Ponsel Mario rusak. Kronologinya saat ia sedang jalan-jalan sore bersama Naura di komplek perumahan pada suatu hari. Sial bagi Mario begitu ponselnya tak sengaja terjatuh tepat pada sebuah genangan air ketika ia bermaksud mengecek pesan kala itu.
Alhasil, gawai elektronik itu dengan sukses kemasukan air hingga layarnya mati total. Mario dan Naura langsung saja membawa si ponsel ke tukang service kenalan Mario.
Teknisinya bilang, "Ditinggal dulu aja, biar saya cek, mati total gini biasanya sih bakal lama nge back up nya. Minggu depan ke sini lagi dah, insyaAllah udah beres."
Tapi, meskipun ini adalah musibah nyatanya Mario merasa baik-baik saja tanpa ponselnya. Sangat amat baik, bahkan. Kenapa? Karena berkat ponselnya rusak, dia bisa terlepas dari kewajiban mengabari Naura setiap hari.
Dulu Mario enggak relate sama teman-temannya kalau mereka ngomong, "Pengen dah sehari aja hp gue atau hp cewek gue mati gitu biar dia gak bisa rese ganggu gue main."
Tapi sekarang, brooo, Mario relate banget! Kebebasan itu memang terasa manis. Mario sangat menikmati masa-masa kemerdekaannya ini. All hail freedom of rights!
"Yo, lo service hp di Bobby ya?" tanya Gihon suatu kali.
"Iya, Bang."
"Udah beres tuh hape lo katanya. Ntar ambil aja ke toko."
"O-oh... udah ya, Bang? Ok, makasih, Bang."
Mario antara seneng sama sedih. Karena, yaelah katanya seminggu kok cepet banget baru hari kelima ini udah beres aja. Bubar dah pestanya...
Dan setelahnya Mario malah mengulur waktu buat ngambil sang ponsel kembali. Dia berencana ambil besok saja. Biar pas seminggu.
Temen-temen kantor Mario sampai heran, terutama Jean sama Gihon sebagai dua orang terdekatnya di ruangan.
Jean berkomentar, "Baru kali ini gue ketemu orang yang bisa betah gak hapean hampir seminggu."
"Lo bukan cowok sih jadi gak tau, Jean," kekeh Gihon. Dia menggerling pada Mario sambil merangkulnya, "sometimes we need to stay away from media social. Apalagi kalau lagi ada masalah sama pacar."
"Emang pacar lo kenapa?" tanya Jean, kepo.
Mario langsung mengangkat gelas lemonade demi menghalau kurioritas si rekan kerja, "Enggak ah gak ada apa-apa. Gosip Bang Gihon doang itu jangan didenger. Cheers!"
Siang ini kantor Mario lagi ada event. Salah satu petinggi di perusahaan tengah berulang tahun. Jadi seluruh karyawan pun merayakan hari lahir beliau dengan suka cita. Mulai dari jamuan makan-makan sampai agenda photo time.
"Btw di hari yang baik ini, gimana kalau kita foto bareng juga? Tim aset yuk ngumpul yuukkk!!" suara Jean membuat pengumuman sembari mengajak orang-orang di ruangannya untuk berkumpul.
Jean selalu ahli membawa suasana. Sekon berikutnya terlihat para anggota berpose di depan kamera ponsel si gadis.
"Ntar aku tag di insta yaa!"
"Aku juga di tag in ya jangan lupa," kelakar Mario, sedikit menyadur nada suara Jean yang sengaja dia buat-buat. Gihon disebelah Mario ikut tersenyum geli.
Jean membalas, "Iya, Rio mau di tag di ig doang atau di hatiku juga?"
"Dua-duanya donggg," Gihon yang jawab.
"Hatinya kamu emang belum ada yang ngetag?" timpal Mario.
"Belum nih makanya, kamu mau?"
"Boleh deh, tag di otak juga ya. Biar otak sama hati kamu milik aku."
![](https://img.wattpad.com/cover/266505335-288-k975367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] La Petitè
FanfictionKatanya, menetapkan cinta sejati pada orang yang ditemui saat SMA merupakan hal ternaif di dunia ini. Mario dan Naura mungkin adalah contoh kecil dari kenaifan itu. written on: Dec 22, 2022 - Oct 17, 2023. ©RoxyRough