25. Kunjungan Kakek

108 21 0
                                    

"Dimana Briley?" Tanya kakek melihat ke segala penjuru tempat ini.

"Briley berada di selatan, hanya ada saya disini."

"Hanya kau?"

"Kakek pasti ingin membicarakan hal serius dengan Briley tapi hanya ada saya di tempat ini. Kakek bisa membicarakannya dengan saya."

"Heh... Baiklah!"

"Saya memiliki tempat yang nyaman untuk saya dan kakek berbincang. Semoga kakek menyukainya!" Aku tersenyum dan mengantarkan kakek ke taman.

Karena aku tidak ingin suasana menjadi buruk jika aku membawa kakek di dalam ruangan. Aku juga akan merasa pengap dan sesak. Pembicaraan kakek pasti bukan hanya tentang pertunanganku dan Marquess Egmond. Walaupun dia membawa nama Briley tapi kakek pasti ingin berbicara denganku. Pertama kali aku dan Briley bertemu kakek saat usia kami 7 tahun. Saat itu kupikir kakek adalah orang yang hangat tapi dia justru menatap kami dengan tatapan menakutkan. Tentu saja kami berdua menangis dan memilih berlindung di belakang tubuh Rain yang jauh lebih besar daripada kami. Kesan pertama kali, kakek adalah makhluk menakutkan setelah ayah dan ibu.

"Apa ini?" Tunjuk kakek pada hidangan yang disajikan.

"Saya ingin menjamu kakek! Semoga kakek menyukai makanan yang kami siapkan. Karena saya sangat bersemangat menyambut kakek di rumah ini."

"Lain kali kau tidak perlu melakukanya!" Kakek memakan makanan pembuka dan mengangguk menikmatinya. Dia mirip dengan ibu ketika menyukai sesuatu.

"Baik, kakek!"

Tapi kakek menikmati setiap hidangan yang disajikan. Dia bahkan menghabiskan hidangan utama sampai makanan penutup. Kupikir kakek menyukai semua makanan yang disiapkan untuknya. Lain kali aku akan menjamunya dengan makanan lebih baik di rumah Marquess Egmond.

"Kakek menyukainya?" Tanyaku.

"Hemm... Tidak buruk!"

"Kami menyiapkan semua ini khusus untuk kedatangan kakek. Saya kira akan lebih baik menyajikan makanan seperti ini." Aku mengusap mulutku dan memperhatikan kakek.

Apakah dia puas dengan jamuan hari ini? Aku harus memperhatikan kakek, mungkin nilaiku akan bertambah dimatanya.

"Apa kau sedang ingin membuatku tertarik denganmu?" Tanya kakek.

"Mana mungkin saya berpikir seperti itu. Saya hanya menyambut kedatangan pertama kakek di rumah ini. Maaf, jika bukan sambutan besar yang bisa saya berikan untuk kakek. Tapi saya berharap kakek datang kembali mengunjungi saya."

"Datanglah ke rumahku bersama Briley. Ada hal yang ingin kusampaikan pada kalian berdua!" Kakek memalingkan wajahnya ke arah lain.

Jadi? Kami mendapatkan perhatiannya? Aku akan memberitahu Briley untuknya segera datang ke ibukota.

"Terima kasih kakek, kami pasti akan pergi mengunjungi kakek."

"Bagaimana pertunanganmu dengan Marquess Egmond?"

"Pertunangan kami berjalan dengan lancar. Marquess Egmond dan ayah menyiapkan pestanya dengan sangat baik."

"Kenapa kau menerima perjodohan dengan laki-laki itu? Jika kau menginginkan posisi putri mahkota, kakek akan melakukannya. Bukankah aku dekat dengan putra mahkota?"

Apa?

"Menikahlah dengan putra mahkota! Hidupmu akan sangat baik jika menikah dengannya. Kau juga memiliki kedatangan dengan putra mahkota. Jika kau mau, kakek bisa menjadi penyokong untukmu!"

Apa yang kakek katakan? Aku saja sangat ingin memukul wajah putra mahkota kenapa aku harus menikah dengannya? Kami dekat karena kami adalah musuh! Musuh!

"Saya tidak memiliki kedekatan seperti itu dengan putra mahkota. Sejujurnya kami adalah dua orang yang tidak bisa bersama. Saya juga tidak ingin menjadi putri mahkota. Saya akan kerepotan mengurus kerajaan ini kelak. Saya sudah sangat senang bisa bertunangan dengan Marquess Egmond. Dia pria yang baik melebihi pria lainnya. Saya tidak mungkin pergi meninggalkannya hanya untuk posisi itu."

