Part 12

22 2 0
                                    

Pada akhirnya April harus dirawat. Dokter mendiagnosis bahwa April terkena tipes dan harus istirahat total. Surya, Rani, Husnul dan Puput langsung menyusul ke RS setelah dikabari oleh Dyfan. Mereka cukup kaget karena gadis yang sedang ramai dibicarakan karena pingsan didepan fakultas ternyata April. Ya, gadis itu sekali lagi menjadi topik hangat karena pingsan dipelukan Lio.

"Anjir nih anak bener-bener ya. Padahal gue udah bilang kalau sakit jangan dipaksa" Omel Rani

"Lu pikir April bakal dengerin? Lu kan tau gimana ambisiusnya temen lu ini" Surya menghela nafasnya.

"Anaknya aja belum bangun woy. Jangan diomelin dulu" Tegur Ian

"Ini udah ngabarin wali nya April?"

Mereka yang ada diruangan itu saling melirik. Meskipun April terlihat ceria dan mudah berteman, gadis itu adalah sosok yang cukup tertutup terkait masalah pribadinya. Ia hanya memberi tau apa yang menurutnya perlu diketahui. Selebihnya ia simpan rapat-rapat. Seperti tidak ingin ada orang yang mengetahui rahasia besarnya.

"Kita nggak ada yang tau nomor tantenya lagi"

"Coba buka hp nya aja" Saran Rani

"Nggak usah. Gue udah ngabarin" Lio masuk kedalam ruangan setelah mengerus administrasi perawatan April.

"Lu tau darimana?" heran Dyfan

"Formulir praktikan"

"lah iya anjir. Kan ada disitu ya"

"Tante nya bilang apa kak?" Tanya Surya takut-takut.

"Mereka menuju kesini" jawab Lio singkat

"Kalian kalau mau pulang silahkan kak. Biar kami yang jagain April"

"Nggak papa. Lagian kita harus jelasin juga ke tantenya April." Dyfan memberi alasan

"Ayo makan dulu aja lah. Ke kantin rumah sakit aja yang dekat." Saran ian

Surya dan yang lainnya setuju. Sekarang sudah memasuki waktu makan malam dan mereka juga butuh makan untuk mengisi energi yang mereka gunakan seharian.

"Yaudah kak disitu aja. Tapi siapa yang jagain April kalau kita semua pergi?"

"Kalian duluan. Gue disini aja" Lio memilih tinggal

"Lu nggak mau makan nyet?"

"Bungkusin aja"

"Yaudahlah serah lu"

Dyfan bersama yang lain meninggalkan ruangan tempat April dirawat. Saat ini hanya ada Lio yang tidak pernah mengalihkan pandangannya sedikitpun dari gadis itu. Seharusnya sudah waktunya gadis itu bangun. Ia sudah tertidur cukup lama.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian April mulai membuka matanya. Lio segera menghampiri gadis itu.

April sendiri masih menyesuaikan pengelihatannya dengan ruangan yang terang ini. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitarnya dan ia menemukan Lio yang berdiri disebelah ranjangnya.

"Ini dimana?"

"Rumah sakit"

April menghela nafasnya. Dari jawaban Lio ia sudah bisa menebak alasan dia ada disini.

"Dokter bilang apa?"

"Tipes"

Gadis itu kembali menghela nafasnya. Ia sampai lupa kalau dia punya riwayat penyakit itu.

"Kenapa?" April bertanya karena merasakan tatapan tajam yang diberikan Lio untuknya.

"Kamu sakit" Tekan Lio

MisfitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang