Agenda selanjutnya adalah pesta kembang api. Enggak tau kenapa tapi bagi Naura dan kawan-kawan ini sudah menjadi kebiasaan mereka kalau ngumpul setelah bbq-an. Tapi Naura lupa akan satu hal mengenai fireworks time.
Karena begitu dia selesai meletakkan box berisi minuman dingin ke atas meja bekas makan tadi, barulah ia menyadari kalau sekarang cuma ada Mario di halaman belakang itu. Duduk sendirian di atas gundukan rumput sambil memandang kembang api di langit.
Yang lain kemana?
'Mojok' buat pacaran.
Lantaran gabut, Naura berniat masuk ke dalam saja tapi melihat Mario yang hanya bengong sendirian di sana, rasanya jadi tidak tega. Apalagi Naura adalah tuan rumahnya.
Maka mau tak mau ia pun memilih menghampiri lelaki itu lalu duduk di sebelahnya. Naura menyodorkan sebotol fruit tea pada Mario yang kemudian diterima pemuda itu dengan senyum.
Dan detik berikutnya berjalan tanpa konversasi. Sunyi yang membuat canggung. Terlebih setelah kejadian beberapa menit yang lalu.
"Maaf ya buat yang tadi." Seolah membaca pikiran Naura, Mario mengawali topik dengan itu.
Yang langsung pula Naura balas dengan, "Nggak kok. Aku yang salah. Maaf. Aku bakal lebih berhati-hati,"
Lagi-lagi hening mengisi.
"Ra, kamu benci nggak sama aku?" tanya Mario. Posisi mereka tidak saling menatap.
"Kalau benci mana mungkin aku bolehin kamu masuk ke sini dan kita duduk sebelahan kayak gini, sekarang."
Mario tersenyum membenarkan. Doi beralih menenggak minuman botolannya. Usai mengecap air berwarna itu, ingatan Mario langsung terlempar ke masa lalu. Agaknya Naura pun mengalami hal yang sama karena begitu dia juga meminum miliknya, gadis itu serta merta melirik botol berwarna gradiasi ungu tersebut dalam kerjapan. Seolah baru tersadar.
"Blackcurrent fruit tea masih seenak itu ya," gumam Mario out of nowhere.
Kedua pipi Naura sontak memerah. Enggan menanggapi dia lantas mengalihkan pandangan ke sisi yang berlawanan.
Sebenarnya ada kisah di balik fruit tea blackcurrent. Mario dan Naura masih sangat jelas mengingatnya. Membuat mereka kini jadi terdiam di tempat masing-masing, mengawangkan ingatan atas memori yang sama di masa lalu.
"Wah beneran deh tiap hari selalu ada info menarik di twitter."
Naura menyahut sembari menggulir laman aplikasi burung biru itu pada sang ponsel. Posisinya lagi duduk di atas kasur kosan Mario, sementara si cowok duduk di bangku gamenya sambil bermain game ponsel.
"Info apaan lagi tuh?" tanggap Mario.
"Minum fruit tea blackcurrent sebelum ciuman katanya bisa bikin itu terasa lebih enak, lebih manis juga sama gak bau mulut."
"Emang iya?"
"Yaa gak tau. Tapi banyak yang ngasih testimoni bener sih haha."
Mario cuma hahahehe juga, tangannya meraih minuman botolan di atas meja. Lalu mengesapnya. Seketika Mario sadar, kebetulan itu adalah fruit tea blackcurrent.
"Ra," panggil Mario. Naura menoleh. Pandangan keduanya refleks turun ke botol minuman yang sedang Mario pegang, "mau buktiin langsung nggak?"
And that's for the first time, their kissing got too intense with a much longer duration.
Naura buru-buru menggelengkan kepalanya konstan. Mencoba mengenyahkan kenangan itu dari otaknya. Di sisi sebelah, Mario hanya tampak fokus mengamati kembang api yang tengah beriak di udara sedari tadi itu dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] La Petitè
FanficKatanya, menetapkan cinta sejati pada orang yang ditemui saat SMA merupakan hal ternaif di dunia ini. Mario dan Naura mungkin adalah contoh kecil dari kenaifan itu. written on: Dec 22, 2022 - Oct 17, 2023. ©RoxyRough