"Apa kau tidak mau? Jika kau tidak mau, kakek akan menyokong sepupu mu untuk menjadi kandidat putri mahkota. Kakek memberimu kesempatan yang sama karena kalian adalah cucuku."

Cucu atau alat kekuasaan? Aku jadi berpikir bahwa kakek datang hanya ingin membuatku menerima tawarannya untuk menjadi putri mahkota. Tapi, aku lebih menyukai Marquess Egmond! Siapa yang mau bersama seseorang yang sering membuat masalah untukku? Aku tidak sebodoh itu.

"Maafkan saya, saya menolaknya. Saya memiliki seseorang disisi saya, bahkan jika saya bukan tunangan Marquess Egmond. Saya juga tetap akan menolaknya. Saya tidak memiliki ketertarikan dengan putra mahkota."

"Jika kau berubah pikiran beritahu kepadaku. Selama posisi putri mahkota kosong, kakek masih bisa mendukungmu! Pikirkanlah baik-baik!" Kakek bangkit dan meninggalkanku di tempat ini.

Lebih baik aku tidak menerima kunjungan kakek lagi.

"Levin, siapkan kereta kuda. Aku akan mengunjungi putri Selene."

💐💐💐

Rumahnya lebih baik daripada rumahnya di tempat jauh itu. Aku masih sangat trauma untuk melewati tempat jatuhnya batu besar itu. Putri Selene tersenyum menyambutku datang. Apakah dia ingin membicarakan tentang posisi putri mahkota juga?

Kenapa semua orang sedang membicarakannya?

"Aku menunggu kedatanganmu hari ini. Kupikir kau tidak akan datang."

"Duke Rhison berkunjung ke rumah saya. Tentu saja saya harus menyambutnya!"

"Sepertinya angin baik datang ke rumahmu!"

"Bukan angin baik tapi angin buruk, kakek membicarakan tentang posisi putri mahkota pada saya. Kakek berpikir saya memiliki kedekatan dengan putra mahkota. Nyatanya sangat ingin memukulnya!" Aku sudah menyiapkan pukulan terbaikku, tapi entah kapan waktunya aku bisa memukul wajahnya itu.

"Pfttt... Beberapa hari ini memang kerajaan sedang mencari seseorang yang menempati posisi putri mahkota. Kau tahu, posisi putri mahkota tidak bisa dibiarkan kosong dalam waktu yang lama. Para bangsawan sedang mendorong anak perempuan mereka untuk menempati posisi itu."

"Lalu bagaimana dengan anda?"

"Aku juga harus melakukannya!"

"Apa anda memiliki perasaan khusus dengan putra mahkota?" Mungkin Putri Selene menyukai laki-laki itu sampai hampir membunuhku dan Rain.

Siapa yang mau berada di posisi putri mahkota? Sayangnya itu bukan aku. Aku lebih suka berada di tempat yang bisa melihat segala hal tanpa harus bertarung. Disisi Marquess Egmond adalah uang terbaik!

"Tidak ada cinta di dalam pernikahan politik, aku hanya ingin mengambil posisiku kembali. Putri mahkota adalah tempatku berada. Tidak ada lagi selain itu. Cinta hanya akan membawa rasa sakit jika aku ingin menjadi sosok ratu dimasa depan. Putra mahkota tentu akan membawa wanita lain untuk menjadi selirnya, tapi aku hanya ingin menjadi sosok putri mahkota saja."

"Jadi anda tidak mengharapkan sebuah cinta?"

"Tidak, tidak untuk hidupku."

"Anda lebih menakjubkan daripada saya. Saya berpikir bahwa anda adalah perempuan yang kuat sebenarnya. Anda harus mewaspadai sepupu saya. Kakek akan melakukan segala cara untuk mendapatkan posisi putri mahkota."

"Jadi kau mendukungku?"

"Anda lebih baik daripada sepupu saya."

Setidaknya perempuan ini tidak mengharapkan cinta dari seorang putra mahkota Vilvfred. Dia hanya ingin mengincar posisi putri mahkota saja. Tapi berbeda dengan wanita lainnya. Mereka ingin cinta dan kekuasaan. Hal itu akan sulit mereka dapatkan dari seseorang seperti putra mahkota yang sulit di tebak. Sudah pasti cinta putra mahkota hanya tertuju pada Rain. Tapi Rain tidak bisa menjadi sosok putri mahkota. Jika aku menjadi Rain, mungkin lebih baik aku melarikan diri ke tempat asing. Apa aku salah menempatkannya disisi Pangeran Achille?

💐💐💐

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

I Wish You Leave Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang