33 : bonchap

27 1 0
                                    

"nah jadi Ten.. maafkan ibu ya sudah terlalu keras melarangmu bertemu dengan yangyang kemarin" kata ibu yangyang

"Wajar saja Bu, jadi tidak apa" kata Ten dengan senyumannya

Hari ini keluarga yangyang. Mengundang seluruh keluarga Ten untuk makan siang bersama di kediamannya

"Jadi bagaimana kelanjutan pendidikan kalian?" Tanya ayah yangyang

"Em...gak tau yah lagian masih lama juga kok" kata yangyang malas

"Oh iya Kun, ibu denger kamu menang olimpiade matematika ya?" Tanya ibu yangyang lagi

"Eh? Iya Bu..itu udah lama kok" jawab Kun sopan

"Wahh selamat yaa..ibu baru tau soalnya" kata ibu yangyang ikut bangga

Disaat semuanya sedang asik makan dan mengobrol, tiba-tiba Ten berpamitan pada mereka dan membawa kabur yangyang tanpa memberi alasan apapun

"Kun..kemana adikmu membawa yangyang?" Tanya ibu Ten

"Entahlah Bu, tapi ibu tenang saja..jika dengan Ten. Yangyang pasti aman"




.

.

.


"TEN-GE!"

Tidak, jika kalian berfikir yangyang berteriak marah? Kalian salah besar!

Karna saat ini yangyang justru terpekik senang saat melihat kemana Ten membawa nya

Toko kue

Yap! Hanya membawa yangyang ke toko kue, sudah bisa membuatnya senang seperti ini?

Karna Banyaknya kue dalam bentuk yang lucu, membuat yangyang ingin memborong semua saat itu juga!

"Ten-ge! Ten-ge! Bolehkah yangie memilih salah satunya?" Kata yangyang dengan antusias

Ten hanya mengangguk dan tersenyum padanya

Dan itu membuat yangyang Langsung berlari dan meloncat kecil melewati beberapa kursi disana

Akhh adakah kamera? Ten ingin melambaikan tangan saat ini juga!

Dia menyerah! Melihat yangyang yang berlarian dengan menggemaskan Sangat tidak baik untuk jantungnya!

"Yangie..kau tidak usah berlari seperti itu! Kuenya tidak akan kabur kok" kata Ten sedikit meninggikan suaranya

"Tapi ten-ge! Nanti kuenya terlanjur di beli orang bagaimana?" Katanya sambil berjalan ke arah Ten dengan lesu

"Lho yangie mengapa lemas seperti itu? Sini duduk di samping ten-ge dulu" kata Ten

Yangyang duduk di samping Ten dengan wajah nya

"Ada apa yangie?mengapa murung seperti itu hmm?" Tanya Ten sekali lagi

"Ten-ge melarang yangie berlarian~"kata yangyang memelas sambil menpoutkan bibirnya

Ten ingin menangis saat itu juga! Yangie-nya sangat lucu! Betapa beruntungnya dia bisa memiliki anak menggemaskan ini

"Ten-ge! Kok malah melamun sih! Jadi bagaimana bisa yangie mencari kue yang yangie ingin kan jika hanya berjalan santai? Nanti kuenya hilang bagaimana?" Katanya sambil menghentakkan sebelah kakinya

"Yangie tenang saja..itu tidak akan terjadi" kata Ten

"Hah? Bagaimana bisa? Apakah persediaan kuenya begitu banyak?" Tanya yangyang sambil sedikit memiringkan kepalanya

"Yangie kau sangat lucu!" Kata Ten sambil mencubit hidungnya yangyang gemas

"Akh! Ten-ge! Jangan mengalihkan pembicaraan~" katanya

Ten terkekeh lalu berkata

"Toko ini milikmu yangie" kata Ten

Kini. Giliran yangyang yang terdiam dengan kata-kata Ten

Toko ini miliknya? Sungguh? Bagaimana bisa?

"Ini? Toko ini? Dari siapa?" Tanyanya

"Iya toko ini, dan tentu saja dari ten-ge mu ini Yangie" kata Ten Santai

"Dari mana ten-ge mendapatkan uang sebanyak itu. Sampai bisa membelikan yangie sebuah toko kue?" Tanya yangyang penasaran

"Em aku balapan jika kau lupa..dan aku mendapatkan uang itu secara adil ok!.."

"...tapi kau tenang saja..mulai saat ini Aku akan berhenti balapan dan akan mulai rajin berangkat sekolah. Benar apa kata Hendery..aku harus memperbaiki nilai untuk masa depanku dengan yangie" sambungnya panjang lebar

"Hiks...hikss"

"Lho yangie.. mengapa menangis hey?"

"Ten-ge..hiks.. sangat baik..hiks.. yangie terharu"

"Duh lucunya...udah yangie nangis aja..matanya sampe merah gitu tuh..lucu banget tau" kata Ten sambil menggoda yangyang

Tak!

"Lho yangie! Mengapa menjitak kepala ku?" Tanya Ten kaget

"Habisnya ten-ge bukannya menyuruh Yangie berhenti menangis..malah menyuruh tetep menangis.. bagaimana sih!" Kesal yangyang .. tidak jadi terharu

"Duhh.. maafkan aku yangie..kau sangat menggemaskan...bagaimana bisa aku menjalani hidupku denganmu nanti?itu tidak baik untuk jantung ku" kata Ten

"Rasakan.. bukankah itu berdetak dengan cepat?" Kata Ten lagi sambil mengarahkan telapak tangan yangyang di jantungnya

1 detik

2 detik

3 detik

Hingga akhirnya yangyang merasa wajahnya panas

Apakah yangie baru saja nge-blushing?

Memilih kabur, dan meninggalkan Ten yang kebingungan dangan sikap yangyang yang tiba-tiba

"Ada-ada saja kau ini Yangie" kata Ten sambil menggelengkan kepalanya maklum

"Semoga kau menyukai kejutan ini" sambungnya





















Jangan lupa tinggalkan jejak ♥️ komen nya juseyo 💗 typo-manusiawi 🌼🌼🎀

ֺ ۪  𝆭  ׁ  ׅ  ACTION FIGURE ֺ ۪  𝆭  ׁ  ׅ  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang