Mungkin cuma Aksa yang kepikiran mau mendokumentasikan sebuah film pendek ala-ala jaman kuliah ini untuk memori di masa depan nanti. Ya, walau sejatinya itu pun bukan ide yang super mendadak juga karena, Aksa mendapat inspirasi terkait hal tersebut belum lama ini.
Doi berkata, "Buat isengan aja sih. Kan seru kalau kita ada project bareng yang kesannya agak niat dan nantinya rekaman itu bisa diliat ulang lagi pas udah tua."
"Udah tua aja dong ngomongnya," tanggap Jevando kecut. Setelahnya melanjutkan dengan melankolis, "tapi bener sih, perasaan tuh kayak baru kemaren ya kita jadi maba kok tau-tau sekarang udah semester tua aja."
Mario ikut membenarkan. Ia mengangguk dengan tampang serius, "Kalau dipikir-pikir sih... emang mending gak usah mikir lah ya. Capek."
"Sangpa," tutup Aksa malas.
Kubu cewek hanya terkekeh menanggapi. Dan lantaran gagasan random Aksa, topik obrolan kala itu pun langsung berkisar di rencana membuat project film bersama.
Hilya—sebagai yang sudah tau lebih dulu mengenai hal ini—kemudian menjabarkan plan kerjanya, "Jadi ntar buat porsi tugas nih guys, aku yang bikin script, Aksa bagian background music, Yumi sama Vando bisa bantu di editing dan per-shooting-an, terus Naura sama Rio jadi main cast."
"Pemerannya cuma aku sama Rio?" tanya Naura bingung.
"Pemeran utama kalian tuh. yang lain pemeran pendukung aja. Soalnya cerita Hilya tentang cinta anak SMA ya kalau gak salah?" Jevando melirik Hilya yang langsung cewek itu angguki, "Nah makanya, yang masih kayak bocah diantara kita berenam kan cuma lu berdua."
"Monmaap, kayak bocah?" Mario menyipit keki pada Jevando, "konteksnya apa dulu nih?"
"Mini couple."
"Heh!" gantian Naura yang sekarang mau ngamuk.
Aksa langsung menengahi, "Selain soal badan kalian yang emang lebih cocok buat meranin jadi anak SMA, ya karena kalian kan juga pacarannya yang paling lama di sini."
"Bener, aku setuju," timpal Ayumi, "viewer juga pasti langsung meroket deh kalau yang jadi thumbnail si couple hits campus."
"Bentar, emang ini bakal tayang di youtube juga?" Mario bertanya mewakili kebingungan teman-teman lainnya pula.
Tentu. Omongan Ayumi sebelumnya kompak bikin semua mata langsung menatapnya minta penjelasan. Perihal Youtube itu bahkan diluar skenario Aksa maupun Hilya.
"Loh iya kan? Emang ntar hasil rekamannya cuma mau disimpen aja? Sayang dong."
Hilya menginterupsi dengan, "Tapi Yum, kita gak ada yang aktif ngeyutub selain kamu loh dan itu juga kamu aktifnya di akun kampus doang kan. Atau... jangan bilang kamu mau up nya di sana ya?!"
"Enggak lah, Hilya. Kata siapa aku cuma aktif di yutub kampus?"
Lalu Ayumi mengulas senyum misterius sebelum merogoh ponselnya. Jemari sang gadis bergerak mengusap layar kemudian menunjukkan laman akun berlogo play button merah miliknya itu.
"Subscriber aku emang gak gitu banyak sih tapi lumayan kan buat wadah hasil kreatifitas kita nanti," sahut Ayumi sambil mengusap belakang rambutnya sungkan, "sekalian biar aku ada konten sih hehe aduh, maaf kesannya aku kayak mau ngambil konten cuma-cuma ya..."
"Enggak kok, bagus tuh! Aku setuju!" Naura menjadi yang paling bersemangat bersuara sekarang, "saran Yumi oke sih. Lagian ini bukan dapet konten cuma-cuma dong namanya, Yum, toh ntar yang bakal paling repot urusan ngedit video kan ya kamu juga, jadi worth it lah menurut aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] La Petitè
FanficKatanya, menetapkan cinta sejati pada orang yang ditemui saat SMA merupakan hal ternaif di dunia ini. Mario dan Naura mungkin adalah contoh kecil dari kenaifan itu. written on: Dec 22, 2022 - Oct 17, 2023. ©RoxyRough