🌿Bab 21

75.6K 4.7K 125
                                    

Happy Reading!

Meylisa melirik jam di dinding lalu menghela napas. Kok sudah jam lima sore, suaminya belum sampai juga. Katanya tadi sudah di jalan.

Enggan menunggu di dalam rumah, Meylisa memutuskan untuk keluar dan duduk di teras. Namun belum pantatnya menyentuh kursi, sebuah mobil yang tidak ia kenali berhenti di depan rumah.

"Mas Andra." gumam Meylisa saat melihat suaminya turun dari mobil itu.

"Terima kasih, bu Erika."

"Sama-sama. Jadi ini rumah pak Andra?"

"Iya. Mau mampir?"

"Lain kali saja. Sudah sore."

"Hm hati-hati."

Meylisa mencibir dalam hati. Hati-hati katanya? Perhatian sekali suaminya ini.

Begitu mobil bu Erika melaju, Andra berbalik dan tertegun saat melihat istrinya.

"Sayang, kok di luar?" tanya Andra lalu berlari menuju sang istri.

Meylisa menatap tajam lalu berbalik masuk ke dalam rumah.

"Mobil mas mana?" tanya Meylisa begitu mereka berada di dalam kamar.

"Tadi waktu mas mau pulang, mobilnya nggak nyala. Untungnya bu Erika nawarin tumpangan." jelas Andra.

"Tapi kok lama? Tadi mas chat katanya sudah di jalan tapi baru sampai sekarang." tanya Meylisa lagi.

"Oo itu bu Erika mampir dulu beli makanan untuk orang rumah katanya." ucap Andra sembari melepas kemejanya.

Meylisa diam. "Untuk anak-anaknya ya?" tanya Meylisa membuat Andra tertegun lalu mengangguk.

"Mas mandi dulu ya." ucap Andra lalu masuk ke dalam kamar mandi sedang Meylisa bergerak menuju lemari dan  mengambilkan pakaian ganti untuk suaminya.

Malam harinya, selesai makan malam. Andra dan Meylisa hanya bermalas-malasan di tempat tidur.

"Surat penelitian kamu sudah selesai, sudah mas ambil juga." beritahu Andra membuat Meylisa mengangguk.

"Nanti mas nganterin aku kan ke sana?" tanya Meylisa yang saat ini berada dipelukan sang suami.

"Iya sayang. Tapi nggak bisa besok mungkin hari rabu." ucap Andra.

"Iya. Hari rabu juga boleh."

Ting

Meylisa keluar dari pelukan sang suami dan segera mengambil ponselnya.

Tasya batin Meylisa lalu segera membuka pesan dari temannya itu.

'Dih ngaco lo. Bu Erika belum nikah gimana bisa punya anak 3'

Meylisa tertegun lalu segera membalas pesan itu.

'Lo tau dari mana kalau dosen baru itu belum nikah?'

Ting

'Adik kelas yang bilang, kan setiap dosen baru masuk ada perkenalan dulu. Nah btw katanya pak Andra yang bantu masuk jadi dosen di kampus kita'

Meylisa diam lalu melirik sang suami.

"Ada apa, sayang?" tanya Andra saat melihat tatapan istrinya.

Meylisa hanya menggeleng lalu segera menyimpan ponselnya.

"Aku mau tidur." ucap Meylisa lalu segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

Andra hanya mengernyit bingung lalu ikut berbaring. Ia bergerak mendekat dan melingkarkan lengannya di tubuh sang istri.

"Mas jangan peluk aku, aku susah napas kalau dipeluk." tegur Meylisa lalu melepas paksa pelukan suaminya.

"Biasanya juga di peluk." ucap Andra lalu kembali memeluk istrinya.

"Hhh_"Meylisa menghela napas membiarkan suaminya. Namun pikirannya jelas tidak bisa tenang. Kenapa suaminya bilang bu Erika sudah menikah dan punya tiga anak kalau kenyataannya wanita itu bahkan belum menikah.

'Kenapa mas Andra bohong?' batin Meylisa. Bahkan bukan hanya bohong tentang status bu Erika. Suaminya juga tidak cerita bahwa dirinya yang merekomendasikan bu Erika menjadi dosen di kampus.

'Dan hari ini mereka malah pulang bareng. Alasannya mobil nggak nyala lagi. Padahal mobil mas Andra kan baru, masa sudah rusak sih. Aneh banget' batin Meylisa lalu melirik wajah suaminya yang sudah terlelap dan_

Plakk

"Awhh_" rintih Andra lalu memegang wajahnya yang baru saja kena pukul.

"Enghh_ Maling! Maling!" teriak Meylisa dengan mata terpejam.

Andra segera memegang lengan istrinya yang sepertinya sedang mengigau.

"Sayang." panggil Andra membuat Meylisa melenguh dengan mata yang perlahan terbuka.

"Enggh_mas ngapain megang tangan aku?" tanya Meylisa berpura-pura bingung.

Andra hanya menghela napas lalu memeluk erat tubuh istrinya. "Nggak papa. sudah tidur lagi! Jangan lupa baca do'a." ucap Andra membuat Meylisa mencibir dalam hati.

'Emang enak kena pukul?' batin Meylisa. Ini belum seberapa karena Meylisa akan memberi suaminya itu pelajaran karena telah berbohong. Pokoknya sampai pria itu mengakui kebohongannya dan meminta maaf.

-Bersambung-

Oh_ My LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang