satu sarana itu. Selain itu himpunan berguna untuk membina tanggung jawab, keahlian dan mendapat banyak kenalan disaat yang bersamaan.
Cara untuk belajar hal baru diluar apa yang diajarkan oleh para dosen tentu saja hanya melalui organisasi. Setidaknya April dan banyak mahasiswa berpikir begitu. Tidak ada kergauan sedikitpun saat April berkata ia ingin ikut dalam himpunan. Untuk anak perantauan sepertinya, himpunan akan sangat-sangat membantu. Siapa lagi yang bisa dia andalkan disini jika bukan teman-temannya di kampus?
Didepan sana, senior-seniornya sedang menjelaskan tentang himpunan mereka secara bergantian. Seluruh angkatan April dikumpulkan untuk mendengarkan dan dengan tujuan akan mempermudah mereka memilih himpunan yang diminati.
Dari beberapa himpunan yang ada di fakultasnya, ia tertarik dengan satu himpunan yang menurutnya sesuai dengan dirinya. Hanya saja, ia merasa harus memikirkan kembali mana yang harus ia pilih. Karena jika ia memilih himpunan itu artinya ia akan berada di satu himpunan dengan Lio.
April benar-benar tidak ingin berurusan dengan Lio setelah praktikum selesai. Tapi bila mereka berada di satu himpunan yang sama, sudah pasti mereka akan sering bertemu dan sering berinteraksi untuk menyelesaikan kegiatan.
Kegiatan perkenalan himpunan itu tidak berlangsung lama. Karena sekali lagi, protokol kesehatan yang dijalankan membuat mereka tidak bisa berlama-lama berada didalam satu ruangan.
"Jadi kalian mau ikut himpunan yang mana?"
Tanya Husnul saat mereka bersama-sama berjalan menuju taman.
"Kalau gue bakal milih teknologi deh kayaknya kalau ada yang nemenin tapi" Jawab Surya
"Gue masih bingung antara produksi atau nutrisi" Kali ini Rani yang menjawab
"Gue sih nutrisi. Soalnya sepupu gue juga disitu" Puput menyuarakan pendapatnya dengan yakin.
"Gue masih bingung. Kalau lu hus?"
"kayak kucing aja gue di panggil Hus"
"Kalian pilih teknologi aja sih. Biar kita semua bareng-bareng" Surya coba meyakinkan
"Gue udah fix mau ambil nutrisi sih. Pril lo bareng gue aja. Biar gue ada temen anjir" Puput mencoba menarik April agar mengikutinya
"Gue emang maunya disitu Put. Cuman kalau disitu berarti kita bakal satu himpunan sama kak Lio elah" keluh April
"Lu semua ambil nutrisi aja. Kak Dyfan sama Ian sampe bikin grup loh buat kita. Lupa lu pada?" Puput masih mencoba meyakinkan
"Eh anjir iya ya. Kita kan ada grup ama kak Ian sama Dyfan"
"Yaudahlah semuanya ambil nutrisi aja" Putus Puput sepihak
"Udah itu mikir nanti aja. Ini masalahnya sekarang kita disuruh ke himpunan nutrisi" Potong Husnul
"Ngapain anjir?"
"Kak Dyfan sama kak Ian nyuruh asistensi disana. Lu gimana Pril?"
April memeriksa pesan di whatsapp nya dan ternyata ia juga diminta kesana oleh Lio.
"Iya gue juga"
"Kak Clara sama kak Juli bukan himpunan nutrisi kan?" Tanya April
"lu masih trauma ya?" Puput tertawa pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Misfit
General FictionAsisten praktikum itu biasanya lebih susah dihadapin dari pada dosen ya kan? . "Permisi kak" Tanya April agak takut Lio mendongakkan kepalanya dan meminta April untuk menunggu sebentar. Mata April melirik kertas yang diberi nilai oleh Lio dan baru s...