Misfit

Part 14

Tiga hari di rawat di rumah sakit dan April akhirnya diperbolehkan pulang. Meski dokter sangat mewanti-wanti dirinya agar tidak terlalu memaksakan diri. Selama tiga hari itu, teman-temannya selalu datang mengunjungi dirinya. Bahkan untuk pertama kalinya April menyadari ternyata ia punya banyak teman selama ia kuliah.

Tapi April tau tidak semua yang datang menjenguknya benar-benar ingin mengetahui keadaannya. Ada beberapa yang sepertinya hanya penasaran dan ingin memastikan apakah Lio menemani April. Terutama pada hari pertama Ia dirawat, hari dimana Lio memasukkan dirinya di dalam instastory. Bahkan ada beberapa yang bertanya langsung kepada April.

Kelebihan April dalam public speaking dan berdebat membuat ia berhasil berkelit. Gadis itu dengan berani menjawab bahwa dia tidak tau siapa yang di posting Lio. Untungnya Lio segera pamit saat tante April sidah datang. Jika tidak, sudah dipastikan teman-temannya akan melihat Lio didalam ruangan itu menjaga April.

Surya, Rani, Puput, Husnul terus menemani April di rumah sakit secara bergantian. Selain karena memang ingin memastikan keadaan April, mereka nyaman dengan ruangan rawat April karena dilengkapi AC dan banyak cemilan yang disediakan. Tak hanya geng April, bahkan Dyfan dan Ian juga menyempatkan diri menjenguk sesering mungkin. Mereka semua semakin dekat satu sama lain.

Lio? Pria itu hanya datang saat malam hari ketika yang lain sudah pulang. Ia hanya dstang membawakan beberapa cemilan dan berbincang dengan keluarga April, terutama om Rama. Mereka berbincang mengenai berbagai hal dan beberapa kali disahuti oleh Tante Ayu. Setelah beberapa saat pria itu akan pamit pulang, tanpa mencoba membuka percakapan dengan April.

Orang tua April memang bukan termasuk mereka yang punya harta berlebih, tapi beberapa anggota keluarga April sudah ada beberapa yang cukup sukses. Salah satunya adalah om Rama dan tante Ayu yang menjadi walinya selama disini. Om Rama merupakan salah satu arsitek senior di sebuah perusahaan yang cukup terkenal. Perusahaan yang beliau tempati lah yang menanggung semua biaya perawatan April. April yang dianggap sebagai anak sendiri oleh mereka benar-benar diperlakukan sangat baik. Kamar tempat ia dirawat bahkan dipindahkan ke ruangan VIP. Jabatan om April lumayan tinggi di perusahaan sehingga fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit juga disesuaikan.

Tiga hari dirawat sudah sangat cukup bagi April. Gadis itu terpaksa tidak mengerjakan laporan praktikumnya karena hal ini. Orang-orang disekitar April tidak mengizinkan gadis itu terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan laporan. Mereka mengkhawatirkan gadis itu.

Namun April adalah April. Remaja ambius yang banyak pikiran dan tidak ingin merepotkan orang lain. Begitu tiba di rumah, ia langsung mengerjakan laporan serta tugas-tugas yang terbengkalai. Teman-teman April membantu dengan memberi tau dan mengarahkan April meski hanya melalui chat.

April mulai mengerjakan dari yang menurutnya paling mudah dan yang paling mendekati deadline. Meski harus diiringi oleh helaan nafas yang telah ia hembuskan entah berapa kali, tugas-tugas itu berhasil ia selesaikan. Jika kalian berpikir April akan langsung istirahat maka kalian salah. Gadis itu menulis kembali laporan praktikum miliknya.

Iya. Gadis itu memilih menerima dan tetap mengerjakan laporan seperti yang Lio katakan padanya di rumah sakit. Semenyebalkan apapun Lio dan setidak adil apapun yang Apil rasakan, pada akhirnya ia tetap harus melakukan itu. Ia tidak ingin menyia-nyiakan tenaga dan semua usaha yang sudah ia keluarkan untuk menjaga nilainya, rusak hanya karena laporan ini.

**

"Pril lu beneran udah sehat kan?" Tanya Rani khawatir

"Iya anjir. Gue ngerinya lu ntar pingsan lagi" Lanjut Puput

"Iya aman. Dokter aja bilang udah bisa kok. Nggak bakal pingsan" April tersenyum menenangkan.

"Habis ini mau kemana kalian?" Tanya Husnul