🌿Bab 39

63.8K 4.3K 318
                                    

Happy Reading!

Meylisa turun dari bus lalu melangkah menuju pangkalan ojek terdekat.

"Desa Waro, berapa bang?" tanya Meylisa pada salah satu abang ojek.

"35 ribu dek. Mau ke sana?"

Meylisa mengangguk lalu memberikan tas ranselnya untuk diletakkan di motor.

"Pelan-pelan saja ya bang. Soalnya saya lagi hamil." pesan Meylisa lalu naik ke atas motor setelah memakai hilm.

Sepanjang jalan, abang ojek terus mengoceh dan Meylisa berusaha menanggapi seperlunya

"Whshshshshshsh ya?"

"Haha iya bang." sahut Meylisa keras. Padahal ia tidak mendengar apapun

"Eshshshshhshhhhhh mana?"

"Hah. Sedikit lagi, bang." jawab Meylisa. Pasti abang ojek nanya rumah tujuan, batin Meylisa.

Saat memasuki sebuah jalan kecil, Meylisa langsung menepuk pundak abang ojek.

"Berhenti di depan rumah warna hijau, bang." teriak Meylisa keras. Ia takut abang ojek tidak mendengar jika ia berkata pelan.

"Iyaaa_ swshwhsgdjdds"

"Hehe_" sahut Meylisa seadanya.

Untungnya walaupun percakapan sepanjang jalan kacau. Tapi abang ojek berhasil mengantarnya tiba di rumah nenek dengan selamat.

Meylisa segera turun dan melepas hilmnya.

"Nih bang uangnya. Kembaliannya ambil aja." ucap Meylisa.

"Wahh terima kasih." ucap abang ojek lalu membantu membawakan tas ransel Meylisa menaiki pelataran rumah.

Meylisa tersenyum saat abang ojek tadi pergi lalu mengetuk pintu.

Tok tok

"Nek." teriak Meylisa.

Tok tok brakkk

"Nenek!!"

Tap tap tap

Meylisa tersenyum saat mendengar telapak kaki dari dalam rumah.

Ctarr ceklek

"Nenek." ucap Meylisa membuat wanita tua yang sudah keriput itu membelalakan matanya.

"Meylisa? Ini Meylisa?" tanya nenek Fatim.

Meylisa mengangguk lalu menyalimi neneknya itu.

"Nenek senang kan, Meylisa datang ke sini?" tanya Meylisa membuat nenek mengangguk.

"Yang lain mana? Harusnya kasih kabar dulu kalau mau datang biar nenek masak."

"Meylisa sendiri, nek." ucap Meylisa membuat nenek Fatim kaget.

"Apa?" nenek langsung menatap perut buncit cucunya.

"Kamu ini? Ada masalah apa lagi?" tanya nenek membuat Meylisa tertawa.

"Nanti aja ceritanya, nek. Mey masuk dulu ya, mau istirahat."

Nenek Fatim mempersilahkan cucunya masuk lalu bergegas menuju dapur untuk memasak sesuatu. Sedang Meylisa langsung memasuki sebuah kamar dan segera berbaring.

Di sisi lain, Andra yang sedang mengajar di kelas langsung dibuat kaget saat mendapat kabar bahwa istrinya tidak ada di rumah. Bukan hanya Meylisa saja tapi beberapa pakaiannya juga.

Andra bergegas pulang. Di rumah ternyata sudah ada mertuanya juga.

"Bunda sudah coba telpon?" tanya Andra pada bundanya.

Oh_ My LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang